banner 728x90
Wakil Bupati Bintan Ahdi Muqsith bersama kepala daerah dan Forkopimda mengikuti rembuk Gerakan Indonesia Ttertib di Kota Batam, Kepri, Rabu (6/3/2024). F- diskominfo bintan

Gerakan Indonesia Tertib, Wakil Bupati Bintan: Mengubah Kebiasaan Memang Sulit

Komentar
X
Bagikan

Batam, suaraserumpun.com – Wakil Bupati Bintan Ahdi Muqsith mengikuti kegiatan rembuk Gerakan Indonesia Tertib di Ballroom Marriot Hotel Harbour Bay, Kota Batam, Rabu (6/3/2024). Kegiatan ini dilaksanakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan RI. Ahdi Muqsith Wakil Bupati Bintan berpendapat, mengubah kebiasaan memang sulit, tapi bukan hal yang mustahil.

Menuju Indonesia Emas 20245, berbagai fenomena ekonomi, sosial, budaya dan politik yang sangat dinamis menjadi suatu hal yang perlu mendapat perhatian khusus di bangsa ini. Perubahan yang terjadi akibat derasnya arus kemajuan pengetahuan dan teknologi juga menjadi faktor yang patut diwaspadai. Justru itu, perlu gerakan nasional revolusi mental guna pembangunan SDM yang berkualitas.

Baca Juga :  Ini Rangkaian Kegiatan Peringatan Hari Ibu Ke-94 di Kabupaten Bintan

Pembangunam SDM merupakan urat nadi dari pembangunan bangsa. Terlebih lagi Indonesia akan dihadapkan dengan bonus demografi di tahun 2045. Untuk itulah pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, kementerian dan lembaga hingga pemerintah daerah dalam melakukan inovasi maupun terobosan mempersiapkan SDM yang berkualitas tersebut.

“Sering kita lihat di sekeliling kita, kalau untuk ketertiban masyarakat memang masih banyak yang perlu dibenahi di sana sini. Budaya antre, budaya tertib, budaya penegakan hukum, banyak yang perlu ditingkatkan. Cukup sulit ya kalau merubah (mengubah) kebiasaan, tapi bukan hal yang mustahil,” kata Wakil Bupati Bintan.

Baca Juga :  Ansar Ahmad Meresmikan Proyek Pembangunan Jalan BP Karimun Senilai Rp12 Miliar

Pembangunan SDM yang tengah dicanangkan dan digencarkan pemerintah memang harus diiringi dengan budaya tertib di tengah masyarakat. Wakil Bupati Bintan yang akrab disapa Osit ini menyebutkan, hingga hal terkecil sekali pun jangan sampai lewat.

“Misal tertib berkendara, on time dalam agenda, buang sampah di tempatnya terus juga antre, apalagi di ruang publik. Pelan-pelan harus dibiasakan,” imbuh Osit.

Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dituntut untuk melakukan semua upaya dan inovasi untuk menghasilkan penyediaan pelayanan publik yang lebih transparan, tertib dan pasti. Selanjutnya perbaikan fasilitas dan budaya pelayanan yang lebih baik, sinergitas program dan kebijakan Pemerintah serta pembangunan infrastruktur yang lebih merata dan berkesinambungan. Dengan demikian, kesadaran untuk tertib yang diusung oleh Gerakan Indonesia Tertib (GIT) akan terbangun dan terbumikan secara sendirinya di masyarakat.

Baca Juga :  Vaksinasi hingga ke One Mall Batam Centre, Ansar Ahmad: Masyarakat dan Apindo Kepri Hebat

Pada pembahasan atau rembuk GIT di Kota Batam (Kepri) ini, dihasilkan poin utama. Kebiasaan tertib sejatinya dimulai dari dalam keluarga. Mulai dari kebiasaan mengucap salam dan menyapa dengan tutur kesopanan, baru kemudian meningkat ke kehidupan bertetangga, bermasyarakat hingga berbangsa dan bernegara. (yen)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *