banner 728x90
3,8-juta dosis vaksin AstraZeneca tiba di Indonesia, Senin (26/4/2021) lalu, dengan menggunakan pesawat. (foto: Instagram jokowi)

Indonesia Datangkan 3,8 Juta Dosis, Malaysia Malah Setop Pakai Vaksin AstraZeneca

Komentar
X
Bagikan

KUALALUMPUR (suaraserumpun) – Pemerintah Republik Indonesia baru saja mendatangkan 3,8 juta dosis vaksin AstraZeneca. Sementara, negara Malaysia malah menyetop pemakaian vaksin AstraZeneca tersebut.

Pemerintah Malaysia tidak lagi menggunakan vaksin virus corona baru AstraZeneca dalam program vaksinasi nasional. Menteri Sains, Teknologi, dan Inovasi Khairy Jamaluddin mengatakan, pada konferensi pers bersama dengan Menteri Kesehatan Adham Baba, Rabu (28/4/2021). Khairy menegaskan, meskipun para ahli menemukan manfaat vaksin AstraZeneca lebih besar dari risiko penggumpalan darah. Pemerintah Malaysia juga memperhatikan kecemasan publik dan keraguan atas vaksin itu.

“Dalam hal ini, Dr Adham dan saya telah membahas secara mendalam tentang penggunaan vaksin AstraZeneca. Kami tidak ingin menyia-nyiakan vaksin yang efektif dan aman ini,” katanya, seperti dikutip dari Channel News Asia yang dilansir kontan.co.id.

“Tetapi, pada saat yang sama, kami memahami bahwa pada periode ini mungkin ilmu pengetahuan dan fakta tidak dapat mengatasi ketakutan masyarakat dan berita bohong yang sudah menjadi viral,” ujar dia.

“Setelah berdiskusi, kami menyepakati langkah proaktif yang memungkinkan kami tetap menggunakan vaksin AstraZeneca terlebih dahulu, sekaligus mengatasi rasa takut dan khawatir masyarakat terhadap vaksin AstraZeneca yang notabene tidak berbasis sains,” ungkap Khairy.

Baca Juga :  Bupati Bintan Punya Pesan Khusus buat 70 Tenaga Kesehatan Penerima SK PPPK

Dia menyebutkan, pusat vaksinasi khusus yang mendistribusikan vaksin AstraZeneca akan dibuka, dan vaksin tersebut tidak akan digunakan di pusat vaksinasi utama.

“(Vaksin) ini akan kami buka untuk publik yang secara sukarela, setelah melihat semua fakta yang ada terkait AstraZeneca, untuk tampil dan mendaftar di Puskesmas khusus untuk penyuntikan vaksin,” katanya.

Pemerintah Malaysia akan mengalihkan 268.600 dosis awal vaksin AstraZeneca ke Selangor dan Kuala Lumpur. Khairy telah berbicara dengan menteri utama Selangor untuk membuka pusat vaksinasi khusus untuk mendistribusikan vaksin AstraZeneca.

Khairy membandingkan risiko pembekuan darah dari pemberian vaksin AstraZeneca pada 4 kasus per 1 juta vaksin, dengan 165.000 pembekuan darah per 1 juta kasus COVID-19 dan 1.763 kasus per 1 juta perokok.

Pada Senin (27/4/2021), otoritas kesehatan Malaysia menyatakan, vaksin AstraZeneca aman untuk digunakan, tiga hari setelah negara itu menerima suntikan pertama yang dibeli melalui fasilitas COVAX global.

Baca Juga :  Satreskrim Monitoring Arena Permainan Ketangkasan di Karimun

Malaysia telah mendapatkan total 12,8 juta dosis dari perusahaan farmasi, dengan Adham mengatakan, vaksin juga akan diberikan kepada mereka yang berusia di atas 60 tahun.

Datangkan 3,8 Juta Dosis

Vaksin AstraZeneca kembali tiba di Indonesia, Senin (26/4/2021) pukul 18.40 WIB, lewat Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Ini merupakan kedatangan kedua dari vaksin Covid-19 asal Inggris tersebut.

Jumlah yang didatangkan kali ini sebanyak 3.852.000 dosis. Ini lebih besar dari fase pertama pada 3 Maret 2021 silam sebesar 1,1 juta dosis. Vaksin ini didapatkan Indonesia lewat jalur multilateral, yaitu skema Covax.

AstraZeneca vaccine.

“Dengan kedatangan batch kedua ini maka Indonesia telah menerima vaksin AstraZeneca dari Covax facility sebesar 4.965.600 juta dosis vaksin jadi secara gratis,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangannya usai menjemput kedatangan vaksin Covid-19 tersebut.

Retno mengatakan jika dijumlahkan, vaksin Covid-19 dari jalur multilateral dan dari jalur bilateral yang didapat Indonesia, vaksin yang sudah diterima Indonesia mencapai 67.465.600 dosis.

Retno mengatakan pemerintah terus berupaya agar program vaksinasi nasional dapat terus berjalan. Diplomasi terus dilakukan agar kebutuhan vaksin Covid-19 dalam negeri tercukupi.

Baca Juga :  Antisipasi Bencana, Pemkab Bintan Segera Membentuk Forum PRB

“Karena kegigihan ini maka Indonesia sejauh ini merupakan negara ketiga dengan jumlah pemberian vaksinasi terbesar di kawasan Asia, setelah RRT dan India,” kata Retno.

Selain kedatangan vaksin AstraZeneca, Retno Marsudi berharap pengiriman vaksin multilateral selanjutnya dapat terus dilakukan sesuai dengan rencana. Ia menegaskan diplomasi Indonesia akan terus bekerja keras berkontribusi agar Indonesia dapat segera keluar dari pandemi ini.

Presiden RI Jokowi Widodo melalui akun Instagram jokowi menyampaikan, Indonesia saat ini menjadi negara dengan jumlah pemberian vaksin Covid-19 terbesar ketiga di kawasan Asia, setelah Republik Rakyat Tiongkok dan India. Meski demikian, untuk mencapai tujuannya, program vaksinasi massal yang diberikan secara gratis oleh pemerintah masih memerlukan dukungan semua pihak.

“Belajar dari munculnya gelombang baru di sejumlah negara, kita harus bekerja keras agar kejadian serupa tidak terjadi di Indonesia. Pemerintah mengupayakan ketersediaan vaksin, dan kita semua tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan,” demikian ditulis Presiden Jokowi. (SS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *