banner 728x90
BEM KM UMRAH Tanjungpinang dan perwakilan mahasiswa dari provinsi daerah kepulauan membikin aksi penolakan Konsesi ZEE Vietnam di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (26/12/2022). F- alfi

BEM UMRAH Bikin Aksi Penolakan Konsesi ZEE Vietnam ke DPR RI

Komentar
X
Bagikan

Jakarta, suaraserumpun.com – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang, membikin aksi penolakan Konsesi ZEE Vietnam, sebagai upaya mengawal permasalahan kemaritiman di wilayah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). BEM UMRAH membikin aksi penolakan konsesi Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) perairan Kabupaten Natuna (Kepr) ini ke Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (26/12/2022).

Selain penolakan konsesi ZEE yang diajukan Vietnam kepada pemerintah RI, BEM KM UMRAH juga mendesak pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Daerah Kepulauan menjadi Undang Undang. Aksi simbolik digelas di depan Gedung DPR RI pukul 13.00 WIB.

BEM KM UMRAH menilai Konsesi ZEE Vietnam merugikan negara dan merugikan nelayan lokal. RUU Daerah Kepulauan harus segera disahkan, karena sangat mendesak dan sangat dibutuhkan daerah yang berwilayah kepulauan, khususnya di Kepulauan Riau (Kepri).

Baca Juga :  Permintaan Ansar ke Pusat Terkabul, Singapura Membuka Pelabuhan Harbour Front untuk Kepri

Presiden Mahasiswa BEM KM UMRAH, Alfi Riyan Syafutra menerangkan, konsesi ZEE Vietnam ini merugikan negara karena menyangkut kedaulatan, yang mana ketahui kedaulatan negara tidak bisa ditawar tawar, dan juga konsesi merugikan nelayan lokal dalam mencari penghidupan. Pengesahan RUU Daerah Kepulauan menjadi harapan dan akan menjawab keresahan dan kesulitan, serta kesejahteraan Nelayan dan masyarakat pesisir.

“Aksi ini mengenai penolakan Konsesi ZEE dan mendesak pengesahan RUU Daerah Kepulauan yang sampai sekarang belum ddisahkan DPR. Aksi bersifat simbolik seperti memasang banner besar,” kata Alfi saat dihubungi, Selasa (27/12/2022) pagi tadi.

Baca Juga :  Tahun Baru Islam 1445 hijriah, Warga Kampung Rekoh Ramai-ramai Ziarah ke Makam Datuk Julong

Berikut 7 tuntutan kemaritiman di Kepulauan Riau yang disampaikan dalam aksi BEM KM UMRAH tersebut:

– Mendesak Pemerintah Pusat Segera Mengesahkan RUU Daerah Kepulauan.
– Menolak dan Mendesak Pemerintah Pusat untuk tidak memberikan Konsesi ZEE Vietnam karena sangat merugikan kedaulatan negara dan tidak pro nelayan lokal.
– Mendesak pemerintah pusat memperhatikan Nelayan Lokal Khususnya Nelayan Natuna, Kepulauan Riau yang melaut Di 12 Mil keatas Dilaut Natuna Utara (Laut China Selatan).
– Mendesak Pemerintah Pusat Memperkuat Telekomunikasi di Provinsi Kepulauan Riau.
– Mendesak Pemerintah pusat memperhatikan itegrasi Akses Transportasi Laut di Provinsi Kepulauan Riau.
– Mendesak Pemerintah Pusat Memperkuat Pertahanan dan Keamanan didaerah Perbatasan Provinsi Kepulauan Riau.
– Menolak Kesepakatan ZEE Indonesia Vietnam

Baca Juga :  Proyek Peletakan Kabel Listrik Australia-Singapura Melewati Perairan Kepri, Simak Rutenya

Alfi menyebutkan, aksi penolakan Konsesi ZEE Vietnam ini dan mendesak pengesahan RUU Daerah Kepualauan ini diikuti mahasiswa dari BEM kampus-kampus di wilayah BSJB, di wilayah Sumbagut.

Alfi sangat menyayangkan Anggota DPR, DPD RI Dapil Kepulauan Riau (Kepri) yang tidak ada kepedulian, dan tutup mata terhadap permasalahan kemaritiman di Kepulauan Riau, pada saat aksi digelar. (yen)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *