banner 728x90
Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengevaluasi upaya menekan inflasi guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kabupaten dan kota se-Kepri, dalam rapat bersama BPS Kepri, Jumat (1/3/2024). F- diskominfo kepri

Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten dan Kota Se-Kepri Naik

Komentar
X
Bagikan

Tanjungpinang, suaraserumpun.com – Pertumbuhan ekonomi di seluruh kabupaten dan kota se-Provinsi Kepulauan Riau, naik pada tahun 2023. Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad mengapresiasi pemerintah kabupaten/kota di Kepri.

Pertumbuhan ekonomi selama tahun 2023 di kabupaten dan kota se-Kepri, seluruhnya mengalami peningkatan positif. Sehingga mendukung pula pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri yang tumbuh sebesar 5,20 persen di tahun 2023 year on year. Tertinggi se-Sumatera dan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Kepri Ansar Ahmad usai mendengarkan rilis resmi yang disampaikan Kepala BPS Kepri Darwis Sitorus di Ruang Rapat BPS Kepri, Tanjungpinang, Jumat (1/3/2024).

Dari keterangan BPS, seluruh kabupaten kota di Kepri mengalami peningkatan pertumbuhan ekonomi di tahun 2023. Bahkan Kabupaten Bintan berhasil tumbuh 6,14 persen. Naik signifikan 1,7 persen dibanding tahun 2022 di angka 4,44 persen. Kemudian Kabupaten Karimun juga mencatatkan pertumbuhan yang signifikan, tumbuh 5,50 persen. Naik 1,12 persen dibanding tahun 2022 sebesar 4,38 persen.

Baca Juga :  Pohon Gaharu Berusia Hampir 2 Abad di Kawasan Cagar Budaya Ditebang, Warga Bintan Buyu Murka

Sementara itu Kota Tanjungpinang mencatatkan pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 sebesar 4,92 persen, naik 0,80 persen dibanding tahun 2022 sebesar 4,12 persen. Kabupaten Karimun tumbuh sebesar 4,30 persen, naik 0,56 persen dari tahun 2022 sebesar 6,84 persen. Kota Batam tumbuh sebesar 7,04 persen, naik 0,20 persen dari tahun 2022 sebesar 6,84 persen.

Lalu Kabupaten Kepulauan Anambas tumbuh 0,62 persen, naik 0,53 persen dibanding tahun 2022 di angka 0,09 persen. Dan Kabupaten Natuna yang tumbuh 0,96 persen, naik 0,85 persen dibanding tahun 2022 diangka 0,11 persen.

Baca Juga :  PWI Ikut Menyukseskan Pemilu 2024 Secara Damai, Puncak HPN Diundur Menjadi 20 Februari

“Khusus Kabupaten Natuna dan Kepulauan Anambas yang masih tercatat minim, namun sesungguhnya itu dikarenakan fluktuasi kondisi minyak dan gas. Kalau realnya tanpa migas juga pertumbuhan ekonominya diperkirakan 5 hingga 6 persen,” ucap Gubernur Kepri.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan, bersama BPS Kepri akan terus memperdalam potensi-potensi sektor yang masih bisa dikembangkan dengan sentuhan layanan birokrasi yang lebih mudah dan lebih baik.

“Supaya beberapa item pendukung pertumbuhan ekonomi bisa kita dorong untuk meningkatkan pertumbuhan lebih cepat,” ujarnya.

Mengenai inflasi, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan, akan terus mengevaluasi kebijakan yang mempengaruhi. Tak terkecuali kebijakan kabupaten kota yang akan dikomunikasikan dengan baik.

“Akan kita surati beberapa kepala daerah untuk mengevaluasi kembali kebijakan daerahnya. Seperti kenaikan tarif parkir di Batam, kemudian kenaikan harga gas 3 kg, bukan tidak boleh menaikkan harga, namun kondisi dan situasinya belum tepat. Tarif rumah sakit di Batam, Karimun dan Tanjungpinang juga akan dibahas bersama” kata Gubernur Kepri.

Baca Juga :  Program Fuel Card Sukses, Pemkab Bintan Terima Penghargaan BPH Migas 2022

Sebelumnya, Kepala BPS Kepri Darwis Sitorus memaparkan perkembangan inflasi di Kepri pada Februari 2024 yang mengalami deflasi sebesar 0,22 persen (month to month) terhadap Januari 2023, kemudian mengalami inflasi sebesar 2,65 persen (year on year) terhadap Februari 2024.

“Komoditas dengan andil inflasi terbesar secara year on year yaitu beras dengan andil inflasi 0,41 persen, angkutan udara 0,34 persen, tarif parkir 0,18 persen, daging ayam ras 0,16 persen, dan emas perhiasan 0,13 persen,” sebut Darwis. (yen)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *