banner 728x90
Wakil Bupati Bintan Roby Kurniawan meninjau lokasi pilot project proyek solusi terpadu fasilitas sanitasi dan air, Minggu (21/3/2021).

Bintan Jadi Pilot Project Fasilitas Sanitasi dan Air Bersih

Komentar
X
Bagikan

KEPULAUANRIAU (suaraserumpun) – Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri menjadi pilot project proyek solusi terpadu fasilitas sanitasi dan air. Wakil Bupati Kabupaten Bintan Robby Kurniawan bangga, ketika Kabupaten Bintan menjadi proyek percontohan program yang dijalankan Perguruan Tinggi ternama dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tersebut.

Daerah Kabupaten Bintan yang menjadi pilot project proyek solusi terpadu fasilitas sanitasi dan air tersebut, berada di Kampung Bumi Indah, Desa Toapaya Asri, Kecamatan Toapaya. Kegiatan proyek solusi terpadu fasilitas sanitasi dan air bersih di Kampung Bumi Indah, Toapaya Asri ini dibuka oleh Sekda Provinsi Kepri, Arif Fadillah. Dengan kegiatan ini, masyarakat bisa menerima manfaat lingkungan bersih dan mendapatkan penghasilan tambahan.

Baca Juga :  Pengantar Galon Air Minum Isi Ulang dan Penjaga Toko Dapat Beasiswa di SBTI Lagoi

Wakil Bupati Bintan Roby Kurniawan berterima kasih kepada pengelola dan beberapa Perguruan Tinggi, serta Pemerintah Provinsi Kepri. Karena, sangat mendukung dan menjadikan Bintan sebagai pilot project. Bagi Roby, kegiatan ini bakal mendatangkan banyak manfaat kepada masyarakat.

“Tadi, kita melihat masyarakat membantu mengumpulkan botol-botol plastik dan nanti akan dibayar. Selain mendapatkan manfaat lingkungan yang bersih, berarti masyarakat juga akan mendapatkan penghasilan tambahan di tengah pandemi Covid-19 ini,” kata Roby Kurniawan, Minggu (21/3/2021).

Prof Lilik Sutiarso dari Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gajah Mada (UGM) menuturkan, pilot project tersebut menunjukkan komitmen bersama. Perguruan Tinggi tidak dapat bekerja sendiri, namun butuh sinergi bersama-sama Pemerintah Provinsi Kepri dan Pemerintah Kabupaten Bintan, untuk peduli pada lingkungan dan sanitasi.

Baca Juga :  Politik Bagi Perempuan, Hafizha Rahmadhani : Andil Di Dalamnya Karena Itu Hak Semua

“Nanti, sekitar 40 Kepala Keluarga (KK) yang akan menerima pilot project, dan ini tentu akan berkembang. Kami juga akan menjamin keberlanjutan program. Program ini menunjukkan kesadaran bahwa sampah ini harus dikelola, karena memiliki nilai yang tinggi,” ujarnya.

Proyek bantuan sanitasi dan air bersih ini, ada dua manfaat bagi masyarakat, ke depannya. Pertama, masyarakat bisa mendapatkan air bersih dari tangki yang di berikan dan difasilitasi. Dan berikutnya, masyarakat bisa mengelola sampah limbah toilet, sampah dapur dan limbah rumah tangga menjadi pupuk untuk kebun dan tanaman.

Baca Juga :  Lion Air Membuka Lagi Rute Penerbangan Pekanbaru-Jogya, Berikut Jadwalnya

“Tujuannya, bisa mengatasi wabah-wabah penyakit yang disebabkan karena limbah sampah dapur, toilet dan limbah rumah tangga yang belum tersanitasi,” jelas Prof Lilik Sutiarso.

Kabupaten Bintan diharapkan menjadi percontohan bagi daerah lain, dalam melaksanakan proyek solusi terpadu fasilitas sanitasi dan air, untuk masa mendatang. (SS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *