banner 728x90
Tim Kukerta Balek Kampung Gelombang III Unri di Kawal mendampingi Wak Lebon membuat kerajinan dari limbah kayu.

Pengabdian Tim Kukerta Unri buat Wak Lebon, Promosikan Produk dari Limbah Kayu ke Dunia Digital

Komentar
X
Bagikan

KEPULAUANRIAU (suaraserumpun) – Pengabdian mahasiswa Kukerta Balek Kampung Gelombang III Universitas Riau (Unri) di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri terbilang besar. Bahkan, pengabdian mahasiswa Unri ini, turut dirasakan Wak Lebon, si perajin kayu dan pendaur ulang limbah atau barang bekas menjadi produk ekonomis.

Waktu begitu tak terasa, tiga bulan hampir berlalu. Sepuluh orang mahasiswa Universitas Riau (Unri) akan segera menyelesaikan Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Balek (balik) Kampung Gelombang III di Kelurahan Kawal, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri. Sepuluh orang itu, termasuk mahasiswi.

Tim Kukerta Balek Kampung Gelombang III Unri ini, mulai mengabdi di Kelurahan Kawal, sejak 1 Juli 2021 lalu. 30 September 2021 nanti, mereka kembali ke kampus. Cukup banyak kegiatan, ide dan gagasan yang akan mereka tinggalkan buat masyarakat Kawal, selama mengabdi. Satu di antaranya, yaitu pengabdian mahasiswa terhadap pengembangan dan pemasaran produk UMKM di bidang kerajinan.

Tim Kukerta Unri di Kelurahan Kawal ini terdiri dari 10 orang, dari berbagai fakultas serta jurusan yang ada di Universitas Riau. Selama di Kawal, mereka membawa pengetahuan yang telah dipelajari di bangku kuliah, untuk diterapkan dan dipraktikkan bagi pelaku UMKM yang ada di Kelurahan Kawal. Hal itu sangat dirasakan oleh Wak Lebon, si pelaku usaha kerajinan (perajin) kayu dan limbah atau barang bekas.

Baca Juga :  Polda Kepri Punya Satelit Pemantau Bencana dan Karhutla

Wak Lebon si perajin kayu di Km 31 Kelurahan Kawal ini, sebenarnya sudah memulai usaha kerajinan ini, sejak tahun 2003 lalu. Wak Lebon membuka usaha kerajinan tangan pada saat itu, tidak fokus. Dia baru fokus menggeluti usaha kerajinan ini pada tahun 2017.

“Saya mulai fokus di tahun 2017 itu, untuk semua kerajinan. Khususnya pengelolaan limbah-limbah, sampai membuat kayu nibung untuk produk bingkai atau frame kaca mata,” ujar Wak Lebon saat didampingi sepuluh mahasiswa tim Kukerta Unri, baru-baru ini.

Dengan modal seadanya, Wak Lebon terus berkarya dengan memanfaatkan limbah. Barang atau produk hasil karya Wak Lebon ini menarik, dan memiliki keunikan tersendiri. Keunikan itu terlihat dari bentuk kayu yang mempunyai ciri khas tersendiri, karena adanya proses alam.

“Jadi, saya tidak memilih kayu yang spesifik tertentu. Saya memilih bahan dilihat dari bagaimana alam itu memprosesnya. Saya tidak memprosesnya. Saya hanya membentuk menjadi barang yang bernilai guna,” tutur Wak Lebon.

Sebelum terjun ke dunia seni rupa dan kerajinan, Wak Lebon merupakan seorang pemusik yang mendalami genre reggae. Wak Lebon seorang figur seniman, yang mengikuti jiwa seninya. Sehingga, apa yang Wak Lebon lakukan, sudah pasti ia jiwai dengan sepenuh hati. Wak Lebon menjalani prinsip seperti itu, agar hidup ini bisa dinikmati.

Baca Juga :  Gubernur Kepri Mendesak Sejumlah Menteri untuk Merealisasikan Travel Bubble

Namun ketika Wak Lebon sudah menghasil produk kerajinan yang artistik, dari sisi penghasilan ekonomi belum memadai. Selain dihadang masa pandemi Covid-19, pembeli hasil kerajinannya tergolong masih minim. Justru itu, Tim Kukerta Balek Kampung Gelombang III Unri, turut melakukan pendampingan terhadap Wak Lebon. Pendampingan ini sebagai pengabdian mereka sela menjalani masa Kukerta di Kawal.

Bingkai atau frame kaca mata dari bahan kayu hasil karya Wak Lebon yang dipromosikan tim Kukerta Unri di Kelurahan Kawal.

Tim Kukerta BK Kelurahan Kawal membuat video iklan untuk produk yang sedang dibuat oleh Wak Lebon. Agar bisa dipasarkan, serta menggugah para calon pembeli terhadap barang tersebut. Seperti bingkai (frame) kaca mata unik yang terbuat dari bahan kayu.

Tak hanya membuat video, tim Kukerta Balek Kampung Unri di Kelurahan Kawal ini juga memberikan bantuan berupa box foto serta lampu LED. Alat ini untuk menunjang kualitas dari foto produk, yang akan dipasarkan oleh Wak Lebon. Tim Kukerta Unri Kelurahan Kawal pun juga memberikan edukasi terkait teknik fotografi terhadap produk kerajinan, yang dapat meningkatkan kualitas dari pemasaran UMKM tersebut.

Tak hanya bantuan materil, tim Kukerta Balek Kampung Unri di Kelurahan Kawal pun juga membantu pembuatan galeri daring, dari hasil karya seni Wak Lebon yang telah dibuat. Galeri daring tersebut dapat diakses instagram, dengan nama waklebon.handmade. Sehingga mudah dijangkau dan dilihat dengan khalayak yang lebih luas.

Baca Juga :  Gereja di Bintan Timur Steril dari Bahan Peledak dan Bom Jelang Natal 2021

“Ya, kami berusaha mempromosikan produk kerajinan dari limbah Kayu Wak Lebon ke dunia digital, atau media sosial. Sekarang, sudah masa era digital untuk pemasaran produk, seperti hasil karya Wak Lebon ini,” kata Salsabila, anggota dari tim Kukerta Balek Kampung Gelombang III Unri kepada suaraserumpun.com, di Kelurahan Kawal, Senin (20/9/2021).

Tim Kukerta Balek Kampung Universitas Riau di Kelurahan Kawal, memiliki peran dalam memajukan serta meningkatkan kemampuan UMKM di Kelurahan Kawal. Sehingga UMKM tersebut mempunyai daya saing serta tetap memiliki penghasilan, meski dalam masa pandemi. Dengan tujuan agar pengelola menjadi adaptif terhadap perkembangan teknologi di dunia serba digital. Agar tidak tertinggal dan selalu eksis di kondisi yang terus berkembang.

Tim Kukerta Balek Kampung Unri di Kelurahan Kawal berharap, agar dengan adanya peningkatan kemampuan pengelola UMKM di Kelurahan Kawal, maka meningkat pula pendapatan dari UMKM tersebut. Bahkan, usaha Wak Lebon bisa membuka lapangan kerja yang lebih luas. Serta menyejahterakan masyarakat Kelurahan Kawal, kelak. (SS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *