Batam, suaraserumpun.com – Tim Popda Karimun tampil sebagai juara dan meraih medali emas, pada ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Kepri tahun 2024. Sejarah Porprov tahun 2022 di Bintan terulang lagi di Popda Kepri 2024.
Sama halnya di ajang Porprov 2022 Kepri di Kabupaten Bintan, cabor sepak bola untuk pertandingan final, Karimun versus Lingga. Perebutan perunggu (peringkat 3), Bintan versus Batam. Saat di Porprov 2022 di Bintan, Karimun menang atas Lingga. Karimun meraih medali emas, Lingga perak. Batam berhasil merebut medali perunggu setelah mengalahkan tuan rumah Bintan.
Nah, pada ajang Popda Kepri tahun 2024 di Batam, untuk cabor sepak bola sama halnya yang terjadi di ajang Porprov 2022 Kepri di Bintan. Jumat (26/7/2024), Bintan kalah 2-4 atas tuan rumah Batam pada perebutan medali perunggu. Batam meraih medali perunggu. Pupus harapan Bintan untuk meraih medali.
Pada pertandingan puncak perebutan medali emas, Karimun menang 2-1 atas Lingga di Gelora Citramas Batam, Jumat (26/7/2024) siang tadi. Pada babak pertama, Lingga justru unggul 1-0 di menit ke-7. Setelah pemain depannya Ramadhan Putra Deva mencetak gol. Karimun berhasil menyamakan kedudukan 1-1 lewat gol yang diciptakan oleh Bilqi Hanashi Pongoh, semenit menjelang turun minum.
Gol kemenangan bagi Karimun terjadi di babak kedua. Gol pembeda tersebut terjadi di menit ke-63, diciptakan oleh Restu Pradana Slamet sang kapten kesebelasan. Hingga pertandingan tuntas, Karimun unggul 2-1 atas Lingga.
Dengan hasil ini, Karimun berhak medali emas cabor sepak bola pada ajang Popda ke-IX Kepri tahun 2024. Lingga harus puas membawa medali perak. Sedangkan Batam mesti legowo mendapatkan medali perunggu. Perolehan medali tersebut sama halnya sejarah Porprov 2022 terulang lagi di ajang Popda Kepri 2024 ini.
“Apapun hasilnya, itu tidak masalah. Namun mesti menjadi catatan, anak-anak kami sulit menerima ketika wasit tidak memberikan penalti saat pertandingan semifinal Batam versus Lingga. Dua kali pelanggaran di dalam kotak penalti, tapi keputusan wasit tidak sama yang kami harapkan,” kata Iwan asisten pelatih tim Popda Batam.
“Dari rekaman, itu sangat jelas pelanggarannya. Saya sempat protes, malah saya yang diberi kartu merah,” demikian evaluasi Iwan terhadap penyelenggaraan Popda Kepri cabor sepak bola. (yen)
Editor: Sigik RS