Bintan, suaraserumpun.com – Belum lama ini, kampus STAIN Sultan Abdurrahman di jalan Lintas Barat Bintan, dirampok sejumlah orang. Tak lama berselang, warga Bintan dihebohkan penemuan bayi yang dibuang orang tuanya. Hingga puncak peringatan HUT ke-76 Bhayangkara, pelaku perampokan STAIN dan ibu pembuang bayi tersebut belum ditemukan.
Kapolres Bintan AKBP Tidar Wulung Dahono mengatakan, pihaknya terus melakukan penyelidikan terhadap dua kejadian tersebut. Untuk tindak pidana perampokan di kampus STAIN, pihak kepolisian terkendala dengan perlengkapan IT. Sebab, barang bukti berupa server CCTv di kampus STAIN itu tidak ditemukan. Diduga dibawa oleh pelaku.
“Jadi, kendalanya di situ. Tapi, kita terus melakukan penyelidikan. Pelakunya belum kita temukan. Kalau sidik jari (hasil porensik) di pintu kampus itu, itu sidik jari karyawan,” ujar Kapolres Bintan.
AKBP Tidar Wulung Dahono menyebutkan, barang atau berkas penting dalam kejadian perampokan di kampus STAIN itu, tidak ada yang hilang. Namun, pihak kepolisian tetap menyatakan ada tindak pidana dalam kejadian itu.
“Kalau kerugian, kan Rp700 ribu milik korban yang disekap itu. Kita akan telusuri terus kasus ini,” tegasnya.
Sedangkan untuk kasus penemuan bayi di Kelurahan Sungai Lekop Bintan Timur, lanjut Kapolres Bintan, pihak kepolisian juga belum menemukan siapa ibu yang membuang bayi itu. Meski sudah ditelusuri Babinkamtibmas di wilayah tugas masing-masing, belum ditemukan ibu pembuang bayi itu.
“Dalam hal ini, kita cenderung melakukan sisi kemanusiaannya. Kita berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Bintan, untuk perawatan dan menjaga kesehatan bayi. Nah, untuk orang yang mau mengadopsinya, kita arahkan untuk mempermudah administrasinya. Tapi, kejadian ini juga terus kita selidiki,” demikian disampaikan AKBP Tidar Wulung Dahono. (yen)
Editor: Sigik RS