banner 728x90
Hj Dewi Kumalasari Ketua TP-PKK Kepri menekan tombol saat pencanangan pemakaian baju kebaya labuh pada peringatan Hari Ibu ke-95 tahun 2023 bersama Gubernur Kepri H Ansar Ahmad dan Forkopimda, Jumat (22/12/2023). F- diskominfo kepri

Peringatan Hari Ibu Tahun 2023 di Kepri Disejalankan dengan Pencanangan Pemakaian Baju Kebaya Labuh

Komentar
X
Bagikan

Tanjungpinang, suaraserumpun.com – Gubernur Kepulauan Riau H Ansar Ahmad menghadiri peringatan Hari Ibu ke-95 tahun 2023 tingkat Provinsi Kepri di Aula Wan Seri Beni Dompak, Tanjungpinang, Jumat (22/12/2023). Kegiatan ini disejalankan dengan pencanangan pemakaian Baju Kebaya Labuh sebagai pelestarian warisan budaya tak benda Indonesia (WBTBI). Gubernur Kepri pun mengajak kaum perempuan mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyerahkan paket penyediaan kebutuhan spesifik bagi perempuan dalam situasi darurat dan kondisi khusus, berupa sembako kepada masyarakat Kota Tanjungpinang sebanyak 300 paket, senilai Rp218 juta. Bersumber dari Dana Fiskal APBD tahun 2023. Kemudian pemberian penghargaan kepada tokoh perempuan inspiratif serta pemberian penghargaan kepada Polresta Barelang, atas pengungkapan narkotika jenis sabu di Kota Batam selama tahun 2023.

Membacakan sambutan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyampaikan, peringatan Hari Ibu (PHI) di Indonesia esensinya bukan hanya untuk mengapresiasi jasa besar ibu yang sungguh istimewa. Namun lebih dari itu, untuk mengapresiasi seluruh perempuan Indonesia, atas peran, dedikasi, serta kontribusinya bagi keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara.

Baca Juga :  Roby Kurniawan: Bintan Is The Window of Indonesia

“Diperingatinya Hari Ibu setiap tahunnya diharapkan dapat menjadi daya ungkit untuk mendorong semua pemangku kepentingan dan masyarakat luas. Agar memberikan perhatian dan pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan, dalam berbagai sektor pembangunan,” harapnya.

Gubenur Kepri Ansar Ahmad mengungkapkan, Indeks Pembangunan Manusia Kepulauan Riau (IPM) Provinsi Kepri saat ini berada di angka 79,06 poin, atau berada di urutan ketiga dari 38 provinsi. Setelah Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Yogyakarta, Provinsi Kepulauan Riau, dilanjutkan dengan Provinsi Bali. Kemudian Indeks Pembangunan Gender di Kepri ini berada pada angka 93,49 poin atau urutan keenam dari 38 provinsi. Serta Indeks Pembangunan Perempuan 74,89 poin atau berada di atas angka rata-rata nasional.

Baca Juga :  Agus Wibowo: Economic Leadership for REL di Kemendagri Membahas Ketahanan Pangan dan Laju Inflasi

“Mudah-mudahan IPM yang dipengaruhi oleh derajat kesehatan, pendidikan, dan kemampuan daya beli, pertumbuhan ekonomi akan terus kita pacu. Agar perempuan di Kepri bisa mendapat akses yang lebih luas dalam mengikuti pembangunan di Provinsi Kepulauan Riau ke depan ini,” ucapnya.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengajak semua masyarakat, khususnya kaum perempuan Indonesia untuk terus berkarya, mampu menjaga sosok yang mandiri, kreatif, inovatif, percaya diri dan meningkatkan kualitas dan kapabilitas diri serta terus memperkuat sinergi dan kolaborasi untuk memberdayakan perempuan di berbagai bidang.

“Marilah kita saling mendorong, saling menginspirasi dan saling membantu. Jangan pula kita saling menjatuhkan. Karena kaum perempuan, akan semakin kuat jika bersatu untuk mendobrak stigma yang masih melekat. Sekarang adalah waktunya bagi perempuan untuk memberi warna tersendiri bagi pembangunan bangsa ini, melalui peran dan karya nyata. Bersama perempuan, kita wujudkan Indonesia Emas 2045. Perempuan berdaya, Indonesia Maju,” tutupnya.

Baca Juga :  BPBD dan Plt Bupati Bintan Cemas dengan Kerawanan Pantai Trikora

Turut hadir Ketua TP PKK Provinsi Kepri Hj. Dewi Kumalasari, Sekda Provinsi Kepri Adi Prihantara, Tim Percepatan Pembangunan, Perwakilan FKPD Kepri, Para Asisten, Staf Ahli serta OPD Kepri, Wakil Bupati Bintan Ahdi Muqsith, Perwakilan instansi vertikal serta para ketua organisasi Wanita Se-Kepri.

Dalam kegiatan ini, Pemprov Kepri bersama Ketua TP-PKK Kepri Hj Dewi Kumalasari mencanangkan pemakaian Baju Kebaya Labuh, sebagai pelestarian warisan budaya tak benda Indonesia (WBTBI).

“Dulu, baju kebaya labuh ini sering dipakai oleh orang tua kita dulu. Sekarang, kita canangkan pemakaian Baju Kebaya Labuh sebagai pelestarian warisan budaya tak benda Indonesia. Khususnya di Provinsi Kepri,” demikian Hj Dewi Kumalasari. (yen)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *