banner 728x90
Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad meninjau lokasi bencana puting beliung di Pulau Kasu, Kecamatan Belakang Padang, Kota Batam, Minggu (25/6/2023). F- diskominfo kepri

Sedang Nyenyak Tidur, 102 Rumah di Pulau Kasu Dihantam Puting Beliung, Ansar Langsung Turun Tangan

Komentar
X
Bagikan

Batam, suaraserumpun.com – Sebanyak 102 unit rumah di Pulau Kasu, Belakang Padang, Kota Batam dihantam puting beliung, Sabtu (24/6/2023) dini hari WIB. Bencana puting beliung tersebut terjadi pada saat warga sedang nyenyak tidur. Setelah kejadian bencana, Gubernur Kepri H Ansar Ahmad langsung turun tangan.

Gubernur Kepulauan Riau H Ansar Ahmad turun langsung ke Pulau Kasu, Batam, Minggu (25/6/2023), untuk meninjau langsung dan memberikan bantuan kepada korban puting beliung yang melanda pulau tersebut.

Rumah warga di pesisir Pulau Kasu, Kecamatan Belakang Padang, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) mengalami kerusakan parah akibat dihantam angin puting beliung yang terjadi pada Sabtu (24/6) sekitar pukul 02.00 dini hari WIB. Sayangnya, banyak penduduk yang tidak menyadari saat puting beliung datang, karena sedang nyenyak tidur. Sehingga menyebabkan kerugian yang cukup besar.

Baca Juga :  Cen Sui Lan Merealisasikan Pamsimas, Desa Keban dan Telaga Tujuh Karimun Bebas Krisis Air

Gubernur Kepri Ansar Ahmad melihat langsung kondisi rumah-rumah yang rusak berat akibat bencana puting beliung. Dalam waktu yang singkat, gubernur memberikan perintah kepada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkin) untuk segera mendata rumah-rumah yang terdampak dan rusak. Gubernur menargetkan bahwa dalam waktu 10 hari, bantuan akan diberikan kepada rumah-rumah yang terdampak menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT), serta direvitalisasi sesuai tingkat kerusakan yang dialami.

“Nanti setelah didata Perkim, kita akan berikan bantuan tunai agar masyarakat bisa memperbaiki rumah mereka. Kita berikan apresiasi juga untuk teman-teman DPRD Provinsi Kepri karena mereka yang menyetujui penggunaan anggaran untuk bantuan. Kita sebagai eksekutif hanya pengguna dan mengusulkan,” kata Gubernur Kepri Ansar Ahmad di sela meninjau lokasi bencana puting beliung.

Baca Juga :  Semifinal Piala AFF 2022: Indonesia Vs Vietnam

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah menyalurkan bantuan berupa 83 paket box kontainer sembako kepada korban. Setiap paket terdiri dari beras 10 kg, gula pasir 1 kg, minyak goreng 1 liter, susu bubuk ukuran 200 gram, biskuit kaleng ukuran 650 gram, sarden kaleng ukuran 425 gram, kornet daging ukuran 340 gram. Selain itu, juga disertakan bantuan berupa 100 lembar selimut.

“Data terbaru dari kelurahan ada 102 rumah yang terdampak, untuk sisa bantuannya akan segera kita salurkan jadi semuanya dapat bantuan,” kata Gubernur Kepri Ansar Ahmad.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad juga memberikan bantuan serupa dari sumber pribadinya dengan jumlah yang sama seperti yang disalurkan oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau. Mengingat mendekati hari raya Iduladha, dirinya juga akan menyumbangkan satu ekor sapi untuk kurban kepada masyarakat Pulau Kasu sebagai bentuk dukungan dan solidaritas.

Warga Pulau Kasu, Kecamatan Belakang Padang, Kota Batam menjadi korban puting beliung. F- diskominfo kepri

Selain memberikan bantuan, Gubernur Kepri Ansar Ahmad juga menyempatkan diri untuk menghibur anak-anak korban puting beliung yang menjadi pengungsi sementara di posko tenda yang didirikan oleh Palang Merah Indonesia (PMI). Tampak Gubernur Kepri Ansar Ahmad memberikan semangat dan mengajak anak-anak tersebut untuk berselawat Nabi secara bersama.

Baca Juga :  Mencuri 1 Poin, Timnas Indonesia Kena Gempur Vietnam, Berikut Klasemen Piala AFF Suzuki 2020

Turut hadir dalam kunjungan Gubernur Kepri Ansar Ahmad tersebut, Ketua TP-PKK Provinsi Kepri Hj Dewi Kumalasari Ansar, Anggota DPRD Provinsi Kepri Alex Guspeneldi dan Wahyu Wahyudi, Widyaiswara Ahli Utama Lamidi, Kepala BPBD Provinsi Kepri Hasbi, Kepala Dinas Perkim Provinsi Kepri Said Nursyahdu, anggota tim percepatan pembangunan Sarafudin Aluan, Suyono Saeran, dan Syarifah Normawati. (yen)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *