Bintan, suaraserumpun.com – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) masih menangguhkan perbaikan jalan Lintas Barat lanjutan atau jalan Lintas Timur, yang putus akibat bencana alam awal Januari 2021 lalu. Gubernur Kepri H Ansar Ahmad menggesa persiapan proyek pengembangan jalan menuju Klenteng di Senggarang, Kota Tanjungpinang.
Awal tahun 2021 lalu, banyak infrastruktur jalan yang rusak parah, akibat bencana banjir, tanah longsor dan hujan deras. Satu lokasi yang cukup parah yaitu kerusakan jalan Lintas Timur di kawasan perkebunan PT Tirta Madu. Jalan Lintas Timur ini putus total. Sehingga, jalan Lintas Timur dari Km 16 Toapaya menuju Km 23 Kijang tak difungsikan secara normal hingga saat ini.
Gubernur Kepri H Ansar Ahmad menyampaikan, Pemprov Kepri akan membantu untuk perbaikan infrastruktur di wilayah Kabupaten Bintan, yang rusak akibat bencana alam di awal Januari tahun 2021 lalu. Hanya saja, dalam jangka pendek ini, Pemprov Kepri akan memprioritaskan pembangunan jalan di wilayah Kota Tanjungpinang. Terutama di kawasan bandar udara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang, serta jalan menuju kawasan pariwisata di wilayah Kota Tanjungpinang.
“Tanjungpinang, kan ibu kota provinsi. Ini yang kita urus dulu. Kalau jalan di Lintas Timur (Bintan) itu, nanti lah,” kata H Ansar Ahmad menjawab suaraserumpun.com, usai menyerahkan bantuan bibit kepada kelompok tani di Kabupaten Bintan, Rabu (6/10/2021).
Jalan Menuju Klenteng
Sebagai langkah konkret untuk membangun infrastruktur jalan di wilayah Kota Tanjungpinang, Gubernur Kepulauan Riau H Ansar Ahmad langsung memimpin rapat persiapan proyek pengembangan jalan menuju klenteng di Senggarang, Kota Tanjungpinang, di ruang kerja Gubernur Kepri, lantai IV, Dompak, Tanjungpinang, Kamis (7/10/2021).
Rapat tersebut dihadiri Asisten I bidang Ekonomi Pembangunan Syamsul Bahrum, Kadis PUPR Kepri dan Kabid Jalan, staf khusus Gubernur Kepri Suyono, Kepala BP Tanjungpinang, Lurah Senggaranng dan pengelola Klenteng Senggarang.
Dalam rapat tersebut, Gubernur Kepri H Ansar Ahmad menginginkan agar proyek pengembangan jalan menuju klenteng di Senggarang ini segera dilaksanakan. Ansar Ahmad meminta kepada lurah setempat, segera mendata nama-nama masyarakat yang memiliki lahan di lokasi, yang akan dibangun jalan tersebut. Tidak hanya mendata, namun untuk segera mengundang para pemilik lahan untuk melaksanakan rapat.
“Sesegera mungkin undang mereka. Kasih pemahaman. Tujuan pengembangan jalan ini adalah untuk memudahkan akses masyarakat Senggarang juga, ke depannya,” kata Ansar Ahmad kepada Lurah Senggarang.
Pemprov Kepri akan mengembangkan jalan sepanjang 1,3 kilometer di Senggarang menuju klenteng, bekerja sama dengan BP Tanjungpinang. Anggaran untuk membangun jalan tersebut sudah tersedia. Justru itu, Gubernur Kepri tidak ingin program ini ditunda-tunda lagi.
Seharusnya, kata Gubernur Kepri, pembebasan lahannya sudah selesai melalui APBD-P tahun 2021. Sehingga awal tahun 2022 sudah bisa langsung action membangun.
“Hari ini, kita sudah sama-sama tahu duduk persoalannya. Intinya, sudah tidak ada masalah lagi. Pemprov Kepri segera membuat DED-nya. Pak lurah segera urus proses pembebasan lahannya. Kalau sudah, kita serahkan ke BP Tanjungpinang, untuk segera dikerjakan,” tegas Ansar Ahmad.
Lurah Senggarang Imam Syatria menyebutkan, ada sekitar 20 kaveling lahan yang harus diganti rugi, untuk pengembangan jalan menuju klenteng di Senggarang tersebut. Seluruh pemilik lahan, mau lahannya diganti rugi. Hanya saja, belum ada keputusan berapa nilai ganti ruginya.
Untuk ini, Gubernur Kepri menggesa Lurah Senggarang, agar segera mendudukkan terkait nilai ganti ruginya, berdasarkan NJOP atau Nilai Jual Objek Pajak di lokasi tersebut.
“Sekali lagi, saya mau agar ini segera didudukkan. Apa pun yang kita kerjakan, saya mau cepat selesai dan tuntas. Setelah itu, kita bisa fokus mikirkan kerjaan yang lainnya,” tutup Ansar Ahmad Gubernur Kepri. (nurul atia)
Editor: Sigik RS