banner 728x90
Tim SAR gabungan mengevakuasi jasad santri Ponpes Ibnu Kasim Nahdlatul Wathan Bintan yang tenggelam di kolam bekas galian tambang bauksit di Kelurahan Gunung Lengkuas, Minggu (8/10/2023) sore kemarin. F- dok/suaraserumpun.com

Santri Ponpes Ibnu Kasim Nahdlatul Wathan Bintan Ditemukan Meninggal, Begini Imbauan Kapolsek Bintan Timur

Komentar
X
Bagikan

Bintan, suaraserumpun.com – Innalillahi wainnailaihi rajiun. Santri Ponpes Ibnu Kasim Nahdlatul Wathan Bintan Sigit Purnomo Aji ditemukan meninggal dunia, Minggu (8/10/2023) sore, sekitar tujuh jam setelah kejadian. Berikut ini imbauan Kapolsek Bintan Timur AKP Rugianto.

Dalam kurun waktu yang tak lama, dua orang pelajar meninggal dunia akibat tenggelam di kolam bekas galian tambang. Awalnya, pelajar meninggal di danau bekas galian tambang granit di Bukit Panglong, Bintan Timur. Minggu (8/10/2023), seorang santri Ponpes Ibnu Kasim Nahdlatul Wathan Bintan tenggelam di kolam bekas galian tambang bauksit.

Baca Juga :  Tragedi Nelayan Tenggelam di Pulau Basing: Basarnas Menemukan Ayah dan Anak Tak Bernyawa

Santri Ibnu Kasim Nahdlatul Wathan ini tenggelam di kolam dengan kedalaman mencapai 4 meter itu, ketika mandi bersama belasan temannya. Santri yang malang ini dikabarkan tidak bisa berenang. Santri yang berasal dari Kota Tanjungpinang ini tenggelam diperkirakan sekitar pukul 10.00 WIB. Korban ditemukan tim gabungan SAR dalam keadaan meninggal dunia, sekitar pukul 17.00 WIB.

“Usai ditemukan, santri Ponpes Ibnu Kasim Nahdlatul Wathan Bintan atas nama Sigit Purnomo Aji ini langsung dibawa orangtuanya ke Tanjungpinang, untuk proses pemakaman,” kata AKP Rugianto Kapolsek Bintan Timur.

Baca Juga :  Hari Jadi Ke-21, Masih Banyak Tantangan Global buat Provinsi Kepri

Dari dua kejadian ini, Kapolsek Bintan Timur AKP Rugianto mengimbau kepada para orang tua dan masyarakat, menjaga anaknya dari tindakan yang membahayakan. Terutama bermain di tempat-tempat yang tidak seharusnya bermain. Seperti di kolam bekas galian aktivitas tambang. Apalagi, kawasan tersebut tidak ada pengamannya.

“Kita berharap, kejadian serupa tidak terulang lagi,” demikian AKP Rugianto. (yen)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *