Bintan, suaraserumpun.com – Puluhan rumah warga di pesisir pantai wilayah Kabupaten Bintan dihantam banjir pasang laut (rob), Senin (12/2/2024). Sebagian rumah warga rusak akibat gelombang saat banjir rob tiba. Selain itu, ada beberapa rumah warga yang ranap dihantam angin kencang.
“Waduh, rumah kami kena banjir rob. Ada beberapa bagian yang rusak. Karena, saat banjir rob tiba, gelombang pun kuat. Kan cuaca di laut lagi tak bagus,” kata Sari, seorang warga Bintan Timur yang terdampak banjir rumah, Senin (12/2/2024).
Pada kesempatan lain, Ramlah selaku Pelaksana Kepala BPBD Kabupaten Bintan membenar mengenai bencana alam banjir rob disertai cuaca esktrem, Senin (12/2/2024) pagi tadi. Menurut Ramlah, wilayah yang terdampak banjir rob atau pasang laut itu di wilayah Bintan Timur, dan Kecamatan Bintan Utara.
“Selain banjir rob, ada juga rumah warga Bintan yang ranap dihantam angin kencang,” kata Ramlah.
Musibah angin kencang tersebut terjadi di Desa Dendung, Kecamatan Mantang. Saat angin kencang terjadi, gelombang laut cukup besar. Saat itu di pesisir pantai juga terjadi pasang laut atau banjir rob.
“Yang terkena dampak angin kencang itu satu rumah, milik Riduan warga RT003/RW001 Desa Dendun, Mantang. Saat ini, warga yang terdampak angin kencang itu, mengungsi ke rumah anaknya,” ucap Ramlah.
Ramlah mengatakan, saat ini ketinggian gelombang cukup tinggi di laut, 2,5 meter sampai 4 meter. Warga dan nelayan diminta waspada. Diharapkan tidak melaut, selama cuaca ekstrem ini.
“Terutama di perairan pesisir utara dan Bintan bagian timur. Waspada potensi terjadinya angin kencang dan gelombang laut tinggi di wilayah pesisir Pulau Bintan. Terutama pesisir bagian utara dan timur Bintan,” imbau Ramlah.
Di tempat terpisah, jalan utama warga di daerah Sialang, Desa Berakit kondisinya dilaporkan warga nyaris terputus, akibat abrasi air laut yang mengalami pasang tinggi. Kondisi ini mengancam keselamatan pengendara yang melintasi jalur tersebut. Aspal jalan tersebut sudah tak memiliki tanah sebagai penahan akibat tergerus ombak laut yang mengganas.
Warga Berakit, Wawan mengungkapkan, kondisi tersebut terjadi sejak awal Desember 2023 lalu. Namun, dua hari terakhir, intensitas pasang laut yang sangat tinggi memperparah kondisi jalanan tersebut.
“Dua hari ini, air laut pasang tinggi. Kondisinya makin parah,” ungkap Wawan via sambungan telpon.
Kondisi jalan di kampung mereka itu sebelumnya baik-baik saja. Bahkan saat ombak besar yang melanda daerahnya beberapa tahun lalu tidak sempat merusak jalanan mereka.
Wawan mengatakan, dulu ada habitat pohon mangrove yang mengurai terjangan ombak agar tak sampai mengikis bahu jalan mereka.
“Ulah perusahan di sekitar situ yang menebang bakau (pohon mangrove), jadi abrasi karena ombak tak tertahan lagi,” ungkapnya kepada wartawan. (yen)
Editor: Sigik RS