banner 728x90
Bupati Bintan Apri Sujadi mengecek penerapan protokol kesehatan Covid-19 di sekolah, bersama Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bintan Tamsir SSi MSi, Rabu (10/3/2021).

Apri Sujadi Mengecek Penerapan Protokol Kesehatan Saat Belajar Tatap Muka di Sekolah

Komentar
X
Bagikan

KEPULAUANRIAU (suaraserumpun) – Bupati Bintan Apri Sujadi mengecek langsung penerapan protokol kesehatan, saat belajar tatap muka di sejumlah sekolah, Rabu (10/3/2021). Pengecekan ini guna memastikan keamanan para guru dan siswa, dalam upaya pencegahan Covid-19.

Apri Sujadi menyampaikan, saat ini, sebagian pelajar Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Bintan, sudah menerapkan belajar dengan sistem tatap muka di sekolah. Meski masih dalam masa pandemi Covid-19. Justru itu, Pemkab Bintan melihat langsung, seperti apa penerapan protokol kesehatan Covid-19, saat belajar tatap muka.

Baca Juga :  Bagi yang Tak Mau Divaksin Dikenakan Sanksi Lho...

“Alhamdulillah, semua sekolah yang kita tinjau menerapkan protokol kesehatan Covid-19,” kata Apri Sujadi.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bintan Tamsir SSi MSi mengatakan, pihaknya telah membagi tiga kelompok sekolah, dalam menjalankan kebijakan belajar tatap muka saat ini. Yaitu, kelompok sekolah skala besar, dengan jumlah siswa lebih 500 orang. Skala sedang 50-500 orang siswa, dan skala kecil di bawah 50 orang.

Sebanyak 50 pelajar di sekolah berskala besar, setiap hari secara bergiliran masuk ke kelas, dengan menaati protokol kesehatan. Sementara untuk sekolah berskala sedang, hanya dikenakan melakukan proses pembelajaran tatap muka terhadap 30 pelajar, setiap hari sekolah dan secara bergantian.

Baca Juga :  Apri: Baca Instruksi Mendagri Nomor 20/2021, Antigen Tak Berlaku di Aglomerasi

“Di sekolah berskala kecil diberlakukan setiap dua hari sekali. Seluruh siswa masuk ke dalam kelas dengan menaati protokol kesehatan,” tegasnya.

Selain itu, Tamsir menjelaskan, jumlah seluruh SD di Bintan sebanyak 97 sekolah. Sementara SMP 32 sekolah, SMP dan MTs Negeri yang berada di pulau-pulau, hanya sembilan sekolah. Sedangkan SD mencapai 21 sekolah. Selama ini, tidak ada kasus penularan Covid-19 yang disebabkan dari aktivitas di sekolah.

“Hingga saat ini, tidak ada klaster sekolah. Dan mudah-mudahan ini tidak terjadi. Makanya, kita terapkan protokol kesehatan sesuai standar kesehatan,” sebut Tamsir. (SS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *