banner 728x90
Bupati Bintan Roby Kurniawan dan Wakil Bupati Bintan Ahdi Muqsith, Sekda Bintan Ronny Kartika dan pimpinan Forkopimda melepas tukik (anak penyu) di pantai Pulau Mapur yang menyimpan pesona wisata bahari, Selasa (19/9/2023). F- yen/suaraserumpun.com

Pulau Mapur Menyimpan Pesona Wisata Bahari, Bisa Melepas Tukik ke Pantai

Komentar
X
Bagikan

Bintan, suaraserumpun.com – Pariwisata di Bintan sudah mendunia. Namun, masih ada objek wisata di Bintan yang belum diketahui para turis. Seperti di Pulau Mapur Kabupaten Bintan, yang menyimpan pesona wisata bahari. Bahkan di Desa Mapur, Kecamatan Bintan Pesisir, Kabupaten Bintan ini bisa melepas tukik (anak penyu) yang baru menetas ke pantai berpasir putih nan halus.

Selasa (19/9/2023), Bupati Bintan Roby Kurniawan dan Wakil Bupati Bintan Ahdi Muqsith bersama pimpinan Forkopimda mengadakan kunjungan kerja ke Desa Mapur, Kecamatan Bintan Pesisir. Di sela agenda menyapa masyarakat Mapur ini, rombongan Bupati Bintan menikmati pesona wisata bahari Pulau Mapur. Meski hanya sejenak melepas lelah, tamasya ke ‘pantai belakang’ Pulau Mapur ini cukup berkesan.

Tak cuma menikmati panorama dan pesona pesisir pantai Pulau Mapur. Rombongan Bupati Bintan juga melepas tukik atau anak penyu yang baru menetas sekitar 2 minggu. Tukik itu dilepas ke pantai, agar kelak kembali ke Pulau Mapur ini.

Pulau Mapur dikenal sebagai pulau berpenghuni yang berada di paling terdepan NKRI untuk wilayah Kabupaten Bintan. Lokasinya tak jauh dari Pulau Sentut. Nah, di pantai belakang Pulau Mapur ini ada resort dan permainan wisata bahari. Bahkan, di lokasi ini pula tempat diving dan snorkeling para turis. Baik wisatawan mancanegara (wisman) maupun pengunjung domestik.

Turis asal China (Tiongkok) menikmati pesona wisata bahari Pulau Mapur. Bintan Island. F- yen/suaraserumpun.com

Kini, pesona wisata bahari di Pulau Mapur ini selalu menjadi idola dari turis asing. Seperti dari turis Cina (Tiongkok), Korea hingga Eropa dan Australia. Tak cuma pesona wisata bahari atau bawah lautnya. Di sini, para turis bisa bermain dengan tukik, dan melepasnya ke pantai.

Baca Juga :  Popda 2022 Kepri: Jadwal Pertandingan Final Cabor Sepak Bola Bintan Vs Lingga

Koservasi dan Penangkaran Tukik
Sebelum tukik ini dilepas, terlebih dahulu dilakukan konservasi. Kini, Yayasan Ecology Kepulauan Riau (Kepri) sudah intens lagi melakukan konservasi telur penyu hingga menetaskan tukik, dan melepas ke pantai. Lokasi konservasi tukik ini pula yang ditinjau oleh rombongan Bupati Bintan Roby Kurniawan, Wabup Bintan Ahdi Muqsith dan Forkopimda saat kunker ke Desa Mapur.

Tri Armanto selaku Dewan Pengurus Yayasan Ecology Kepri menjelaskan, Yayasan Ecology Kepri sekaligus penerima manfaat program CSR PLN Sumatera, telah melakukan upaya pemanfaatan dan pengelolaan kawasan konservasi laut, yang sudah ditetapkan melalui SK Menteri.

Hingga Selasa (19/9/2023), yayasan Ecology Kepri ini bisa membangun satu unit homestay dan penangkaran anak penyu (tukik). Lokasi ini sebagai pusat riset penetasan telur penyu hingga pemeliharaan tukik (anak penyu). Sedangkan bangunan konservasi di Kampung Nendiang Desa Mapur ini ada 2 kamar yang bisa dijadikan homestay bagi wisatawan.

Kegiatan penangkaran tukik diawali dengan relokasi telur dari pantai ke lokasi penangkaran di Kampung Nendiang, Mapur. Kemudian anggota Yayasan Ecology Kepri membuat penandaan waktu ditemukan telur. Setelah menetas, secara alami, tukik akan muncul ke permukaan tanah. Kemudian dipindahkan sementara, ke bak karantina.

Baca Juga :  IPM Kepri Tahun 2023 Tertinggi Ketiga Nasional, Ansar Ahmad: Ini Hasil Kerja Keras Seluruh Pihak

“Nantinya, kita lepaskan ke laut atau habitat penyu. Idealnya, pelepasan tukik itu mulai berumur tidak lebih dari 2 minggu setelah menetas. Si tukik dalam kondisi sudah kuat untuk berenang di alam bebas (laut),” jelas Tri kepada suaraserumpun.com.

Bupati Bintan Roby Kurniawan dan Wakil Bupati Bintan Ahdi Muqsith melihat bak karantina tukik di lokasi penangkaran Yayasan Ecology Kepri di Desa Mapur. F- yen/suaraserumpun.com

Dengan penangkaran anak penyu ini, diharapkan bisa menarik kunjungan wisatawan ke Pulau Mapur. Sekaligus menjaga kelestarian populasi penyu di perairan Bintan.

“Penangkaran telur hingga menetas (tukik) menjadi daya tarik wisatawan mancanegara maupun domestik. Ini menjadi konservasi dan wisata atraksi. Penangkaran di Mapur ini, penyu jenis sisik dan penyu hijau,” sebut Tri Armanto.

Program konservasi penangkaran penyu ini, sudah dimulai sejak pascaprogram coremap, beberapa tahun lalu. Namun, yayasan Ecology Kepri mulai konsen atau fokus sejak tahun 2017. Tapi, fasilitas atau bangunan yang dibangun untuk berkelanjutan seperti sekarang, dimulai tahun 2023 ini.

“Tahun 2023 ini, sudah ada sekitar 20 sarang penyu yang telah dilakukan konservasi. Ada sekitar 1.500-an tukik yang sudah dilakukan penangkaran dan dilepas ke laut atau alam bebas,” demikian Tri Armanto Dewan Pengurus Yayasan Ecology Kepulauan Riau (Kepri).

Wakil Bupati Bintan Ahdi Muqsith bersama Tri Armanto penanggung jawab Yayasan Ecology Kepri serta jurnalis melepas tukik di pantai belakang Pulau Mapur. F- dok/suaraserumpun.com

Pesona Wisata Bahari
Bupati Bintan Roby Kurniawan menyadari, selama ini, destinasi wisata di Pulau Mapur belum banyak turis yang mengetahuinya. Karena, lokasinya di pulau dan di tengah laut. Untuk saat ini, masih ada satu investasi yang mengelola kawasan pantai belakang Desa Mapur ini. Namun, sudah puluhan ribu turis yang berkunjung ke pulau Mapur ini.

Baca Juga :  Pelantikan Pengurus PWI Kepri Periode 2023-2028 di Tanjungpinang, Andi: Bukan di Gedung Daerah

Ke depan, Pemkab Bintan akan mempromosikan lebih intens untuk pesona wisata bahari di Pulau Mapur ini. Diyakini, Mapur dengan memiliki terumbu karang yang bagus, akan berkembang lebih baik lagi, untuk beberapa waktu ke depan.

“Kita bikin lagi agenda tahunan di Mapur ini, seperti event Eco Run Mapur. Sehingga, akan memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat. Sekarang saja, Bintan Agro yang mengembangkan di pantai belakang Mapur itu, mempekerjakan masyarakat tempatan, berasal dari Mapur,” ungkap Roby Kurniawan.

“Kita dukung itu. Nanti ke depan, para turis juga diarahkan agar berkunjung ke Desa Mapur. Untuk melihat dan membeli produk masyarakat tempatan,” sambung Bupati Bintan.

Bupati Bintan Roby Kurniawan dan Wakil Bupati Bintan Ahdi Muqsith bersama Sekda Bintan Ronny Kartika serta Forkopimda saat berada di wisata bahari Pulau Mapur. Kabupaten Bintan, Kepri. F- yen/suaraserumpun.com

Nah, jika Anda tertarik dengan pesona wisata bahari Mapur dan melepas tukik, tunggu apa lagi. Ayo melancong ke Pulau Mapur. (yen)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *