banner 728x90
Djasman Kepala BPKAD Tanjungpinang. F- diskominfo tanjungpinang

Kepala BPKAD Tanjungpinang Menyatakan Tidak Ada Pemotongan Gaji

Komentar
X
Bagikan

Tanjungpinang, suaraserumpun.com – Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Tanjungpinang Djasman menyatakan, tidak ada pemotongan gaji di salah satu OPD di lingkungan Pemko Tanjungpinang. Hal itu karena kesalahan pengajuan anggaran kas pada triwulan pertama.

Djasman Kepala BPKAD Tanjungpinang menjelaskan, bahwa pembayaran gaji, tunjangan keluarga (istri/suami), tunjangan anak, dan tunjangan beras yang melekat pada PNS diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2004 tentang Perubahan Kesembilan Belas Atas Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil dan Tunjangan Jabatan. Tunjangan keluarga, anak, dan tunjangan beras tersebut, menurut Djasman dibayarkan bersamaan dengan pembayaran gaji karena merupakan komponen yang melekat dan menjadi dasar perhitungan gaji PNS.

Baca Juga :  Star Pool and Cafe di Kijang Dirazia Lagi, Polsek Bintan Timur Memeriksa DJ dan Mengamankan Mikol

Terkait dengan adanya kekurangan pembayaran tunjangan jabatan pada beberapa ASN yang terjadi di salah satu OPD, disebutkannya disebabkan oleh adanya kekurangan atau kesalahan penginputan pada anggaran kas per triwulan di OPD tersebut. Pemerintah Kota Tanjungpinang, lanjut Djasman, tidak dapat melakukan pemotongan atau pengurangan tunjangan yang melekat pada gaji PNS.

“Ada kesalahan penginputan perhitungan pembayaran gaji dan tunjangan melekat pada anggaran kas yang diajukan oleh OPD tersebut, yang belum memperhitungkan kenaikan gaji sebesar 8 persen. Hal itu menyebabkan proses pembuatan dokumen SPP gaji dan tunjangan jabatan pada bulan Maret terdapat kekurangan anggaran kas per triwulan,” jelas Djasman, Jumat (8/3/2024).

Baca Juga :  Anak Perusahaan BUMD PT Pembangunan Kepri Banyak yang Cuma Membebani Anggaran

Menindaklanjuti adanya kekurangan atau kesalahan penginputan oleh salah satu OPD tersebut, tambahnya, akan dilakukan pergeseran anggaran kas pada triwulan dua. Anggaran kas OPD terkait akan digeser, atau dimajukan ke triwulan satu agar kekurangan pembayaran gaji dapat dibayarkan.

“Jadi jelas, tidak ada yang melakukan pemotongan terhadap gaji dan tunjangan melekat pada OPD tersebut. Ada kekurangan atau kesalahan penginputan yang dilakukan oleh petugas penginput dari OPD itu sendiri. Tidak ada yang memotong, dan kekurangan pembayaran gaji tersebut juga telah memiliki solusi melalui mekanisme yang sesuai peraturan perundangan yang berlaku,” jelas Djasman. (yen)

Baca Juga :  Noverizki SPWK, yang Muda yang Berani Menjadi Wali Kota Tanjungpinang

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *