banner 728x90
Ansar Ahmad Gubernur Kepri turut tertawa saat melihat siswa SMP disuntik imunisasi campak di Karimun, Selasa (30/8/2022). F- Istimewa/diskominfo kepri

Capaian BIAN di Kepri: Batam Terendah, Karimun Mencapai 71,4 Persen

Komentar
X
Bagikan

Karimun, suaraserumpun.com – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) H Ansar Ahmad meninjau dan mengevaluasi capaian Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Karimun, setelah di Kota Batam. Untuk saat ini, pencapaian imunisasi di Kota Batam menjadi terendah di Kepri. Sedangkan Karimun sudah mencapai 71,4 persen.

Gubernur Kepri H Ansar Ahmad meninjau pelaksanaan imunisasi dalam program BIAN di Kabupaten Karimun, yaitu di aula SMK Negeri 1 Karimun, Selasa, (30/8/2022). Evaluasi ini merupakan upaya percepatan pemenuhan target pencapaian BIAN secara nasional, sebagai bentuk komitmen eliminasi campak atau rubella tahun 2023, dan mempertahankan bebas polio dan mewujudkan dunia bebas polio pada tahun 2026.

Baca Juga :  Gubernur Kepri dan Forkopimda Kunker ke Tambelan dengan Pesawat Casa, Paparkan Program Pembangunan

Target nasional capaian BIAN 2022 adalah minimal 95 persen, untuk imunisasi tambahan campak/rubella. Dan minimal 80 persen untuk imunisasi kejar OPV, IPV, dan DPT/HB/HiB dengan sasaran anak usia 9 bulan hingga 15 tahun. Saat ini, capaian BIAN Provinsi Kepulauan Riau belum mencapai target yang diharapkan.

Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, sampai dengan tanggal 26 Agustus 2022, cakupan imunisasi tambahan campak/rubella yakni 58,5 persen. Dan cakupan imunisasi kejar OPV 54,4 persen, IPV 43,5 persen serta DPT/HB/HiB mencapai 58,3 persen.

Jika dilihat dari capaian per kabupaten/kota, capaian imunisasi campak/rubella di Kabupaten Lingga menjadi yang tertinggi, di angka 87,5 persen. Sedangkan yang terendah ada di Kota Batam dengan angka 49,3 persen. Sedangkan Karimun mencapai 71,4 persen.

Baca Juga :  Heboh Jelang Pemilihan Wakil Bupati Bintan, Dua Calon Bukan Anak Tempatan

Dalam evaluasinya, Gubernur Kepri Ansar Ahmad menuturkan, pandemi Covid-19 yang telah berperan besar pada terjadinya penurunan cakupan imunisasi rutin, dan berdampak terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB).

“BIAN sebagai upaya pemberian imunisasi tambahan campak/rubella serta imunisasi kejar bagi balita secara terintegrasi untuk mencapai tujuan eliminasi campak/rubella. Serta mewujudkan herd immunity atau kekebalan kelompok terhadap penyakit campak/rubella, polio, difteri, pertusis, tetanus, hepatitis dan penyakit yang sapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) lainnya,” sebut Ansar Ahmad.

Menurut Gubernur Kepri, sekolah dan Posyandu merupakan tempat sasaran pelaksanaan BIAN. Untuk itu sekolah dan Posyandu menjadi fokus prioritas yang harus diupayakan untuk pencapaian target.

Baca Juga :  Arus Mudik, Bupati Bintan Mewanti-wanti Pelayanan di Pelabuhan Roro

“Oleh karena itu pada kesempatan yang baik ini, saya mengajak semua camat dan kepala sekolah baik SD maupun SMP di seluruh Provinsi Kepulauan Riau dan Kabupaten Karimun khususnya, untuk mengupayakan percepatan pencapaian target BIAN ini di sekolah dan Posyandu di wilayahnya,” imbau Gubernur Kepri.

Usai evaluasi, Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan rombongan meninjau langsung pelaksanaan penyuntikan imunisasi dalam BIAN tahun 2022 di SDN 003 dan SMPN 2 Kecamatan Tebing, Karimun. (yen)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *