banner 728x90
Calon Wakil Bupati Bintan sisa masa jabatan 2021-2024 Ahdi Muqsith bersama Dhenok Puspita Sari terlihat akur setelah pencabutan nomor urut. Kini, mereka dihadapkan dengan isu 'anak tempatan'. F- yen/suaraserumpun.com

Heboh Jelang Pemilihan Wakil Bupati Bintan, Dua Calon Bukan Anak Tempatan

Komentar
X
Bagikan

Bintan, suaraserumpun.com – Suasana menjelang pemilihan Wakil Bupati Bintan sisa masa jabatan 2021-2024, heboh dengan isu ‘anak tempatan’. Padahal, dua calon tetap Wakil Bupati Bintan bukan anak tempatan atau tidak dilahirkan di Bintan.

Pemilihan Wakil Bupati Bintan akan dilangsungkan melalui paripurna istimewa di ruang rapat DPRD Kabupaten Bintan, Senin (21/8/2023) besok. Sepekan sebelumnya, DPRD Bintan telah menetapkan calon tetap dan nomor urut terhadap dua nama. Ahdi Muqsith calon wakil bupati nomor urut 1. Sedangkan Dhenok Puspita Sari calon nomor urut 2.

Sepekan menjelang pemilihan, masing-masing calon sudah menyatakan siap kalah dan siap menang. Bahkan masing-masing menyatakan sudah punya persiapan untuk menghadapi pemilihan. Termasuk melakukan persuasif terhadap 25 orang Anggota DPRD Kabupaten Bintan, yang memiliki hak suara dalam pemilihan Wakil Bupati Bintan.

Namun beberapa hari terakhir, pemilihan Wakil Bupati Bintan menjadi sorotan dari sejumlah kelompok. Pelbagai isu muncul. Suasana politik terkesan ‘dipanasin’. Bahkan heboh dengan opini anak tempatan. Hal itu atas dasar aspirasi masyarakat kepada wakil rakyat yang memiliki hak suara.

Baca Juga :  Gubernur Kepri Minta Pengadaan Alat Workshop BLK Karimun kepada Menaker RI Ida Fauziyah

Minggu (20/8/2023), kelompok dari nelayan mengharapkan, agar Wakil Bupati Bintan terpilih nanti merupakan putri atau anak tempatan.

Namun isu anak tempatan itu membikin bingung dari sejumlah pihak lain. Sebab, dua Calon Wakil Bupati (Cawabup) Bintan ini bukan figur yang dilahirkan di Bintan. Meskipun, dua calon ini sudah berkaitan erat dengan Bintan.

Seperti Ahdi Muqsith Cawabup Bintan nomor urut 1, adalah Pengurus Partai Demokrat yang sudah menjajaki Bintan sejak beberapa tahun lalu. Jika dilihat dari keturunan atau silsilah, Kapten Mansyurdin adalah kakek dari Ahdi Muqsith. Siapa sosok Kapten Mansyurdin?

Kapten Mansyurdin adalah tokoh pejuang daerah Provinsi Riau. Semasa hidupnya, Kapten Mansyurdin merupakan Komandan Polisi Militer pertama di Riau termasuk wilayah Kepulauan Riau. Pada saat Indonesia merdeka tahun 1945, dia adalah orang yang membawa salinan pamflet teks Proklamasi dari Bukit Tinggi (Sumbar) ke Riau. Bahkan, Kapten Mansyurdin orang pertama yang mengibarkan Bendera Merah Putih di Pekanbaru. Saat itu, wilayah Kepri juga termasuk pengawasan Kapten Mansyurdin sang kakek Ahdi Muqsith ini.

Baca Juga :  PWI Bintan Berbagi Sembako untuk Lansia dan Penyandang Ketunaan Menjelang Berbuka Puasa Ramadan

Kemudian, untuk Dhenok Puspita Sari Cawabup Bintan nomor 2. Dhenok memang lebih lama tinggal di Bintan dibandingkan Ahdi Muqsith. Namun, Dhenok berasal dari Lampung. Dhenok ke Bintan, ikut suami yang pindah tugas ke kampung halaman. Ironisnya, menjelang pemilihan Wakil Bupati Bintan muncul opini ‘anak tempatan’.

Januar selaku Wakil Sekretaris Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Bintan pun angkat bicara tentang suasana menjelang pemilihan Cawabup Bintan ini. Baginya, posisi Wakil Bupati Bintan harus menjadi ‘jatah’ bagi anak tempat pun, dianggap kurang adil.

Januar berpendapat, posisi Wakil Bupati Bintan harus diisi figur yang benar-benar mampu bekerja, bukan karena orang daerah atau anak tempatan. Karena, menuntaskan program kerja pada sisa masa jabatan 2021-2024, kehadiran Wakil Bupati harus merupakan sosok fighter yang mampu bekerja.

Baca Juga :  Polres Bintan Menyediakan Tiket Gratis bagi Pemudik dari Bulang Linggi ke Telaga Punggur

“Tidak mestilah itu (anak daerah). Kan dua calon ini bukan anak tempatan aslinya. Apalagi dua calon ini usulan partai koalisi, yang sama-sama memenangkan Pak Apri dan Pak Roby pada Pilkada 2020 lalu,” kata Januar.

Meskipun pemilihan akan digelar secara tertutup oleh perwakilan di DPRD Bintan, Januar menginginkan, agar para wakil rakyat bisa melihat sosok yang benar-benar mampu memimplementasikan keinginan masyarakat.

“Sosoknya harus yang bisa bekerja secara team, seperti kata Pak Bupati. Kita bukan superman, tapi kita super team,” tuturnya.

Ia pun mengharapkan, pada proses penyampaian pokok-pokok pikiran saat sidang paripurna di DPRD Bintan sebelum pemilihan, anggota DPRD Bintan bisa mendalami pemaparan dari masing-masing calon.

“Pilihlah sosok yang memang pekerja keras, bukan lihat dari mana asalnya. Siapapun dia, harus bisa membantu Pak Bupati, menyejahterakan masyarakat melalui pemikiran-pemikirannya,” demikian disampaikan Januar. (yen)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *