banner 728x90
M Ali Irwan Bhay.

Pemberdayaan Generasi Milenial dalam Germas Kepulauan Riau

Komentar
X
Bagikan

Oleh : M ALI IRWAN BHAY
Mahasiswa STISIPOL Raja Haji Tanjungpinang (Pranata Barang dan Jasa Disbudpar Bintan)

GERMAS adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat. Aksi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) ini juga diikuti dengan memasyarakatkan perilaku hidup bersih sehat dan dukungan untuk program infrastruktur dengan basis masyarakat, juga memiliki beberapa fokus seperti membangun akses untuk memenuhi kebutuhan air minum, instalasi kesehatan masyarakat serta pembangunan pemukiman yang layak huni. Ketiganya merupakan infrastruktur dasar yang menjadi pondasi dari gerakan masyarakat hidup sehat.

Perubahan pola hidup masyarakat yang makin modern menjadi salah satu dasar GERMAS atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dicanangkan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Penyakit menular seperti diare, tuberkulosa hingga demam berdarah dahulu menjadi kasus kesehatan yang banyak ditemui; kini telah terjadi perubahan yang ditandai pada banyaknya kasus penyakit tidak menular seperti diabetes, kanker dan jantung coroner, ditambah lagi dengan wabah Covid-19 yang melanda sekarang.

Baca Juga :  Cen Sui Lan: Kepala BP BBK Harus Diisi Pemimpin yang Berjiwa 'Merah Putih'

Belakangan ini, generasi milenial menjadi topik yang hangat dibicarakan di kalangan masyarakat. Tidak hanya dari segi pendidikan dan teknologi, tetapi juga perilaku milenial yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Milenial atau sering disebut generasi Y adalah sekelompok orang yang lahir setelah generasi X. Mereka lahir pada kisaran 1980 hingga 2000-an.

Riset yang dilakukan oleh lembaga Alvara Research Center mengatakan generasi milenial menyimpan potensi besar untuk bisnis. Pada tahun 2020, generasi milenial mendominasi populasi di Indonesia dengan porsi sekitar 34 persen, diikuti 20 persen generasi X, dan 13 persen generasi baby boomers (kelahiran 1946 hingga 1964).

Perilaku pertama, generasi milenial di Indonesia sangat kecanduan internet. Dalam sehari rata-rata generasi milenial bisa menggunakan internet dengan durasi lebih dari tujuh jam dengan rentang usia tertentu. Kedua, loyalitas generasi milenial tergolong rendah. Saat ada produk yang lebih bagus, generasi milenial dengan mudah akan berpaling.

Baca Juga :  Subsidi Bunga Pinjaman Modal Usaha Masih Tersedia Rp1,5 Miliar, Ajukan Kredit ke BPR Bintan

Ketiga, mayoritas milenial lebih memilih melakukan transaksi non-tunai dengan porsi 59 persen. Pilihan inilah yang membuat milenial memiliki dompet ‘tipis’, namun bukan berarti mereka tidak memiliki uang. Perilaku keempat yakni generasi milenial bisa bekerja dengan lebih cepat dan cerdas lantaran didukung oleh keberadaan teknologi. Perkembangan teknologi juga mendorong milenial memiliki kemampuan multi-tasking. Perilaku ini membuat milenial terbiasa melakukan dua hingga tiga pekerjaan sekaligus.

Bagaimana dengan Kepulauan Riau? Berapa jumlah generasi millenialnya?, berdasar data yang didapat dari BPS (Badan Pusat Statistik) Jumlah penduduk Provinsi Kepulauan Riau kini berjumlah sebanyak 2,064 juta jiwa yang mana Generasi Millenial mendominasi 29,61 Persen (611.150 juta jiwa) dan Generasi Z 27,94 Persen (576.681 juta jiwa) yang tersebar di 7 Kabupaten/ Kota di Kepulauan Riau.

Kegiatan pemberdayaan masyarakat adalah salah satu kegiatan yang digemari oleh generasi millennial saat ini karena generasi ini memiliki jiwa sosial yang tinggi dan akan sangat senang jika ikut aktif terjun langsung kemasyarakat dan memberikan dampak yang positif bagi masyarakat.

Baca Juga :  Penyambung Aspirasi, Para Kades Dorong Cen Sui Lan ke Pilgub Kepri

Menurut (Sumaryadi, 2005:11) dalam bukunya Perencanaan Pembangunan Daerah Otonom dan Pemberdayaan Masyarakat, pemberdayaan masyarakat adalah “upaya mempersiapkan masyarakat seiring dengan langkah memperkuat kelembagaan masyarakat agar mereka mampu mewujudkan kemajuan, kemandirian, dan kesejahteraan dalam suasana keadilan sosial yang berkelanjutan”.

Bisakah Generasi Milenial diorganisir dan Pemerintah Daerah mengambil peluang ini dalam menggerakan generasi ini didaerahnya masing-masing untuk kesuksesan GERMAS di Kepulauan Riau, yakin bisa!

Kita harus cerdas mengambil langkah ini, Pemerintah Daerah harus cerdas dan cerdik dalam memberdayakan Generasi potensial, agar tercapai tujuan GERMAS yaitu menjalani hidup yang lebih sehat. Gaya hidup sehat akan memberi banyak manfaat, mulai dari peningkatan kualitas kesehatan hingga peningkatan produktivitas seseorang. serta berkurangnya resiko membuang lebih banyak uang untuk biaya berobat ketika sakit. (***suaraserumpun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *