banner 728x90
Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyampaikan rencana penataan objek wisata Pulaua Penyengat kepada tokoh agama dan masyarakat di Balai Adat Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Senin (10/5/2021) kemarin.

Ansar Bakal Mencari Rp200 Miliar untuk Mewujudkan ‘Terpikat Pulau Penyengat’

Komentar
X
Bagikan

KEPULAUANRIAU (suaraserumpun) – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad bakal mencari dana sekitar Rp200 miliar untuk mewujudkan program bertagline ‘Terpikat Pulau Penyengat’. Program ini adalah hasil akhir dari kegiatan revitalisasi atau penataan cagar budaya di Pulau Penyengat, untuk meningkatkan daya tarik kunjungan wisatawan.

Sebelum menjalankan program penataan Pulau Penyengat, Gubernur Kepri H Ansar Ahmad melakukan pertemuan dengan camat, lurah, para ketua RT, Ketua RW, ketua organisasi, tokoh masyarakat dan tokoh agama di Balai Adat Pulau Penyengat, Senin (10/5/21) kemarin. Pertemuan ini dalam rangka penyampaian rencana penataan kawasan Pulau Penyengat bertagline ‘Terpikat Pulau Penyengat’.

Masjid Raya Sultan Riau di Pulau Penyengat tampak dari udara.

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Kepri Ansar Ahmad menjelaskan, rencana Provinsi Kepri bersama Kota Tanjungpinang yang akan merevitalisasi Pulau Penyengat menjadi perhatian khusus pemerintah pusat. Karena Pulau Penyengat merupakan salah satu pulau yang masuk dalam cagar budaya nasional. Sehingga dalam melakukan revitalisasi perlu melibatkan banyak pihak. Karena di dalamnya ada situs sejarah yang perlu dijaga keasliannya.

Baca Juga :  Saat Dewi Kumalasari Menyapa Anak di Perkampungan Teluk Bintan, Jawabannya Membikin Mewek

“Beberapa sarana pendukung di Pulau Penyengat akan kita revitalisasi tanpa mengubah situs cagar budaya yang ada. Karena itu, hari ini (kemarin, red) kita bertemu dengan para tokoh masyarakat di Penyengat, untuk membahas lebih lanjut tentang rencana tersebut,” kata Ansar Ahmad.

Pemprov Kepri, katanya, sudah melakukan konsultasi dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya Nasional di Batu Sangkar Sumatera Barat, Konsultan Cagar Budaya dan beberapa Tim Cagar Budaya Kepulauan Riau. Setelah lebaran Idulfitri ini, Pemprov Kepri akan mengundang secara khusus pihak terkait tersebut, ke Penyengat. Untuk memetakan situs-situs cagar budaya. Dengan demikian program revitalisasi berjalan dengan baik tanpa harus merusak situs cagar budaya yang ada.

“Diperkirakan, anggaran yang akan digunakan untuk program revitalisasi Pulau Penyengat itu, sebesar Rp200 miliar. Kita cari dan gunakan dana dari pemerintah pusat. Dengan anggaran tersebut, nantinya Pulau Penyengat kemilau di malam hari, dan begitu indah di siang hari,” ujar gubernur.

Baca Juga :  Ansar Ahmad Meresmikan Masjid Al-Aqso Pantai Hidayah

“Sebagai destinasi wisata sejarah kita akan menggunakan tagline Terpikat Pulau Penyengat. Setelah program revitalisasi selesai kita akan promosikan ke dunia internasional,” sambungnya.

Karena itu, Gubernur Kepri Ansar Ahmad juga mendorong terbentuknya Anak Muda Milineal Digital di Pulau Penyengat yang membantu mempromosikan Pulau Penyengat melalui jejaring sosial, internet dan mouth by mouth.

“Tidak hanya jalan lingkar, Pulau Penyengat nantinya akan kita lengkapi dengan standing photo, bunga aneka warna di sisi kiri kanan jalan, lampu hias yang ikonik serta kebun buah mini yang terdiri dari tanaman buah langka. Beberapa turis asing yang datang ke Lagoi dan Batam sebagian juga kita arahkan ke Penyengat nantinya,” tambah Ansar.

Baca Juga :  Telat Dua Jam, Gubernur Kepri Menyambut Kepulangan 363 Jemaah Haji Kloter Pertama

Seorang tokoh masyarakat Pulau Penyengat, Raja Malik menyambut baik rencana revitalisasi Pulau Penyengat oleh Pemprov Kepri ini.

“Dari awal program revitalisasi Pulau Penyengat ini sangat bagus. Kita dukung penuh. Karena tujuannya memang selain menata dan memperbaiki juga melestarikan cagar budaya yang ada di Penyengat,” kata Malik.

Masjid Raya Sultan Riau di Pulau Penyengat Kota Tanjungpinang, Kepri.

Malik juga sepakat perlunya tim konsultan dan Balai Pelestarian Cagar Budaya Nasional di Batu Sangkar turun langsung ke Pulau Penyengat.

“Karena kita ingin program revitalisasi ini berjalan dengan baik dan tidak mengganggu situs cagar budaya yang ada di Penyengat,” pungkasnya.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Asisten II Pemprov Kepri Samsul Bahrum, Budayawan Kepri Rida K Liamsi. Tokoh-tokoh masyarakat Pulau Penyengat, beberapa OPD Pemprov Kepri dan beberapa OPD Pemko Tanjungpinang. (SS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *