banner 728x90
Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Menhub Budi Karya Sumadi membahas pemulangan PMI lewat pintu masuk Batam, Kamis (16/9/2021).

Ribuan PMI Bakal Pulang Lewat Kepri, di Batam Tak Ada Penanganan dari Kemensos

Komentar
X
Bagikan

BATAM (suaraserumpun) – Ribuan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari luar negeri akan pulang ke Indonesia lewat pintu masuk Batam, Provinsi Kepri. Dalam waktu dekat, 1.900-an yang masuk. Sementara, untuk pemulangan PMI di Kota Batam, tidak ada penanganan dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI.

“Kami memohon ke Pak Menhub agar pemulangan PMI nanti, tetap dua pintu seperti sebelumnya. Yakni lewat Batam dan Kota Tanjungpinang. Tidak dipusatkan di Batam saja,” harap H Ansar Ahmad Gubernur Kepri saat menerima kunjungan kerja Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi, sekaligus rapat koordinasi penanganan pemulangan PMI melalui pintu masuk Batam, di VIP Bandara Hang Nadim Batam, Kamis (16/9/2021).

Dalam Rakor tersebut turut hadir Deputi VI Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI Wahyu Utomo. Plt Dirjen P2P Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwun. Staf Menteri Perhubungan Adita. Dirjen Perhubungan Laut. Kepala Otoritas Bandara Wilayah II Sumatera Utara Agustono. Pangkogabwilhan I Laksdya TNI Muhammad Ali. Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak, Kapolda Kepri Aris Budiman, Danrem 033/WP Brigjen TNI Jimmy Ramos Manalu. Pj Sekdaprov ir Lamidi, Wakil Wali Kota Batam Amsakar Ahmad.

Baca Juga :  Gubernur Kepri Meresmikan BPBL Gratis dari Dana CSR di Batam

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Kepri Ansar Ahmad meminta pemerintah pusat, agar mempertimbangkan kembali, menetapkan Batam sebagai satu-satunya pintu masuk bagi PMI yang akan pulang ke Indonesia. Menurut Gubernur Kepri, apabila pintu masuk hanya ditetapkan di Batam saja, dikhawatirkan banyak menimbulkan masalah baru. Baik biaya maupun fasilitas.

Di Kota Tanjungpinang, lanjut Gubernur Kepri, bahkan jauh lebih siap dalam penanganan penerimaan PMI yang datang. Karena di Tanjungpinang sudah ada shelter, dan pelbagai fasilitas. Serta prosedur yang memadai dan ditangani oleh Kemeterian Sosial langsung.

Baca Juga :  Gubernur Kepri dan Dosen Seskoal Bahas Pendapatan Labuh Jangkar yang Bisa Mencapai Rp6 Triliun

“Sementara, di Batam tidak ada penanganan dari Kemensos,” tegas H Ansar Ahmad.

Selain itu, Gubernur Kepri menyampaikan, kendala panjangnya waktu menunggu hasil PCR PMI, sehingga mempertinggi angka penyebaran Covid-19 dari kluster PMI.

Untuk ini, Ansar Ahmad memohon agar pemerintah pusat memberikan alternatif rapid tes PCR secara cepat. Sehingga penyebaran Covid-19 PMI bisa dikendalikan.

Sejak 12 Maret sampai Desember 2020, PMI yang masuk melalui Batam dan Tanjungpinang tercatat 60.160 orang. Sedangkan dari Januari sampai 14 September 2021, PMI yang masuk lewat Kepri sebanyak 45.248 orang, dengan 1.700 orang terkonfirmasi Covid-19.

Baca Juga :  Petarung Muaythai Kepri Berhadapan dengan Fighter Jawa Barat

“Dalam dekat akan masuk PMI 1.900-an orang lagi ke Batam, dari 7.000-an orang yang akan dideportasi, atau pulang ke Tanah Air,” sebut Ansar Ahmad.

Dalam penanganan PMI, Kepri memiliki fasilitas pendukung seperti RSKI Pulau Galang, Rumah Susun dan Hotel bagi PMI yang tidak mau karantina di tempat yang telah disiapkan pemerintah.

Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi berjanji, permohonan Pemprov Kepri akan disampaikan ke pusat dan Satgas Penanganan Covid-19 di pusat.

“Saya akan sampaikan permohonan dan keterangan Pak Gubernur (Kepri) ini ke pusat. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah ada jawaban,” ujar Menhub Budi Karya Sumadi. (SS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *