banner 728x90
Ketua TP-PKK Bintan Hafizha Rahmadhani memaparkan inovasi penurunan kasus stunting di Bintan dalam pertemuan Sistem Belajar Mandiri atau Si Bima, Selasa (13/2/2024). F- dok/suaraserumpun.com

Hafizha Rahmadhani Memaparkan Inovasi Penurunan Stunting di Bintan Melalui Si Bima

Komentar
X
Bagikan

Bintan, suaraserumpun.com – Ketua TP-PKK Bintan Hafizha Rahmadhani memaparkan inovasi penurunan kasus stunting di Bintan, dalam pertemuan Sistem Belajar Mandiri (Si Bima) BKKBN, melalui meeting zoom di ruang rapat II Kantor Bupati Bintan, Selasa (13/2/2024). Inovasi tersebut juga menjadi panduan dalam sistem pembelajaran elektronik atau yang disebut dengan e-learning.

Ketua TP-PKK Bintan Hafizha Rahmadhani bersama BKKBN Kepri mengembangkan buku dan media e-learning sebagai panduan penyuluhan Bina Keluarga Balita Eliminasi Masalah Anak Stunting (BKB Emas). Sistem pembelajaran elektronik itu dapat diakses secara langsung oleh pengguna, pada laman Sistem Belajar Mandiri (Si Bima) BKKBN Kepri.

Baca Juga :  Baru Dua Penambang Pasir Ilegal di Teluk Bakau yang Ditangkap Polisi

Tujuannya, untuk percepatan penurunan stunting, meningkatkan kapasitas kader dan keluarga, orang tua serta masyarakat dalam pengasuhan. Pembelajaran elektroik ini juga meningkatkan praktik bagi pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Inovasi penurunan stunting di Kabupaten Bintan yang disampaikan Hafizha Rahmadhani tersebut antara lain kehadiran Rumah Asuh bagi balita terindikasi stunting, dalam rangka pemenuhan gizi dan pendampingan tenaga medis. Kolaborasi bersama Baznas Bintan dalam upaya pemenuhan makanan tambahan.

Pada kesempatan lain, Hafizha Rahmadhani menyampaikan, BKKBN mempunyai Learning Management System (LMS), yaitu aplikasi atau platform yang dapat membantu proses pembelajaran elektronik. Aplikasi ini, dapat digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan kapasitas secara efisien. Seiring dengan upaya pemenuhan kebutuhan dasar anak secara utuh. Baik dari segi perawatan, pendidikan maupun pengasuhan agar tumbuh kembang anak dapat optimal.

Baca Juga :  Mendagri Sebut Vaksinasi di Kepri Diapresiasi Oleh Presiden Jokowi

Program pembinaan ketahanan keluarga balita dan anak harus diintergrasikan dengan progam layanan anak usia dini yang lain agar anak mendapatkan pelayanan secara utuh. Jadi, Learning Management System (LMS), dapat memberikan dua hal yang sangat penting membantu fasilitator dan kader-kader BKB di tingkat provinsi, kabupaten dan kota untuk memandu kelas pengasuhan di daerah masing-masing.

“Nah keterbukaan akses LMS ini dapat memudahkan siapa saja untuk belajar secara mandiri, khususnya yang berkaitan dengan pengasuhan 1000 HPK,” jelas Hafizha Rahmadhani.

Baca Juga :  Kementan Menyetujui Usulan Gubernur Kepri, Sapi Masuk dari Lampung, Begini Kata Pengusaha Ternak

“Salah satu isu tumbuh kembang anak sejak dini yang menjadi prioritas Pemerintah saat ini adalah stunting. Pengembangan pengasuhan BKB Emas dan pengintegrasian ke dalam LMS adalah salah satu bentuk terobosan yang sangat tepat di era serba digitalisasi,” demikian Hafizha Rahmadhani. (yen)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *