banner 728x90
Dokter RSUD Provinsi Kepri bersama tim kepolisian memeriksa tubuh Roby, setelah jatuh diduga karena melompat dari lantai VII Hotel CK Tanjungpinang, Jumat (25/3/2022). F-Istimewa/warga

Pekerja PT BAI Meninggal karena Terjatuh, Roby Tewas Setelah Melompat dari Lantai VII Hotel CK

Komentar
X
Bagikan

Bintan, suaraserumpun.com – Selama sepekan ini, dua nyawa melayang akibat jatuh dari ketinggian. Pertama, seorang pekerja perusahaan subkontraktor PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) meninggal dunia karena terjatuh saat bekerja. Kedua, seorang pengunjung (bukan penyewa kamar) Hotel CK Tanjungpinang tewas, karena melompat dari lantai VII.

Selasa (22/3/2022) pagi lalu, seorang pekerja subkon di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) PT BAI atas nama Sutrisno (57) terjatuh dari lokasi kerja dengan ketinggian sekitar 10 meter. Dari informasi pekerja lainnya di PT BAI, korban terjatuh saat bekerja.

“Setelah jatuh, beliau (korban) langsung dilarikan ke RSUD Kabupaten Bintan, di Kijang. Nyawanya tak tertolong, beliau meninggal. Selasa sore, korban dibawa ke Medan, kampung halamannya,” kata sumber.

Sampai saat ini, pihak kepolisian dikabarkan masih melakukan penyelidikan atas meninggalnya pekerja PT BAI tersebut.

Jatuh di Hotel CK Tanjungpinang
Berselang beberapa hari kemudian, korban akibat jatuh kembali terjadi. Jumat (25/3/2022) pagi, Roby Nagasakti tewas akibat melompat dari bangunan Hotel CK Tanjungpinang. Korban yang merupakan pengunjung bukan penyewa kamar itu diduga jatuh dari lantai VII Hotel CK Tanjungpinang.

Baca Juga :  Ansar Ahmad Membahas Revitalisasi Lanjutan Pulau Penyengat Tahap II Senilai Rp25 Miliar

Ratna Wati istri korban menjelaskan, korban (suaminya) keluar rumah sekira pukul 07.00 WIB, Jumat (25/3/2022), untuk membuka toko miliknya Sinar Makmur Jaya di Jalan RH Fisabilillah Tanjungpinang, yang tak jauh dari Hotel CK Tanjungpinang.

Sekira pukul 10.00 WIB, istri korban Ratna Wati pergi ke toko milik korban. Saat sampai di toko tersebut, korban tidak berada di tempat. Sedangkan hape dan motor milik korban berada di toko.

Kemudian, Ratna Wati meminta tolong kepada teman korban, untuk mencari korban hingga pukul 12.30 WIB. Ratna Wati mengetahui bahwa suaminya Roby Nagasakti meninggal dunia di Hotel CK Tanjungpinang, yang diduga jatuh dari lantai VII hotel tersebut.

Di lain pihak, Nur Wahid Abdul Afid sebagai saksi menjelaskan, sekitar pukul 09.00 WIB, dirinya mengecek mesin di lantai VII Hotel CK Tanjungpinang. Dirinya melihat korban sedang duduk di pinggiran pagar pembatas hotel. Nur Wahid menegur korban agar turun dari pagar pembatas tersebut. Saat itu, korban hanya diam dan tidak mau turun. Nur Wahid menghubungi rekannya Adrian untuk membantu memberitahu korban, agar tidak duduk di pagar pembatas hotel lantai VII. Adrian beserta 2 rekan lainnya ke lantai VII. Sedangkan Nur Wahid ke bawah, karenaada komplain kamar.

Baca Juga :  Gubernur Kepri dan Menhub Bahas Bandara RHA dan Pelabuhan Malarko Karimun

Setelah Adrian dan temannya tiba di lantai VII hotel, dilihat korban sedang duduk di pagar pembatas hotel. Adrian menegur korban agar turun dari pagar pembatas, dan saat itu korban langsung turun dari pagar tersebut. Kemudian, Adrian dan rekannya pergi ke arah mesin untuk mengecek mesin. Setelah mengecek mesin, Adrian tidak melihat korban lagi di lantai VII. Adrian dan rekannya turun ke bawah bangunan hotel.

Sekira pukul 09.30 WIB, Nur Wahib bersama Fajar Saputra pergi ke lantai VII hotel. Saat tiba di lantai VII, Nur Wahid menuju ke arah kolam. Dan saksi Fajar melihat korban duduk di bawah pagar pembatas hotel lantai VII. Fajar pun menegur korban jangan berada di atas lantai VII, dikarenakan lantai VII khusus untuk karyawan teknisi mesin. Korban (Roby) langsung pindah ke bar yang berada tengah lantai VII hotel, dan duduk dengan alasan untuk berjemur.

Baca Juga :  Pj Wali Kota Tanjungpinang Menginginkan DP3APM Membina Produk TTG Pascalomba

Setelah 15 menit di lantai VII tersebut, Nur Wahid dan Fajar turun ke bawah untuk melakukan pengecekan mesin secara keseluruhan. Kemudian sekira pukul 10.52 WIB, Nur Wahibd dan Fajar mengetahui bahwa korban jatuh dari lantai VII. Para saksi pun menuju baseman III, dan melihat korban dalam keadaan terlungkup tidak bernyawa. Manager hotel pun menghubungi pihak kepolisian.

Dalam kejadian ini, pihak kepolisian bersama dokter dari RSUD RAT Provinsi Kepri melakukan pemeriksaan dan mengevakuasi korban. Dari penjelasan dr H Indra Faisal MH SpF, tidak terdapat tanda kekerasan pada korban.

Kemudian, terdapat patah tulang pada kepala belakang. Patah tulang iga ke-12 dada sebelah kiri. Patah tulang iga 9 dan 10, pada punggung kiri. Patah tungkai atau kaki bawah kanan dan kiri. Patah tulang dasar tengkorak yang menyebabkan keluar darah dari hidung, telinga dan mulut. Luka lecet pada punggung korban diakibatkan terhempasnya korban ke permukaan tidak rata (aspal). (nurul atia)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *