banner 728x90
LPG bersubsidi ukuran 3 kilogram ditujukan untuk masyarakat miskin.

Pemko Tanjungpinang Mengklaim Kartu Kendali Berhasil Mengantisipasi Kelangkaan LPG

Komentar
X
Bagikan

KEPULAUANRIAU (suaraserumpun) – Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang mengklaim, penerapan kebijakan kartu kendali Liquefied Petroleum Gas (LPG) bersubsidi 3 kilogram, berhasil mengantisipasi kelangkaan LPG selama Ramadan. Hasil evaluasi di lapangan terhadap kebijakan kartu kendali tersebut, selama bulan Ramadan dan menyambut Idulfitrim masyarakat tidak kesulitan mendapatkan LPG.

“Alhamdulilah kartu kendali berhasil antisipasi kelangkaan LPG selama Ramadan dan Idulfitri 1442 hijriah,” ujar Hj Rahma, Wali Kota Tanjungpinang, melalui siaran pers dari Prokompim Tanjungpinang, Jumat (14/5/2021) malam.

Kartu kendali diterapkan oleh Pemko Tanjungpinang guna mengantisipasi kelangkaan gas subsidi. Karena gas LPG subsidi tersebut distribusikan kepada masyarakat yang berhak membeli, sesuai dengan yang tertera pada tabung gas. Selain itu, kebijakan diambil untuk menghindari antrean pembeli dan harga jual yang berbeda, di setiap pangkalan.

Pangkalan gas juga menjalankan komitmennya terhadap kesepakatan yang dibuat oleh Pemko Tanjungpinang tersebut. Dengan menyediakan gas subsidi sesuai kuota yang di pangkalan masing-masing.

Baca Juga :  Persib Vs Persija di Final Piala Menpora 2021, Cek Jadwalnya dan Sistem Pertandingannya

Diketahui, kartu kendali diperuntukkan kepada rumah tangga sasaran (RTS) dan pelaku usaha mikro. RTS berhak membeli 4 tabung per bulan. Sedangkan usaha mikro, 9 tabung per bulan.

“Sudah terasa manfaat dari kartu kendali bagi masyarakat. Tidak terlihat lagi antrean di pangkalan, dan harga jual pun tidak lagi bervariasi,” ucap Rahma.

Dijamin Pemerintah

Sebelumnya, pemerintah RI melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjamin pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) selama libur Hari Raya Idulfitri 1442 hijriah. Stok BBM di Tanjungpinang, Provinsi Kepri aman dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat hingga malam penyambutan liburan Idulfitri.

“Dari data real time yang ditunjukkan, pasokan BBM dan LPG aman,” ujar Tutuka Ariadji, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, dalam siaran pers Kementerian ESDM, Rabu (12/5/2021).

Baca Juga :  Masuk Karimun dan Lingga Wajib Rapid Tes

Ketahanan stok nasional untuk Premium mencapai 27,9 hari, Pertamax 24,7 hari, dan Solar 21,3 hari. Sedangkan Pertalite adalah merupakan pencampuran antara Pertamax dan Premium. Ketahanan LPG mencapai 15 hari dan minyak tanah atau kerosene 80,6 hari. Sedangkan stok Avtur cukup untuk 76,3 hari.

Sedangkan penyaluran LPG naik 2,5 hari dari kondisi normal dan penyaluran Avtur naik 1,4 hari dari rata-rata stok normal. Untuk menjamin kecukupan energi bagi masyarakat, pemerintah melalui PT Pertamina melakukan upaya-upaya, antara lain meningkatkan stok dan volume penyaluran BBM dan LPG sebagai antisipasi peningkatan kebutuhan masyarakat. Untuk gasoline naik 8 persen, diesel naik 2 persen, LPG naik 5,4 persen, dan avtur turun 3,8 persen dibanding rerata normal.

Baca Juga :  6-17 Mei, Feri Dumai Express Tak Melayani Rute Kepri-Riau

Upaya lainnya adalah memastikan produk BBM dan LPG dalam kondisi aman baik di Terminal BBM maupun Terminal LPG, serta di SPBU dan SPBBE. Total SPBU yang disiagakan berjumlah 7.469 terdiri dari 3.608 unit di Pulau Jawa dan 3.861 di luar Jawa. Sedangkan jumlah SPBBE yang disiagakan sebanyak 667, dengan jumlah agen PSO mencapai 4.152 dan non PSO 820. Untuk layanan avtur, tersedia 68 DPPU. Pertamina juga menjaga ketersediaan pelumas di SPBI dan sarfas distribusi seperti 114 TBBM dan 23 TLPG.

Dalam melayani kebutuhan masyarakat, Pertamina menyediakan layanan tambahan BBM dan LPG seperti 148 unit mobil tangki stand by, 23 unit pertashop, 193 motorist, 2 titik mobile dispenser, dan 48.207 titik agen LPG dan outlet LPG siaga. Juga, cashless payment di semua titik layanan SPBU. (SS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *