banner 728x90
SSB Bintan Muda versus SSB Bina Bintang Muda Kepri di ajang kompetisi U-10 Belajar Liga Tanjungpinang dan Bintan, di Stadion Sulaiman Abdullah Tanjungpinang, Minggu (3/10/2021). F- nurul atia/suaraserumpun.com

Tanjungpinang Berstatus PPKM Level 1, Liga Sepak Bola Usia Dini Digulir

Komentar
X
Bagikan

Tanjungpinang, suaraserumpun.com – Kota Tanjungpinang sudah berada di status PPKM level 1, berdasarkan hasil asesmen Kementerian Kesehatan RI, Kamis (30/9/2021). Minggu (3/10/2021), festival atau kompetisi usia dini Belajar Liga Tanjungpinang-Bintan pun mulai digulir, di stadion Sulaiman Abdullah Tanjungpinang.

Kementerian Kesehatan RI merilis bahwa Provinsi Kepri sudah berada di status PPKM level 2, akhir September beberapa hari lalu. Dari tujuh kabupaten/kota se-Provinsi Kepri, hanya Kota Tanjungpinang yang sudah berada di status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1. Sedangkan enam kabupaten/kota lainnya di wilayah Provinsi Kepri, turun ke status PPKM level 2.

Gubernur Kepri H Ansar Ahmad pun sudah membebaskan test antigen, bagi masyarakat yang akan bepergian antardaerah. Khususnya di wilayah Provinsi Kepri. Tak cuma itu, insan sepak bola pun sudah memulai melaksanakan kompetisi secara terbatas dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat.

Baca Juga :  Tiga Calon Sekdaprov Kepri di Luar Prediksi Publik, Nama Jefridin Tak Masuk Bursa

Sebanyak 5 Sekolah Sepak Bola (SSB) dari Kota Tanjungpinang dan Bintan, melaksanakan festival liga U-10. Festival sepak bola usia dini dilaksanakan setiap hari Minggu.

Puluhan pemain sepak bola usia dini di Kota Tanjungpinang dan Bintan, terlihat antre memasuki stadion Sulaiman Abdullah Tanjungpinag, Minggu (3/10/2021) pagi. Mereka tak hanya antre sambil mengecek suhu tubuh dengan termometer tembak (thermo gun). Tapi, mereka tak ingin melepas maskernya.

Wasit memimpin pertandingan kompetisi U-10 dalam ajang Belajar Liga Tanjungpinang dan Bintan 2021, Minggu (3/10/2021). F- nurul atia/suaraserumpun.com

Sebelum menuju tribun utama, para pemain mencuci tangan dengan sarana yang sudah disediakan. Para pesepakbola kelahiran 2011 dan 2012 (U-10) ini pun mengatur jarak, ketika duduk di tribun, sebelum pertandingan dimulai.

“Alhamdulillah, di Tanjungpinang sudah PPKM level 1. Kita coba memulai festival (kompetisi) liga U-10, hari ini (kemarin, red) dengan menerapkan Prokes 5M yang ketat,” kata Seviyandi Bakar, panitia pelaksana festival (kompetisi) sepak bola U-10 Belajar Liga Tanjungpinang-Bintan, Minggu (3/10/2021) pagi kemarin.

Baca Juga :  Lahan Terbatas, Adi Prihantara: Ini yang Harus Dilakukan Petani di Kepri

Kejuaraan/festival sepak bola yang diikuti 5 SSB ini, setiap tim akan saling bertanding. Pertandingan dilaksanakan secara home tournament, masing-masing menjalani empat kali pertandingan. Untuk pekan pertama, dilaksanakan di stadion Sulaiman Abdullah Tanjungpinang.

Dari hasil pertandingan, SSB Fregat SKL (Bintan) berada di puncak klasemen sementara dengan nilai 6 poin, dari dua kali bertanding. Di posisi kedua, SSB Bintan Muda dengan nilai 5 poin, sekali menang dan dua kali seri. Di posisi ketiga, SSB Bina Bintang Muda (BBM) Kepri (Tanjungpinang) dengan nilai 4 poin, sekali menang dan sekali seri.

Sedangkan di posisi keempat dihuni SSB Bintanesia (Bintan) dengan nilai 4 poin, sekali menang, sekali seri dan sekali kalah. SSB Tameng Sari Tanjungpinang masih berada di dasar klasemen sementara, dengan nilai nol. SSB Tameng Sari mengalami tiga kali kekalahan dari tiga kali bertanding.

Peserta kompetisi U-10 berpose sebelum bertanding di ajang Belajar Liga Tanjungpinang dan Bintan 2021, Minggu (3/10/2021). F- nurul atia/suaraserumpun.com

Dalam kejuaraan ini, panitia memberikan hadiah berupa bola kepada pemain terbaik, pencetak gol terbaik dan tim terbaik. Hadiah tersebut diberikan setiap pekannya. Namun, Seviyandi Bakar dan panitia bersyukur, semua yang berada di stadion Sulaiman Abdullah Tanjungpinang tersebut taat dengan Prokes.

Baca Juga :  Akhir Tahun, Pemkab dan Kejari Bintan Ajak Warga Berpartisipasi di Plogging Day

“Meski Tanjungpinang berstatus PPKM level 1, para pesepakbola usia dini tak ingin cuek dengan Prokes. Mereka memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengecek suhu tubuh, menghindari kerumunan serta meminimalisir mobilitas,” ucapnya.

“Mari kita lawan Covid-19 dengan berolahraga dan mentaati Prokes. Semoga semua wilayah Kepri berstatus PPKM level 1 dan normal kembali. Sehingga, kompetisi sepak bola usia dini bisa digulir lagi, secara maksimal,” demikian diharapkan Seviyandi Bakar. (nurul atia)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *