banner 728x90
Pj Wali Kota Tanjungpinang Hasan SSos meresmikan rumah perlindungan perempuan dan anak, Jumat (22/12/2023). F- diskominfo tanjungpinang

Pj Wali Kota Tanjungpinang Meresmikan Rumah Melati dan Puspaga Gelige untuk Perlindungan Perempuan serta Anak

Komentar
X
Bagikan

Tanjungpinang, suaraserumpu.com – Penjabat (Pj) Wali Kota Tanjungpinang Hasan SSos meresmikan rumah perlindungan perempuan dan anak dengan nama Rumah Melati. Serta gedung pusat pembelajaran keluarga dengan nama Puspaga Gelige di UPTD Perlindungan Perempuan Jalan Ahmad Yani Batu 5 Tanjungpinang, Jumat (22/12/2023).

Peresmian ditandai penandatanganan prasasti oleh Pj Wali Kota Hasan didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM) Rustam dan selanjutnya dilakukan pemotongan pita. Pada kesempatan tersebut diserahkan bantuan peralatan kuliner berupa mixer, dandang, serta perlengkapan buket bunga. Bantuan itu diserahkan kepada perempuan miskin, rentan dan perempuan kepala keluarga.

Pj Wali Kota Tanjungpinang Hasan SSos menyebutkan, permasalahan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Tanjungpinang masih cukup tinggi. Menurutnya, pemerintah hadir untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di tengah masyarakat salah satunya kekerasan terhadap perempuan dan anak.

“Tentunya kita harus mencari ujung masalahnya di mana, disampaikan Kepala DP3APM bahwa banyak faktor sehingga kekerasan terjadi. Ini harus menjadi perhatian,” ujar Pj Wali Kota Tanjungpinang.

Baca Juga :  Perombakan Kabinet Belum Selesai, Sekda Bintan: Segera Open Bidding

Hasan mengatakan, diresmikan Rumah Melati dan Gedung Puspaga Gelige ini, sebagai upaya Pemko Tanjungpinang untuk meminimalisir terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak. Dalam rumah ini, ada disediakan psikolog yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk konsultasi dan konseling. Tidak hanya itu dalam rumah dan gedung tersebut disiapkan fasilitas yang cukup memadai.

“Saya harapkan Rumah Melati dan Gedung Puspaga Gelige dapat dimanfaatkan masyarakat dengan baik,” ujarnya.

Pj Wali Kota Tanjungpinang mengungkapkan, Pemko sangat konsen terhadap masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak ini. Hasan SSos bersama Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala DP3APM telah berdiskusi secara internal menyusun rencana aksi penanganan masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak.

“Nanti akan kita rampungkan apa yang menjadi rencana aksi yang akan dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang dapat meminimalisir kekerasan terhadap perempuan dan anak,” jelas Hasan SSos Pj Wali Kota Tanjungpinang.

Baca Juga :  Wamen ATR/BPN Tinjau Landing Point Jembatan Batam-Bintan dan Lokasi Pelepasan Kawasan Hutan di Bintan

Kepala DP3APM Tanjungpinang Rustam menyampaikan, peresmian Rumah Melati dan Gedung Puspaga Gelige merupakan tindak lanjut dari arahan Pj Wali Kota Tanjungpinang Hasan SSos dan harapan Kapolresta Tanjungpinang, tentang pentingnya pencegahan kekerasan kepada anak di Tanjungpinang yang cukup tinggi.

Menurutnya, akar masalah kekerasan terhadap anak adalah kerapuhan keluarga, dan kurangnya kemampuan untuk memberikan kenyamanan kepada anak. Serta kurangnya melakukan pengasuhan secara optimal kepada anak.

“Gedung Puspaga Gelige ini diharapkan nantinya menjadi alternatif solusi bagi keluarga yang membutuhkan konsultasi dan konseling dalam melakukan pengasuhan kepada anak yang sebaiknya berbasis kepada pemenuhan kebutuhan dan kepentingan yang terbaik bagi anak,” ujarnya.

Sedangkan Rumah Melati, lanjut Rustam, adalah selter atau rumah singgah bagi perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan, yang membutuhkan tempat aman untuk sementara.

“Selain disediakan tempat istirahat juga tersedia fasilitas bermain outdoor bagi anak agar tidak merasa bosan saat berada di rumah ini,” katanya.

Baca Juga :  Begini Penjelasan Gubernur Kepri tentang Perda Pajak dan Retribusi Daerah

Untuk meminimalisir kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, kata Rustam, pihaknya telah membangun kolaborasi dengan berbagai pihak dalam rangka peluasan edukasi parenting, diantaranya dengan TP PKK, GOW dan Dharma Wanita, serta saat ini juga diperluas kolaborasi dengan BKMT.

“Kami menyadari berbagai sarana dan upaya yang dilakukan DP3APM sediakan ini tentu jauh dari mencukupi, untuk mengurangi kasus-kasus kekerasan seminimal mungkin,” tuturnya.

Rustam menambahkan, penyebab lain terjadi kekerasan adalah persoalan ekonomi, sehingga mendorong pihaknya menyerahkan bantuan peralatan kuliner kepada perempuan miskin, rentan dan perempuan kepala keluarga.

“Ini atas arahan Pj wali kota, melalui dana insentif fisikal kita diserahkan bantuan peralatan kuliner berupa mixer dan dandang, serta perlengkapan buket bagi perempuan miskin, rentan dan perempuan kepala keluarga,” tutup Rustam. (yen)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *