banner 728x90
Presiden RI Jokowi memaparkan angka inflasi Indonesia dan membandingkan inflasi beberapa negara di dunia pada saat Rakornas bersama gubernur se-Indonesia dan para menteri di Istana Negara, Kamis (31/8/2023). F- diskominfo kepri

Ansar Ahmad Menghadiri Rakornas, Jokowi: Kita Bisa Mengendalikan Harga Barang dan Jasa

Komentar
X
Bagikan

Jakarta, suaraserumpun.com – Ansar Ahmad Gubernur Kepulauan Riau menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) tentang Pengendalian Inflasi 2023 yang dipimpin langsung oleh Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Kamis (31/8/2023). Dalam Rakornas tersebut, Presiden RI Jokowi menyatakan, Indonesia bisa mengendalikan harga barang dan jasa.

Selain gubernur se-Indonesia, para menteri kabinet juga hadir dalam acara tersebut. Antara lain Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Mendagri Tito Karnavian. Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Ketua BPK Isma Yatun, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

Dalam kesempatan tersebut, TPID Award juga diberikan kepada daerah yang dinilai berhasil mengendalikan inflasi di daerahnya. Terdapat tiga kategori penerima penghargaan, yaitu TPID kabupaten/kota Berprestasi, TPID kabupaten/kota Terbaik, dan TPID Provinsi Terbaik.

Baca Juga :  Polres Bintan Tak Bosan Mengingatkan Warga untuk Mewaspadai Tindak Kejahatan

Dalam rakornas tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan arahan terkait penanganan inflasi di Indonesia, yang saat ini berada di level 3,08 persen. Menurutnya, angka ini sangat baik dan rendah dibandingkan dengan negara-negara maju lainnya di dunia.

“Kita tahu inflasi sangat terkendali di angka 3,08 persen per Juli 2023. Ini sebuah angka yang baik sekali. Kita bisa mengendalikan harga barang dan jasa,” kata Jokowi.

Dibandingkan beberapa capaian inflasi di berbagai negara, seperti Argentina yang berada di level 11,3 persen, Turki di level 4,7 persen, India di level 7,4 persen, Uni Eropa di level 5,3 persen, hingga Amerika Serikat di level 3,2 persen.

Menurut Presiden Jokowi, bila inflasi bisa sampai setinggi Argentina, pertumbuhan ekonomi sebesar apapun akan tetap tekor. Jokowi juga mengapresiasi strategi penanganan inflasi di Indonesia yang unik dan melibatkan banyak pihak, tidak hanya bank sentral. Presiden Jokowi mencontohkan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang berperan aktif dalam menjaga stabilitas harga di daerah.

Baca Juga :  Forum Perangkat Daerah Kepri, Adi Prihantara: Akhir Maret, Musrenbang Provinsi

“Pengendalian inflasi di negara manapun itu biasanya dilakukan hanya dari satu, dari bank sentralnya. Dari situ dikendalikan lewat apa, kenaikan suku bunga, lewat nilai tukar, tanya di negara manapun pasti pakai itu. Kita tidak,” ujar Jokowi.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo juga memberikan paparan mengenai perkembangan inflasi di Indonesia. Ia menyebutkan bahwa laju inflasi Indonesia turun lebih cepat dan telah kembali ke sasaran 2-4 persen.

“Pada Juli 2023, lalu inflasi turun dari 5,51 persen pada akhir 2022 menjadi 3,08 persen secara tahunan, termasuk salah satu yang terendah di dunia,” kata Perry.

Baca Juga :  Hafizha Menyosialisasikan Gejala Klinis Gagal Ginjal Akut pada Anak kepada Kaum Ibu

Usai Rakornas, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan, gambaran inflasi di Provinsi Kepri di Juli 2023 tercatat di angka 2,29 persen Year on Year (YoY). Angka ini merupakan yang terendah kesepuluh secara nasional.

“Sementara hitungan Years to Date (YtD) berada di angka 0,89 persen atau yang terendah se-Sumatera,” ucap Ansar Ahmad.

Ansar Ahmad menambahkan, pencapaian ini tidak lepas dari kerja sama dan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat. Gubernur Kepri berharap, TPID Award ini dapat menjadi motivasi bagi daerah lain untuk terus berupaya menjaga stabilitas harga dan kesejahteraan masyarakat. (yen)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *