banner 728x90
Gubernur Kepri Ansar Ahmad menetapkan nilai UMK tahun 2024 se-Provinsi Kepri. F- diskominfo kepri

Ansar Ahmad Menetapkan Nilai UMK 2024 se-Provinsi Kepri, Simak Besarannya

Komentar
X
Bagikan

Tanjungpinang, suaraserumpun.com – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad telah menetapkan nilai Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) se-Provinsi Kepulauan Riau, untuk tahun 2024. Keputusan Gubernur Kepri tentang UMK ini mulai berlaku untuk pengupahan terhitung tanggal 1 Januari 2024.

Adapun rincian besaran UMK tahun 2024 adalah sebagai berikut, yakni untuk Kota Tanjungpinang ditetapkan sebesar Rp 3.402.492, atau naik sebesar Rp 123.297 jika dibandingkan tahun sebelumnya, atau jika dipresentasikan naik sebesar 3,76 persen.

Kemudian untuk Kota Batam besaran UMK tahun 2024 sebesar Rp 4.685.050, naik sebesar Rp 184.610 atau 4,10 persen. Selanjutnya Kabupaten Bintan sebesar Rp 3.950.950, naik sebesar Rp 51.535, atau 1,33 persen.

Besaran UMK untuk Kabupaten Karimun ditetapkan sebesar Rp 3.715.000, naik sebesar Rp 122.981, atau 3,42 persen dari tahun sebelumnya. Untuk Kabupaten Lingga ditetapkan Rp 3.402.492, naik Rp 123.297, atau 3,76 persen dari sebelumnya.

Baca Juga :  Kapolres Karimun Gandeng Veteran Saat Ziarah Makam Pahlawan

Adapun untuk Kabupaten Natuna UMK sebesar Rp 3.406.575, naik Rp 68.972 atau 2,07 persen. Sedangkan Kabupaten Kepulauan Anambas ditetapkan sebeaar Rp 3.835.605, naik Rp 78.045, atau 2,08 persen.

Gubernur Kepulauan Riau H Ansar Ahmad menjelaskan, untuk perhitungan Upah Minumum Tahun 2024 ini mengacu pada formula yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2023, dengan menggunakan data-data statistik yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik, melalui Kemnaker RI, sebagai dasar perhitungan penyesuaian Upah Minimum, baik Upah Minimum Provinsi (UMP) maupun Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) Tahun 2024.

Adapun data-data yang dipergunakan dalam Formulasi perhitungan UMK Se-Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2024 meliputi rata-rata pengeluaran per kapita sebulan, rata-rata banyaknya anggota rumah tangga, rata-rata banyaknya anggota rumah tangga yang bekerja, pertumbuhan ekonomi (PDRB Triwulan IV 2022 + Triwulan I, II, III 2023) terhadap (PDRB Triwulan IV 2021 + Triwulan I, II, III 2022), dan Inflasi gabungan September 2022 sampai dengan September 2023. Seluruh indikator tersebut diukur menurut Kabupaten/Kota.

Baca Juga :  Dua Kali Kepri Melawan Gorontalo, Tak Pernah Menang di PON XX Papua

Gubernur Ansar dalam pernyataannya mengatakan, bahwa penetapkan UMK 2024 dilakukan setelah Bupati/Wali Kota menyampaikan Rekomendasi Upah Minimum usai mendapat rekomendasi dari Dewan Pengupahan (DP) Kabupaten/Kota, di masing-masing wilayahnya.

“Dari hasil rekomendasi Bupati/ Wali Kota Se-Provinsi Kepulauan Riau atas usulan Upah Minimum Kabupaten/Kota yang disampaikan, maka Dewan Pengupahan Provinsi melakukan Pembahasan untuk memberikan tanggapan, masukan, rekomendasi yang dilaksanakan pada rapat pleno DP Provinsi” ucapnya di Tanjungpinang, Jumat (01/12).

Adapun, lanjutnya Rapat pleno DP Provinsi Kepri telah dilaksanakan pada 27 November 2023 yang lalu, bertempat di Gedung Graha Kepri, Batam yang dihadiri unsur Tripartit (Pemerintah, Pengusaha, dan Serikat Pekerja/Serikat Buruh).

Baca Juga :  Penyelenggaraan Pilkada 2020 Usai, Ini Tugas Baru KPU

Gubernur Ansar menambahkan, Keputusan Penyesuaian UMK Se-Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2024 ini diambil dengan memperhatikan rasa keadilan, serta mempertimbangkan kondisi perekonomian dan ketenagakerjaan yang berkembang di Provinsi Kepulauan Riau.

“Diharapkan seluruh stakeholder dapat memperhatikan, menghormati dan mematuhi ketentuan tersebut dengan seksama,” pesannya.

Sebagai informasi, Upah Minimum hanya dibayarkan kepada pekerja yang baru bekerja 0 sampai dengan 1 tahun, sementara untuk pekerja yang sudah melebihi 1 (satu) tahun masa kerja, maka upah harus disesuaikan dengan penerapan Struktur dan Skala Upah di perusahaan. (yen)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *