banner 728x90
Bupati Bintan Roby Kurniawan bersama Manager Operasional PLN Tanjungpinang Yusra Helmi mendiskusikan pembangunan kabel bawah laut untuk melayani listrik 24 jam di daerah pulau. Pertemuan terbatas ini dihadiri Sekda Bintan Ronny Kartika dan Arwan alias Akim, Jumat (31/3/2023). F- yen/suaraserumpun.com

Pelayanan Listrik 24 Jam di Daerah Pulau, Bupati Bintan: Dibangun Kabel Bawah Laut Menuju Air Gelubi

Komentar
X
Bagikan

Bintan, suaraserumpun.com – Bupati Bintan Roby Kurniawan berdiskusi dengan PLN Cabang Tanjungpinang, membicarakan tentang upaya pelayanan listrik PLN di daerah pulau wilayah Kabupaten Bintan, khususnya di Bintan Pesisir dan Mantang. Dari diskusi itu, PLN akan membangun kabel bawah laut untuk mengalirkan arus listrik guna melayani masyarakat di daerah pulau.

Kedatangan Bupati Bintan Roby Kurniawan bersama Sekda Bintan Ronny Kartika serta Anggota DPRD Bintan Arwan alias Akim, diterima oleh Manager Operasional PLN Cabang Tanjungpinang Yusra Helmi, Jumat (31/3/2023). Pertemuan Bupati Bintan dan manajeman PLN di Kantor PLN Cabang Tanjungpinang Batu 2 bawah Kota Tanjungpinang itu dilaksanakan secara terbatas.

Usai pertemuan dengan Manager Operasional PLN Cabang Tanjungpinang, Bupati Bintan Roby Kurniawan menyampaikan, diskusi Pemkab Bintan dengan PLN Tanjungpinang itu adalah bagaiman mempercepat menambah jam layanan listrik di daerah pulau. Dari durasi 14 jam, menjadi 24 jam dalam sehari. Karena di daerah pulau, masih ada beberapa desa yang belum dialiri listrik 24 jam.

Baca Juga :  Menhub Budi Karya Buka Peluang Investor untuk Melanjutkan Proyek Pelabuhan Malarko Karimun

“Tidak hanya Desa Air Gelubi saja. Kita juga bahas untuk Numbing, Mapur, Dendun, dan beberapa desa di daerah pulau-pulau,” kata Roby Kurniawan.

Dari hasil diskusi itu, lanjut Roby Kurniawan, PLN sudah membuat rencana dan roadmap atau pemetaan untuk pelayanan listrik di daerah pulau tersebut, dengan layanan menjadi 24 jam sehari.

“Satu solusi di antaranya adalah menggunakan kabel bawah laut, untuk mengalirkan arus listrik ke daerah pulau, atau ke Desa Air Gelubi, di Bintan Pesisir itu,” sebut Roby Kurniawan.

Tapi, tambah Bupati Bintan, perencanaan dan roadmap dari PLN Tanjungpinang tersebut harus mendapat persetujuan dari PLN wilayah Riau dan Kepri, atau kebijakan dari PLN Pusat.

“Nah, ini yang mesti kita carikan juga solusinya. Yang mana yang bisa disegerakan, kita segerakan. Tapi, dari diskusi tadi, tahun 2023 ini belum bisa direalisasikan pelayanan listrik 24 jam di daerah pulau itu,” ujar Bupati Bintan.

Baca Juga :  Semifinal Bola Voli Piala Gubernur Kepri: Garuda Kepri Vs PBV Kapila, Khallas vs Pinang Wahana

Namun demikian, Pemkab Bintan tetap berterima kasih kepada PLN. Karena, sudah ada beberapa desa seperti Pangkil, yang sudah dialiri listrik PLN dengan layanan 24 jam. Hal ini tentunya akan mendorong desa lain di daerah pulau, untuk mendapatkan pelayanan yang sama, 24 jam dalam sehari.

Saat ini, Bupati Bintan Roby Kurniawan sedang berjuang untuk mempercepat pelayanan listrik 24 jam di Desa Air Gelubi dan sekitarnya. Untuk Desa Air Gelubi itu, ada 260-an kepala keluarga pengguna meteran listrik. Saat ini, pelayanan listrik masih selama 14 jam sehari, dari pukul 17.00 WIB sampai pukul 07.00 WIB.

Sama halnya di Desa Numbing dengan jumlah penduduk yang lebih banyak dibandingkan Air Gelubi. Pelayanan listrik di Desa Numbing masih 14 jam dalam waktu sehari. Padahal, jaringan listrik di Pulau Numbing sudah lama dibangun.

Baca Juga :  Gubernur Kepri Bahas Penyelundupan Barang Ilegal dengan Kakanwil DJBC

“Jadi ke depan itu, kabel bawah laut aliran listrik PLN itu dari Bintan (Kijang) menuju Air Gelubi. Dari Air Gelubi ke Kelong. Kemudian, mesin PLN di Kelong dipindahkan ke Numbing, ke Mapur hingga ke Dendun. Sehingga, semua wilayah pulau itu bisa dilayani 24 jam listrik PLN, ke depannya,” terang Roby Kurniawan.

Menurut Roby Kurniawan, dari diskusi dengan Manager Operasional PLN Cabang Tanjungpinang itu, ada beberapa solusi atau alternatif untuk mewujudkan pelayanan listrik 24 jam di daerah pulau.

“Dari beberapa solusi itu, akan diusulkan tahun ini. Tahun depan, akan kita lihat seperti realisasinya. Ya, solusi terbaik itu, menggunakan kabel bawah laut, untuk mengalirkan arus listrik PLN ke daerah pulau itu,” harap Roby Kurniawan. (yen)

Editor: Wahyu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *