banner 728x90
Profil Agus Wibowo si pedagang pasar ikan menuju DPR RI. F- dok/suaraserumpun.com

Profil Agus Wibowo, Si Pedagang Pasar Ikan Menuju DPR RI

Komentar
X
Bagikan

Bintan, suaraserumpun.com – Banyak yang belum tahu, bahwa sosok wakil rakyat ini berasal dari masyarakat biasa. Dulunya, pria yang memiliki nama lengkap Agus Wibowo ini, pernah menjadi seorang pedagang pasar ikan di Pelantar KUD Tanjungpinang. Berikut ini profil Agus Wibowo, si pedagang pasar ikan yang sedang menuju DPR RI.

Kini, dirinya menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Bintan periode 2019-2024. Pengusaha dan mantan pebalap yang memiliki nama lengkap Agus Wibowo ini tertarik menjadi seorang politikus, berawal dari dorongan orang tua dan keluarga serta kerabatnya. Namun, Agus Wibowo berkiprah di tengah pemerintahan, karena tertantang untuk ‘melawan arus’ kebijakan yang dinilai bukan berpihak kepada masyarakat luas.

Agus Wibowo kelahiran Indramayu Provinsi Jawa Barat ini, dibesarkan di lingkungan keluarga pengusaha swasta. Saat masih di Indramayu, ayahnya Haryadi alias Acok (almarhum) masih bekerja sebagai pengusaha pasir dan penjual bahan material bangunan. Untuk mencari kehidupan yang lebih layak, sang ayah mencari peruntungan ke Tanjungpinang. Mengawali bekerja di perhotelan Tanjungpinang, sang ayah kelahiran Moro, Kabupaten Karimun itu belum membawa Agus dan keluarga. Setelah ekonomi membaik, sang ayah membawa Agus Wibowo dan ibunya Caskini serta saudaranya, ke Tanjungpinang.

Agus Wibowo hijrah ke Pulau Bintan ketika masih menjalani pendidikan kelas 2 Sekolah Dasar. Saat meninggalkan Indramayu dan tiba di Tanjungpinang, Agus Wibowo memilih masuk SD Bintan di kawasan Kacapuri Kota Tanjungpinang. Bahkan Agus menyelesaikan pendidikan SLTP di SMP Bintan itu.

Naluri seorang pebalap, sudah tertanam di jiwa Agus Wibowo sejak kecil, yang hobi dengan mainan otomotif. Bahkan saat menjalani pendidikan di SMP Bintan, Agus sudah sering melakukan aksi balap di jalanan, meski harus menggunakan sepeda motor temannya. Melihat bakat itu pula, sang ayah membelikan sepeda motor merek Suzuki Ninja untuk Agus yang masih duduk di bangku kelas II SMP. Beberapa kali, Agus meraih prestasi di kejuaraan roadrace, pada masa itu.

Meski sudah menjadi pebalap berprestasi di tingkat daerah, Agus tidak mau meninggalkan kebiasaan balapan di jalanan. Alhasil, saat duduk di kelas 1 SMA Negeri 1 Tanjungpinang, Agus mengalami tabrakan saat balapan di jalanan. Untuk memberikan efek jera, sang ayah menyekolahkan Agus ke Indramayu, di tanah kelahirannya.

Di Indramayu, Agus Wibowo kembali melakukan aksi balapan di jalanan. Lagi lagi, mengalami tabrakan di jalanan. Orang tuanya menarik Agus kembali ke Tanjungpinang. Sejak mengalami kecelakaan itu, Agus Wibowo setop menjadi pebalap, karena mengalami cidera patah tulang.

Baca Juga :  Jadwal dan Tempat Pertandingan Timnas Indonesia di Fase Grup A Piala Dunia U-17 2023

Agus baru menyadari setelah mendapat ganjaran dari aksi balapan di jalanan tersebut. Akhirnya, Agus lebih banyak menjalankan usaha swasta. Awalnya, Agus Wibowo menjadi seorang pedagang ikan di Pasar KUD Tanjungpinang. Banyak lika liku yang dihadapinya selama menjadi seorang pedagang ikan di pasar rakyat tersebut.

Mulai dari dapat untung besar, sampai dengan rugi besar pun dia alami. Tak cuma itu, Agus Wibowo pun menghadapi ‘upeti’ yang harus dibayarkan kepada oknum-oknum penguasa lapak (meja di pasar).

“Jangan kan itu, berkelahi pakai parang pun pernah saya jalani. Itu demi apa, ya demi uang untuk sekadar mengisi perut,” tutur Agus Wibowo kepada suaraserumpun.com, belum lama ini.

Tatkala bangkrut berusaha di pasar ikan, Agus Wibowo tak putus asa. Karena pergaulan yang erat di kawasan pasar rakyat, Agus Wibowo mendapat modal dari rekannya. Cuma, tak lama menjadi pedagang pasar ikan. Dengan keuntungan yang didapatnya, Agus Wibowo mulai merambah ke usaha tambang.

Agus sempay menekuni lagi dunia balap sepeda motor pada tahun 2010. Namun, Agus lebih banyak menjadi manajer di team racing motocross dan road race. Bahkan, team motocross yang ditangani Agus Wibowo mencapai prestasi ke tingkat kejurnas.

Di luar dunia balapan, Agus Wibowo menjalankan usaha tambang bauksit, dengan PT Mahkota Bintan Jaya yang didirikannya. Dari usaha tambang itu, Agus memperoleh penghasilan yang cukup lumayan. Namun di balik itu, Agus memberikan lapangan kerja kepada ratusan orang. Bahkan, tidak sedikit pajak dan sumbangan dari penghasilan tambang itu yang diberikan Agus Wibowo untuk pemerintah maupun negara.

Dalam menjalankan usaha tambang itu pula, Agus bisa memberikan uluran tangan kepada masyarakat nelayan dan warga kurang mampu. Melalui dana kepedulian terhadap masyarakat (DKTM), tidak bisa dihitung dengan jari, sudah banyak fasilitas umum yang dibangun untuk masyarakat Bintan dan Tanjungpinang. Meski demikian, usaha tambang yang dijalankan Agus Wibowo tetap berkembang. Bahkan, Ia melakukan ekspansi dan mendirikan PT Wahana Karya Suksesindo Utama, di Kijang.

Dengan loyalitas terhadap masyarakat, Agus Wibowo mendapat tawaran menjadi pimpinan Partai Indonesia Tanah Air Kita (PITA) diawal tahun 2008. Karena partai tersebut tidak lulus verifikasi di tingkat nasional, Agus mengabaikan tawaran partai tersebut. Namun, Agus diminta oleh beberapa kerabatnya untuk mengembangkan Partai Hanura.

Menjadi pimpinan organisasi Pemuda Hanura Kabupaten Bintan, Agus mendapat proses pembelajaran yang cukup banyak. Terutama bagaimana menghadapi perpolitikan untuk masuk di lingkungan pemerintahan. Saat menghadapi Pemilu Legislatif tahun 2009, Agus Wibowo menolak menjadi caleg. Justru, Agus memberikan restu kepada sang istrinya Eis Aswati, menjadi Caleg dari Partai Hanura. Namun, tantangan sangat besar untuk menghadapi permainan politikus lawas. Sehingga istrinya tidak berhasil meraih kursi.

Baca Juga :  Pangkogabwilhan I Dijabat Laksamana Muda TNI Muhammad Ali

“Selama berkecimpung di organisasi sayap partai itu pula, saya belajar mengenal politik dan melihat seperti apa kebijakan pemerintahan. Cukup banyak kebijakan yang harus kita lawan. Bagi saya, melawan arus dan melawan kekuasaan itu adalah sebuah tantangan. Justru tak seru, kalau kita mengikut arus,” tutur Agus Wibowo.

Setelah Pileg tahun 2009, Agus Wibowo kembali konsentrasi ke dunia usaha. Di luar waktu menjalankan usaha, pada tahun 2010 Ia kembali menekuni dunia balap sepeda motor. Tidak hanya di dunia motocross, Agus juga menggeluti roadrace bersama saudara kandungnya. Tahun 2012, Agus memimpin partai berlambang segitiga mercedes (Demokrat).

“Sejak tahun 2012, saya mengurus Partai Demokrat untuk menghadapi Pileg 2014 dan membina atlet balap motocross dan roadrace,” kenangnya.

Menghadapi Pileg 2014, Agus Wibowo awalnya tidak ingin menjadi Caleg. Namun, kerabat dan pengurus Partai Demokrat meminta agar menjadi Caleg. Dukungan juga diberikan oleh orang tua dan keluarganya. Dukungan itu diterima Agus Wibowo, dengan misi untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat dan melawan kebijakan dari kekuasaan yang tidak pro rakyat.

Di masa kepemimpinan Agus Wibowo itu, Partai Demokrat berhasil meraih 6 kursi di DPRD Kabupaten Bintan. Bahkan, Agus Wibowo tercatat sebagai anggota DPRD Kabupaten Bintan yang meraih suara terbanyak dengan melebihi bilangan pembagi pemilih (BPP) di Dapil II.

Setelah menjadi anggota DPRD Kabupaten Bintan periode 2014-2019 dan menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD, Agus Wibowo ayah dari Venus Ayra Putry, Aisyah Garia Putry dan Myrson Wibowo ini selalu menjalankan misinya. Agus tidak ingin mengikuti arus kekuasaan yang tidak pro rakyat. Baginya, melawan arus kekuasaan yang bertentangan dengan aspirasi rakyat menjadi hal yang harus ditantangnya.

Selain itu, Agus yang merupakan keturunan campuran etnis tionghoa dan pribumi ini memiliki misi memajukan dunia pariwisata. Namun, untuk mengembangkan sektor pariwisata, Agus Wibowo lebih tertarik dengan cara menyediakan fasilitas sport tourisme. Menurutnya, event olahraga wisata merupakan cara yang lebih tepat untuk meningkatkan pembangunan ekonomi daerah dan rakyat. Tidak perlu jauh, Agus mencontohkan, jika Kabupaten Bintan memiliki sirkuit balapan motor dan mobil, dunia akan lebih mengenal Kabupaten Bintan.

Baca Juga :  Tausiyah Gubernur Kepri di Pulau Penawar Rindu, Ansar: Jadikan Ramadan sebagai TC

Seperti yang disiapkan oleh IMI pusat, tahun 2017 Indonesia akan menjadi tuan dalam seri MotoGP. Upaya itu, dinilai Agus sangat positif. Selain mempromosikan Indonesia, akan meningkatkan kunjungan wisata ke dalam negeri.

“Masalahnya, pemikiran kita itu selalu tidak didukung oleh unsur pemerintah lainnya. Begitu lah bedanya di pemerintahan dengan swasta. Pemerintahan terlalu banyak pertimbangan, sehingga tak jarang program untuk kesejahteraan rakyat itu gagal dilaksanakan. Tapi, tantangan itu yang harus saya lawan,” tutur anak kedua dari 4 bersaudara ini.

Sehari-hari, Agus selalu enggan membahas tentang politik. Agus yang selalu tampil sederhana ini justru banyak menceritakan kondisi ril masyarakat dan memikirkan apa yang harus dibuat untuk jangka panjang. Di luar tugas dan fungsi sebagai anggota DPRD Kabupaten Bintan maupun sebagai pimpinan Partai Demokrat, Agus selalu menyempatkan waktunya untuk keluarga dan masyarakat.

Pada tahun 2019, Agus Wibowo terpilih lagi sebagai Anggota DPRD Kabupaten Bintan. Serta mendapat persetujuan dari DPP Partai Demokrat, untuk menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Bintan periode 2019-2024.

Sebagai warga keturunan tionghoa, Agus Wibowo menguasai bahasa Tiongkok daratan jenis Tiu Ciu. Meski orang keturunan, Agus Wibowo lebih banyak menempatkan diri sebagai orang pribumi dan menganut agama Islam. Bahkan, istrinya Eis Aswati merupakan orang pribumi.

“Bagi saya, sama saja antara keturunan tionghoa dengan pribumi. Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung,” ucap Agus Wibowo yang kini menjabat sebagai Ketua DPRD Bintan dan Ketua DPC Partai Demokrat Kota Tanjungpinang tersebut.

Meski sukses menjadi pengusaha tambang di Bintan, bahkan melakukan ekspansi hingga ke Kalimantan maupun menjabat Ketua DPRD Bintan, Agus Wibowo lebih senang berkecimpung di pasar rakyat. Kini, Agus Wibowo sedang membangun pasar ikan di Batu Delapan Atas Tanjungpinang, masih on progres. Dari partainya, Agus Wibowo si pedagang pasar ikan ini dicalonkan sebagai Caleg DPR RI untuk Dapil Kepri dari Partai Demokrat, pada Pemilu 2024.

“Walaupun saya dicalonkan menjadi Caleg DPR RI dari Partai Demokrat Dapil Kepri, saya tetap memperhatikan kehidupan pedagang. Saya juga minta restu untuk menuju DPR RI pada Pemilu 2024 ini,” demikian Agus Wibowo si pedagang pasar ikan yang menuju DPR RI. (yen)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *