banner 728x90
Personel Sat Brimob Polda Kepri mengecek bahan peledak dan bom dengan alat metal detector di gereja wilayah Kecamatab Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri, menjelang perayaan natal, Jumat (24/12/2021) F- nurul atia/suaraserumpun.com

Gereja di Bintan Timur Steril dari Bahan Peledak dan Bom Jelang Natal 2021

Komentar
X
Bagikan

Bintan, suaraserumpun.com – Sekitar 13 tempat ibadah gereja di wilayah hukum Polsek Bintan Timur steril dari bahan peledak maupun bom. Kondisi aman tersebut dipastikan Polsek Bintan Timur melakukan sterilisasi gereja, bersama tim Sat Brimob Polda Kepri, Jumat (24/12/2021).

Polsek Bintan Timur bersama Sat Brimob Polda Kepri mengecek setiap gereja yang akan menjalankan ibadah Natal 2021. Personel Sat Brimob Polda Kepri mensterilkan di setiap sudut gereja. Terutama benda yang mencurigakan, bahan peledak maupun bom. Sterilisasi dilakukan dengan menggunakan alat metal detector. Namun, tidak ditemukan bahan peledak maupun bom di belasan gereja yang dipantau tersebut.

Baca Juga :  Polres Bintan Mengumpulkan Donasi Jutaan Rupiah untuk Korban di Serasan Natuna

“Belasan gereja di Bintan Timur steril dari bahan peledak dan bom. Kita melakukan ini, untuk memberikan rasa aman bagi umat nasrani, yang akan menjalankan ibadah Natal 2021,” kata AKP Suardi SE, Kapolsek Bintan Timur.

Kapolsek Bintan Timur AKP Suardi SE bersama jajaran mengecek kondisi keamanan gereja menjelang perayaan Natal 2021, Jumat (24/12/2021). F- nurul atia/suaraserumpun.com

Selain itu, jajaran Polsek Bintan Timur mengecek kesiapan Protokol kesehatan di gereja wilayah Kecamatan Bintan Timur, menjelang pelaksanaan ibadah Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.

Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Kapolsek Bintan Timur AKP Suardi, dan dihadiri Camat Bintan Timur M Sofyan. Pengecekan ini guna memastikan protokol kesehatan Covid-19 diterapkan, dalam kegiatan perayaan Natal 2021.

Baca Juga :  Flyover Tanjungpinang dan Mimpi Ansar Ahmad

Suardi menjelaskan, protokol kesehatan di rumah ibadah perlu diterapkan. Mulai dari mekanisme masuknya orang, hingga pengaturan tempat duduk di dalam gereja yang harus berjarak. Pengurus gereja juga harus menyiapkan sarana cuci tangan atau hand sanitizer, serta alat pengecekan suhu tubuh.

“Dalam pantauan tadi, seluruh gereja telah menyiapkan sarana Prokes. Kami juga akan melakukannya pengamanan di sana, semoga ibadah di gereja berjalan aman dan lancar,” tutup Suardi. (nurul atia)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *