banner 728x90
Agus Hartanto Wakil Ketua DPRD Bintan saat memimpin rapat dengan OPD, baru-baru ini. F- nurul atia/suaraserumpun.com

Antigen Tak Berlaku, Warga Tambelan Tak Bisa ke Pontianak, Stok Sembako Terancam

Komentar
X
Bagikan

Bintan, suaraserumpun.com – Masyarakat Tambelan tak bisa masuk ke pelabuhan Sintete, Pontianak, Kalimantan Barat, sejak beberapa pekan lalu. Karena sampai saat ini, Rapid tes antigen tidak berlaku untuk masuk ke Pontianak-Kalbar. Sementara di Tambelan, Kabupaten Bintan belum tersedia Rapid tes PCR (Swab).

Sutarmidji Gubernur Kalimantan Barat membikin kebijakan, masyarakat yang masuk ke Kalbar wajib menggunakan PCR, tidak berlaku untuk rapid tes antigen, sejak sebulan lalu. Kebijakan ini berimbas bagi masyarakat Tambelan, Kabupaten Bintan. Karena, masyarakat Tambelan lebih banyak mobilisasi ke Pontianak, dibandingkan ke Bintan maupun Kota Tanjungpinang. Baik untuk penyediaan sembako, melanjutkan pendidikan, perdagangan hingga dengan berobat bagi warga yang sakit.

Baca Juga :  Jelang Ramadan, Polres Bintan Mengamankan Dua Pasangan Bukan Suami Istri di Penginapan Kijang

Beberapa bulan lalu, masyarakat Tambelan untuk menuju Sintete, Pontianak masih bisa menggunakan armada kapal Pelni atau kapal roll on roll off (roro). Jika menggunakan kapal Pelni, dari Tambelan menuju Pontianak memerlukan waktu 12 jam perjalanan. Sedangkan menggunakan kapal roro, memerlukan waktu 8 jam perjalanan.

Sementara, jarak tempuh dari Tambelan ke Bintan atau Tanjungpinang, memerlukan waktu 18 sampai dengan 21 jam. Justru itu, masyarakat Tambelan lebih cenderung ke Pontianak, Kalbar untuk aktivitas lainnya.

“Tapi sekarang, warga Tambelan tak bisa masuk ke Pontianak. Karena, Pemprov Kalbar memberlakukan rapid tes PCR atau Swab. Sedangkan di Tambelan, tidak ada PCR. Yang ada cuma antigen. Sedangkan di Kalbar, antigen itu tak berlaku,” ujar Agus Hartanto, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bintan dapil Tambelan, Mantang dan Bintan Pesisir, Senin (22/11/2021).

Baca Juga :  Praveen/Melati Disingkirkan Ganda Campuran Juara 1 Dunia

Warga sudah cemas, kata Agus Hartanto. Sebab, stok sembako sudah menipis dan terancam habis. Selain itu, warga juga cemas tidak bisa berobat ke Pontianak.

“Nah, pelajar dan mahasiswa Tambelan yang sekolah atau kuliah di Pontianak juga cemas. Tatkala nanti mau belajar tatap muka, mereka tidak bisa masuk ke Pontianak. Itu aspirasi yang disampaikan warga Tambelan,” jelas Agus Hartanto.

Agus Hartanto berharap, Pemkab Bintan dan Pemprov Kepri mencari solusi, agar warga Tambelan bisa masuk ke Pontianak, dengan keringanan menggunakan Rapid tes antigen. Karena, di Tambelan belum ada PCR.

Baca Juga :  Cen Sui Lan Meninjau Radar Tercanggih Senilai Rp180 Miliar, Ini Fungsi VTS Center

“Tapi kabarnya, masalah ini sudah disampaikan Plt Bupati Bintan kepada Gubernur Kepri. Selanjutnya, kita harapkan, Pak Gubernur Kepri berkoordinasi dengan Gubernur Kalbar, agar masyarakat Tambelan diberi dispensasi. Cukup dengan antigen,” harap Agus Hartanto.

Kepala Dinas Kesehatan Bintan dr Gama Isnaeni membenarkan, rapid tes PCR belum ada di Tambelan. Yang tersedia baru peralatan rapid tes antigen.

“Kita pun juga berharap, ada diskresi atau keringanan dari Pemprov Kalbar, buat masyarakat Tambelan,” ujar dr Gama. (nurul atia)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *