banner 728x90
Misni Kepala DP3AP2KB Kepri menyerahkan kain batik motif bunga raya kepada Ketua PKK Kepri Hj Dewi Kumalasari.

Dewi Kumalasari dan Misni Sepakat Ingin Mengembangkan Kain Batik Motif Bunga Raya

Komentar
X
Bagikan

KEPULAUANRIAU (suaraserumpun) – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kepri Hj Dewi Kumalasari dan Misni sebagai Kepala P3AP2KB Kepri sepakat ingin mengembangkan kain batik motif Bunga Raya, sebagai kain khas Kepri. Selain itu, Dewi dan Misni juga ingin menciptakan perempuan berdaya saing di Kepri.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Provinsi Kepulauan Riau, Dra Misni MSi, mengatakan, kaum perempuan harus menguasai keterampilan atau hard skill serta soft skill dalam era persaingan yang semakin mengglobal. Salah satunya pengembangkan usaha kain batik motif Bunga Raya khas Kepri.

Keduanya, kata Misni, sangat diperlukan bagi kaum perempuan di Kepulauan Riau, agar mudah dilirik oleh dunia usaha dan dunia industri serta mampu berinovasi secara mandiri.

Demikian dikatakan Misni dalam acara penyerahan Batik Motif Bunga Raya produksi workshop Dinas P3AP2KB kepada Ketua TP PKK Provinsi Kepri di Tanjungpinang, Kamis (27/5/2021). Penyerahan Batik Motif Bunga Raya tersebut merupakan bagian dari implementasi kesepakatan bersama dalam pengembangan life skill perempuan antara Dinas P3AP2KB dengan PKK Provinsi Kepri.

Baca Juga :  34 Ribu Nelayan di Kepri Dilindungi BPJS Ketenagakerjaan, Begini Penjelasan Sunjana Achmad untuk Manfaatnya

“Hard skill dibutuhkan dalam rangka beradaptasi terhadap teknologi, sedangkan soft skill untuk kemampuan kreativitas, kemampuan bernalar kritis, dan problem solving,” ujar Misni.

Dikatakannya, kaum perempuan Kepri juga harus mampu beradaptasi dengan era kekinian yang mengalami perubahan cepat. Terlebih, kompetensi bisa diperoleh, apabila kemampuan adaptasi dan motivasi belajar yang berkelanjutan terus ditumbuhkan oleh kaum perempuan.

“Makanya pendidikan vokasi maupun pendidikan pada umumnya itu harus memanfaatkan teknologi, dan mampu beradaptasi di setiap perkembangan zaman. Dan kaum perempuan kita harus bangkit menyambut itu dengan kesiapan kemampuan serta skill yang memadai,” jelas dia.

Baca Juga :  Polres Bintan Membersihkan Pantai Dinda Sakera

Ketika disinggung capaian hasil binaan dari dinas yang dipimpinnya terhadap kemandirian perempuan dalam usaha, Misni menyebut ada beberapa kelompok usaha mandiri perempuan yang sudah berhasil seperti kelompok usaha membatik, kelompok perempuan usaha produk makanan olahan dan beberapa jenis usaha lainnya.

Ketua Tim Penggerak PKK Kepri, Dewi Kumalasari dalam kesempatan yang sama mengapresiasi kebijakan Dinas P3AP2KB dalam pemberdayaan kaum perempuan. Seperti mengembangkan kain batik motif Bunga Raya, sebagai kain khas Kepri ini. Langkah Dinas P3AP2KB, kata Dewi, harus didukung penuh agar kaum perempuan Kepri punya bargaining position yang kuat dalam era persaingan yang kuat dewasa ini.

“Kita apresiasi dan sepakat. Karena itu kerja sama antara Dinas P3AP2KB dan Tim Penggerak PKK Kepri akan terus diperkuat dalam mewujudkan kaum perempuan yang berdaya saing,” jelas Dewi.

Baca Juga :  Alex Hanif Atlet Pertama dari Kepri Mendapatkan Tiket PON 2024 Aceh-Sumut

Dewi berharap program vokasi pengembangan kain batik motif Bunga Raya khas Kepri bagi kaum perempuan, juga terus dilakukan. Agar selain terbentuk jiwa kemandirian juga melahirkan kaum perempuan berjiwa usaha dan tangguh yang siap menerima tantangan zaman.

“Apa lagi era pandemi Covid 19 seperti saat ini, kemandirian perempuan dalam usaha yang dikendalikan dari rumah punya peranan penting dalam perputaran ekonomi masyarakat. Karena itu kita akan terus bekerja sama dengan Dinas P3AP2KB dan pihak-pihak lainnya dalam mengasah life skill perempuan agar terlahir perempuan yang kuat, mandiri dan punya daya saing tinggi. Kita ingin mengembangkan kain motif Bunga Raya khas Kepri ini,” tutup Dewi Kumalasari. (SS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *