banner 728x90
Ansar Ahmad Gubernur Kepri menyampaikan vaksinasi lansia dan status pPPKM di Kepri pada saat dialog di stasiun radio di Tanjungpinang, Jumat (29/10/2021). F- Istimewa/Humas Pemprov Kepri

Ansar Ahmad Geram, PPKM di Kepri Turun ke Level 2, Ini Penyebabnya

Komentar
X
Bagikan

Tanjungpinang, suaraserumpun.com – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) H Ansar Ahmad geram, ketika hasil assesment harian yang dinilai tak sinkron, justru mengakibatkab status PPKM Provinsi Kepri turun ke level 2. Berikut ini penyebabnya, Ansar ahmad menjadi geram.

Status PPKM Kepri turun ke level 2 terungkap pada saat Gubernur Kepulauan Riau H Ansar Ahmad menjadi narasumber pada dialok stasiun radio di Tanjungpinang, Jumat (29/10/2021). Dalam dialog ini, Gubernur Kepri didampingi Sekretaris Satuan Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 Provinsi Kepri M Darwin. Dialog ini membahas tentang percepatan vaksinasi lansia di Provinsi Kepri.

Gubernur Kepri H Ansar Ahmad menjelaskan,Pemerintah Provinsi Kepri sedang menggesa proses vaksinasi bagi lansia. Hal ini berkaitan erat dengan peraturan pemerintah pusat yang mematok minimal vaksinasi bagi lansia di setiap daerah harus mencapai 60 persen untuk mendapatkan hasil assesment harian yang lebih baik.

Gubernur Kepri H Ansar Ahmad menyayangkan, karena, laporan capaian vaksinasi lansia di Kepri, ternyata ada perbedaan data yang sangat mencolok. Antara data real di lapangan dengan apa yang diinput di Kemenkes RI. Dengan adanya perbedaan data tersebut, sehingga hasil assesment harian di Kepri, mengalami penurunan level.

Baca Juga :  Kafilah Bintan Menampilkan Islam di Laut Melayu Lewat Sampan Kajang Suku Laut dan Makyong

Secara umum, kata Ansar Ahmad, kapasitas Kepri sebenarnya sudah di level yang baik, dalam pencapaian vaksinasinya. Hanya saja untuk vaksinasi lansia ini agak sedikit berbeda. Untuk assesment harian, capaian vaksinasi lansia diharuskan minimal sudah mencapai 60 persen di dosis pertama.

“Dan Kepri, berdasarkan data yang kita input sudah mencapai angka itu. Hanya saja, data yang diinput di Kemenkes RI, mengalami perbedaan. Sehingga laporan assesment harian Covid-19 di Kepri jadi turun,” ungkap H Ansar Ahmad dengan nada geram.

Perbedaan data antara yang diinput oleh petugas di Kepri, kata Gubernur berbeda jauh dengan yang diinput Kemenkes RI. Catatan harian Satgas Kepri, pencapaian vaksinasi bagi lansia di Kepri untuk dosis pertama sudah mencapai 65,61 persen. Sedangkan untuk dosis kedua mencapai 46,66 persen. Angka ini jelas sudah memadai atau masuk dalam level baik.

Baca Juga :  Wabup Bintan Mengikuti Rakornas Investasi, Jokowi: Kepala Daerah Jangan Cepat Puas

“Namun di Kemenkes RI, berdasarkan data yang mereka input, capaian vaksinasi lansia di Kepri baru 52 persen. Akibatnya berdasarkan hasil assesment, status kita berubah lagi,” ujar Ansar Ahmad.

“Akibat perbedaan data itu pula, maka untuk sementara ini berdasarkan hasil assesment harian, Provinsi Kepri kembali berada di level 2,” sambungnya.

Di Kepri, lanjut Ansar Ahmad, hanya Kota Tanjungpinang dan Kota Batam saja yang berada di level 1. Sementara lima kabupaten lainnya ada yang di level 2, dan ada yang di level 3. Padahal, berdasarkan keterangan dari pemerintah kabupaten dan kota dalam rapat yang digelar Satgas Covid-19 Provinsi Kepri, beberapa hari lalu, semua menyampaikan sudah mencapai 60 persen, untuk vaksinasi lansia.

Baca Juga :  Investor Korea Bangun Green Industrial Park di Senggarang, Rahma: Perlu 10 Ribu Pekerja

“Dan kemarin, dari Dirjen Kemenkes RI sudah turun ke lapangan. Mereka melakukan penyocokan data satu per satu. kita berharap, nanti akan ada titik temunya, kenapa ini bisa terjadi,” ujar Ansar Ahmad mantan Bupati Bintan 2 periode tersebut.

Gebernur kembali menegaskan, capaian vaksinasi merupakan bagian dari kriteria pemerintah pusat dalam mengeluarkan assesment levelisasi Covid-19 di setiap daerah. Ansar Ahmad berharap, hal ini bisa segera ada solusi. Sehingga program pemulihan ekonomi yang salah satunya melalui program pembukaan travel bubble yang akan segera diluncurkan, tidak mengalami kendala lagi.

“Kita doakan saja bersama-sama. Semoga kita tetap berada di level 1. Sehingga aturan-aturan yang sudah kita longgarkan bisa tetap dipertahankan. Sehingga ekonomi bisa pulih, seiring dengan pulihnya kesehatan masyarakat kita,” tutup H Ansar Ahmad. (nurul atia)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *