banner 728x90
Rapat Pansus Perseroan Daerah Pelabuhan Kepri dan Pembangunan Kepri dihadiri dewan, Gubernur Kepri dan Direktur PT Pembangunan Kepri, di Batam, Jumat (30/4/2021).

Anak Perusahaan BUMD PT Pembangunan Kepri Banyak yang Cuma Membebani Anggaran

Komentar
X
Bagikan

BATAM (suaraserumpun) – BUMD PT Pembangunan Kepri hingga saat ini memiliki 18 anak perusahaan di pelbagai bidang usaha. Di antara 18 anak perusahaan PT Pembangunan Kepri itu, justru lebih banyak yang cuma membebani anggaran.

Anggota DPRD Provinsi Kepri Fraksi Golongan Karya Asmin Patros meminta agar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Pembangunan Kepri segera melakukan pemetaan perusahaan. Berdasarkan klasifikasi bisnis dan peran sosialnya kepada masyarakat. Pernyataan Asmin Patros tersebut disampaikan dalam rapat Pansus Perseroan Daerah (Perseroda) Pelabuhan Kepri dan Pembangunan Kepri. Rapat ini dihadiri Gubernur Kepri Ansar Ahmad, para OPD dan anggota DPRD Kepri.

“Perlu dilakukan pemetaan terhadap 18 anak perusahaan PT Pembangunan Kepri. Dengan pemetaan bisa diketahui mana anak perusahaan yang menguntungkan dan mana yang membebani. Yang tidak jelas orientasi bisnisnya lebih baik dilikuidasi,” ujar Asmin.

Baca Juga :  Cen Sui Lan Menyerahkan Bus Sekolah untuk SMP Swasta Cahaya Meral Karimun

Dari penilaian Asmin Patros, ada tiga kategori anak perusahaan PT Pembangunan Kepri yakni perusahaan yang memang sangat bisnis, perusahaan orientasi bisnis tapi kurang punya keberpihakan pada masyarakat, serta perusahaan yang kondisinya tidak jelas dan keuangannya terus merosot.

“Nah ini perlu ketegasan dari PT Pembangunan Kepri. Karena anak perusahaan tersebut membawa konsekuensi beban moral, tanggung jawab persoalan hukum dan juga beban anggaran,” katanya.

Asmin meminta Pemprov Kepri bersama jajaran direksi PT Pembangunan Kepri segera menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk mengambil langkah-langkah selanjutnya terhadap anak perusahaan yang dinilai tidak lagi bermanfaat.

Baca Juga :  Sarasehan BUM Desa Nasional di Bintan Diikuti 1.177 Peserta Se-Indonesia

“Perusahaan seperti ini harus jelas nasibnya, dimerjer atau dilikuidasi. Biar tidak jadi beban,” tegasnya.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Kepri Ansar Ahmad akan menggelar rapat dengan jajaran direksi PT Pembangunan Kepri. Pemprov Kepri menginginkaan PT Pembangunan Kepri bersama anak perusahaannya jadi perusahaan yang orientasi bisnisnya sehat, untuk ke depan. Dan memberikan kontribusi pada pemasukan daerah.

“Saran teman-teman DPRD Kepri tentu sangat perlu ditindaklanjuti. Karena semangatnya sama, bagaimana memajukan perusahaan daerah,” jelas Ansar Ahmad.

Sementara, Direktur PT Pembangunan Kepri Azwardi menyebutkan, dari 18 anak perusahaan hanya 3 yang aktif dengan orientasi bisnis yang jelas. Ketiganya adalah PT Pembangunan Kepri NWM yang menggarap Participating Interest (PI) 10 persen, terkait pengeboran minyak di North West Natuna. PT Sarana Kepri bergerak di bidang eksplorasi pasir laut, dan BPR Kepri Batam yang bergerak di bidang perbankan.

Baca Juga :  Tinjau Pos Pengamanan Nataru 2024, Kapolres Bintan: Lapor Kalau Mau Bikin Pesta Kembang Api

“Demi kebaikan perusahaan, tentu kebijakan Pak Gubernur akan kita dukung penuh. Saya yakin Pak Gubernur sudah punya konsep pengembangan PT Pembangunan Kepri yang sangat bagus. Untuk itu kami siap menunggu arahan,” kata Azwardi singkat. (SS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *