Bintan, suaraserumpun.com – Tiga orang bajak laut merompak Kapal Negara (KN) Kalimasadha-P.115 milik KPLP saat peringatan Dirgahayu KPLP ke-51 dan PPLP ke-36 di perairan Tanjung Uban, Jumat (8/3/2024). Tiga orang bajak laut yang sempat membakar beberapa bagian KN Kalimasadha tersebut, akhirnya berhasil dilumpuhkan.
Tiga orang bajak laut menyandra Kapal Negara (KN) Kalimasadha-P.115 milik KPLP di perairan Tanjunguban, Bintan. Mendapat laporan tersebut, sejumlah personel Pangkalan PLP Tanjunguban langsung turun dilengkapi senjata api. Misinya, untuk menyelamatkan anak buah kapal (ABK) yang melaporkan kejadian tersebut. Saat berada di kapal, personel bersenjata lengkap langsung menyisir beberapa bagian kapal, untuk menemukan tiga orang bajak laut.
Tiga orang bajak laut ditemukan. Bahkan, para bajak laut atau perompak ini melakukan perlawanan. Sehingga terjadi pembakaran di bagian belakang kapal. Ttiga pelaku yang menggunakan senjata tajam ini berhasil dilumpuhkan. Tim SAR pun datang guna memadamkan api yang sempat membakar bagian belakang kapal.
Kejadian tersebut merupakan satu simulasi dari beberapa atraksi yang diperagakan pada upacara peringatan Dirgahayu Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) ke-51 serta Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PPLP) ke-36 di dermaga PPLP Tanjung Uban, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), Jumat (8/3/2024).
Selain penangkapan tiga orang bajak laut yang merompak KN Kalimasadha-P.115 milik KPLP, juga ditampilkan atraksi dari DWP Pangkalan PLP (PPLP) Tanjunguban dan atraksi dari Persaudaraan Setia Hati terate (PSHT) Ranting Bintan Utara, serta drum band SMK Perkapalan Tanjung Uban, dan devile kapal (sailing pass).
Pada saat upacara, Jon Kenedi selaku Direktur KPLP menyampaikan pidati Dirjen Hubla Kementerian Perhubungan. Jon Kenedi mengatakan, pihaknya optimis dalam menjamin keselamatan dan keamanan pelayaran untuk menuju zero eksiden. Negara Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki kurang lebih 17 ribu pulau, yang terbentang dari Sabang hingga Merauke.
“Dengan luasnya wilayah, berbagai potensi rawan tindak pidana kejahatan wilayah maritim. Tantangan yang dihadapi tidak dapat ditangani oleh satu kementerian atau lembaga saja. Tetapi, sinergitas yang baik diperlukan untuk memberikan akses damai kepada kapal-kapal yang melintas di seluruh laut kepulauan Indonesia,” katanya.
Dijelaskan, KPLP memegang peranan yang sangat vital dalam menjaga keamanan, dan kedaulatan perairan merupakan garda terdepan, dalam melindungi Sumber Daya Alam (SDA) dan memastikan keamanan maritim serta menegakkan hukum di laut.
“KPLP selalu bekerja dengan penuh dedikasi dan pengabdian, dalam menghadapi tantangan yang beragam dari melawan gangguan pelayaran hingga menangani kecelakaan kapal yang mengancam lingkungan. Kita optimis menjamin keselamatan dan keamanan pelayaran, termasuk untuk angkutan menghadapi lebaran 1445 H,” paparnya.
“Kita juga akan mengawasi keamanan perhubungan di laut, seperti di Tanjung Uban ini. Untuk armada kapal, tahun depan akan kita ganti. Ada 9 unit armada kapal yang akan kita sediakan di beberapa wilayah. Termasuk di sini,” tambah Jon Kenedi didampingi Sugeng Riyono Kepala PPLP Tanjung Uban.
Pada peringatan Dirgahayu Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) ke-51 serta Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PPLP) ke-36 ini, Jon Kenedi menyerahkan bantuan life jacket kepada nelayan, serta pas kecil kepada kelompok nelayan. (yen)
Editor: Sigik RS