banner 728x90
Jalan Lintas Barat di wilayah Desa Busung, Kabupaten Bintan, Kepri sudah dibuka untuk kendaraan roda empat atau mobil, Minggu (16/4/2023) siang sekitar pukul 13.00 wib. F- dok/suaraserumpun.com

Alhamdulillah, Akses Jalan Lintas Barat di Wilayah Desa Busung Sudah Dibuka untuk Mobil

Komentar
X
Bagikan

Bintan, suaraserumpun.com – Sebagian masyarakat Bintan dan Tanjungpinang bersyukur, karena akses jalan Lintas Barat di wilayah Desa Busung yang sebelumnya rusak, kini sudah dibuka untuk mobil atau kendaraan roda empat. Untuk rute Tanjunguban ke Tanjungpinang atau sebaliknya, sudah bisa menggunakan jalan Lintas Barat seperti semula.

“Alhamdulillah, akses jalan Lintas Barat di desa kami (Busung), sudah dibuka untuk mobil. Tadi (Minggu siang), uji coba dibukanya akses ini. Warga tak lagi mesti melintasi rute lama lewat Desa Lancang Kuning atau Sungai Kecil, kalau mau ke Tanjungpinang atau mau balik ke Uban,” kata Rusli, Kepala Desa Busung kepada suaraserumpun.com, Minggu (16/4/2023).

“Sekitar jam 1 siang (pukul 13.00 WIB) tadi, mulai dibuka jalan Lintas Barat untuk akses mobil itu,” sambung Rusli Kades Busung.

Kepala PUPR dan Pertanahan Bintan Wan Affandi dan Kepala BPBD Bintan Ramlah, membenarkan, jalan Lintas Barat di Desa Busung yang sebelumnya ditutup untuk kendaraan roda empat atau mobil, dijadwalkan dibuka lagi, Minggu tanggal 16 April 2023 ini.

Baca Juga :  24 Jam Pencarian, Jasad Sulaiman Belum Ditemukan

“Ya, Pak Bupati Bintan kan minta kepada BPJN Kepri, jalan Lintas Barat itu dibuka sebelum lebaran. Dijadwalkan, Minggu 16 April ini dibukanya. Kabarnya, tadi sudah dibuka akses jalan Lintas Barat di Busung itu, untuk mobil. Tapi, saya belum cek ke lapangan,” kata Ramlah, Minggu (16/4/2023) petang.

Ramlah mengungkapkan, untuk pembenahan jalan Lintas Barat di Busung itu, ada peninggian badan jalan sekitar 80 sentimeter dibandingkan kondisi awal. Tujuannya, agar tak tergerus hujan deras lagi. Kemudian, dilakukan pengerjaan cor box culvert yang lebih memadai.

Pada kesempatan lain, Tono seorang warga Tanjungpinang berharap, agar jalan Lintas Barat yang baru dibuka untuk akses mobil di Desa Busung itu, tidak dilintasi oleh lori atau truk ODOL atau mobil yang melebihi (over) kapasitas.

“Truk atau lori pengangkut barang, sebaiknya melintas di jalan lama Tanjunguban-Tanjungpinang. Kalau truk ODOL, yang ditangkap saja. Justru perlu dipertanyakan, kalau truk ODOL bisa melintas di jalan Lintas Barat itu,” ucapnya.

Baca Juga :  BPH-Migas Meresmikan 27 SPBU Satu Harga Se-Indonesia, Satu Ada di Bintan

Sebelumnya, Bupati Bintan Roby Kurniawan memberi kabar gembira buat masyarakat Bintan. Serta warga lain yang ingin menggunakan akses jalan Lintas Barat di Desa Busung. Jalan Lintas Barat di Busung yang ambruk pada awal Maret 2023 lalu, diperkirakan sudah bisa dilalui sebelum lebaran Idulfitri 1444 hijriah nanti.

untuk jalan Lintas Barat di wilayah Desa Busung, dari pihak BPJN wilayah Kepri yang memperbaikinya, menyatakan, sebelum lebaran Idulfitri ini, sudah bisa dilalui atau dilintasi mobil. Sekarang, pengerjaan antara 70 sampai 80 persen la,” ungkap Roby Kurniawan Bupati Bintan usai memperingati Nuzulul Quran di Bintan Timur, Jumat (7/4/2023) malam lalu.

“Itu mereka (BPJN Kepri) sampaikan, pada saat rapat kemarin. Seminggu lagi perbaikan jalan Lintas Barat di Busung itu, mudah-mudahan selesai,” sambung Bupati Bintan menjawab suaraserumpun.com.

Baca Juga :  Rahma: Pos Pelayanan KB Lanud RHF sebagai Upaya Penurunan Kasus Stunting

Sebelumnya, 4 Maret 2023 lalu, jalan Lintas Barat di Desa Busung, Km 51 arah Tanjunguban ambruk. Lalu lintas dari Tanjungpinang ke Tanjunguban dan sebaliknya, dialihkan ke rute jalan lama. Jalan Lintas Barat di Desa Busung tak bisa dilintasi untuk kendaraan mobil, kibat gorong-gorong ambruk karena debit air besar saat terjadi bencana.

Saat terjadi bencana alam tersebut, Bupati Bintan Roby Kurniawan berkoordinasi dengan Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional wilayah Kepri. Alhasil, jalan Lintas Barat tersebut langsung dibenahi dan dikerjakan.

Pada saat itu, Pemkab Bintan memutuskan, status bencana tanggap darurat naik menjadi status pemulihan pascabencana. Status pemulihan pascabencana alam ini ditetapkan selama dua bulan, Maret hingga Mei 2023. Dalam kurung waktu dua bulan itu, pemerintah menggesa perbaikan sejumlah lokasi daerah yang terdampak bencana alam. (yen)

Editor: Wahyu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *