Bintan, suaraserumpun.com – Pengusaha perikanan PT Bintan Intan Gemilang (BIG) asal Kabupaten Bintan melakukan ekspor fillet ikan lagi ke negara Australia. Ekspor perdana pascapandemi Covid-19 ini sebanyak 9,5 ton fillet.
Plt Bupati Bintan Roby Kurniawan melepas secara simbolis ekspor fillet ikan sebanyak 9,5 ton atau sekitar 20 feet olahan ikan beku jenis kerapu dan kakap, di Kijang, Bintan Timur, Sabtu (13/8/2022). Fillet tersebut sudah dikirim menuju Kota Brisbane (Australia) melalui transit Jakarta, Jumat (12/8/2022).
Pada pelepasan komoditas ekspor fillet ikan tersebut, Roby Kurniawan mengapresiasi dan bangga, karena biasanya selama ini pengeksporan hasil olahan ikan harus melewati negara tetangga Singapura. Namun sekarang ini, komoditas ekspor tersebut sudah bisa langsung dikirim ke negara tujuan, tidak melalui negara atau pihak ketiga.
“Kita berharap kegiatan ekspor olahan ikan ini ke depannya dapat berkelanjutan dan semakin berkembang. Apalagi komoditas olahan ini dapat langsung diterima negara tujuan Australia. Karena biasanya kita ekspor harus melalui negara Singapura dulu. Kita harapkan kegiatan ini dapat kontinyu dan mungkin bisa berkembang ekspor ke negara-negara lainnya,” harap Roby Kurniawan saat memberikan keterangan kepada wartawan.
“Sekarang ekspor dijalankan lagi ke Australia. Untuk perdana ini, 9,5 ton fillet yang diekspor ke Australia,” sambung Roby Kurniawan.
Direktur PT Bintan Intan Gemilang Dina Ria menjelaskan, perusahaannya sudah membuka usaha pengolahan ikan (fillet) dan mengekspor ke Australia sejak tahun 2018. Rata-rata per bulannya melakukan ekspor 2 kali. Jumlah sekali ekspor fillet ikan itu mencapai 9,5 ton.
9,5 ton fillet ikan ini merupakan olahan ikan kakap dan kerapu hasil tangkapan nelayan tradisional. Ikan ini merupakan hasil tangkapan nelayan lokal (Bintan). Kemudian, fillet juga merupakan hasil kerja tenaga lokal dari Kepri.
“90 persen tenaga kerja di sini merupakan anak daerah Kepri. Antara 50 sampai 60 orang (fluktuatif). Produk komoditas olahan ikan yang kita buat ini, juga telah mampu bersaing dengan negara Vietnam dan Singapura. Sehingga kita bisa ekspor langsung ke negara tujuan Australia,” jelasnya.
Pascapandemi, lanjut Dina Ria, usaha ekspor fillet ikan ke Australia sempat setop. Sekarang, ekspor fillet ikan dilakukan lagi ke Australia.
“Kita berharap, nelayan semangat lagi melaut. Hasilnya kami beli, dan menjadi bahan baku untuk pembuatan fillet dan diekspor ke Australia,” tambah Dina Ria. (yen)
Editor: Sigik RS