Pekanbaru, suaraserumpun.com – Pengamat sepak bola ternama Chris Triwinasis yang biasa disapa Bung Chris memiliki catatan penting, dari hasil Porwil Sumatera ke-XI tahun 2023 Riau. Terutama untuk cabang olahraga (cabor) sepak bola dari kontingen Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Berikut komentar Bung Chris saat wawancara khusus dengan suaraserumpun.com.
Bung Chris menyampaikan, ini satu prestasi dan catatan sejarah bagi Kepri. Selama ini, tim sepak bola Kepri belum pernah lolos ke semifinal pada ajang Porwil. Pada Porwil Sumatera 2023 Riau ini, tim sepak bola Kepri sukses ke semifinal. Meskipun kandas atas tuan rumah Riau saat ingin melaju ke babak final.
Nah, pada pertandingan melawan Lampung, para pemain sepak bola Kepri memberikan penampilan yang terbaik. Tatkala Kepri ketinggalan 0-1, para pemain asuhan pelatih Bona Simanjuntak bersama asisten pelatih Niko Susanto dan pelatih kiper Herdana ini justru bangkit. Kepri bisa menyamakan kedudukan 1-1, dan unggul menjadi 2-1 di babak pertama.
Memasuki babak kedua, Kepri kebobolan dan imbang menjadi 2-2 sampai ke penghujung ekstra time. Kepri menjadi lebih fantastis pada saat drama adu penalti. Terutama penampilan Pajri kiper Kepri. Pajri lima kali menggagalkan penalti, selama pertandingan di Porwil Sumatera ke-XI tahun 2023. Puncaknya, Kepri meraih medali perunggu pada Porwil Sumatera ke-XI tahun 2023 di Pekanbaru, Riau.
“Nah, sepak bola kita meraih perunggu di Porwil 2023, itu penampilan terbaik sepak bola Kepri di ajang Porwil Sumatera, selama ini,” sebut Bung Chris.
Kesuksesan cabor sepak bola Kepri pada Porwil Sumatera ke-XI tahun 2023 Riau ini, akan menjadi motivasi bagi pemain Kepri ke depannya. Begitu juga bagi Asprov PSSI Kepri dan Askot/Askab PSSI di wilayah Kepri. Agar mengutamakan pembinaan sepak bola, sejak usia dini. Kemudian, kelemahan yang ada di tim sepak bola Kepri pada Porwil ini menjadi bahan evaluasi, untuk menjadi lebih baik lagi ke depannya.
Untuk menjadi tuan rumah Porwil Sumatera ke-XI tahun 2027 mendatang, kata Bung Chris, tentu ada catatan penting bagi Provinsi Kepri. Sebagai tuan rumah itu, pertama sukses penyelenggaraan Porwil Sumatera 2027, dan sukses meraih prestasi. Untuk cabor sepak bola, tentu harus ada peningkatan dari medali perunggu yang diraih sekarang. Paling tidak perak atau emas yang diraih pada Porwil Sumatera 2027 mendatang.
“Kita kan tuan rumah di 2027 nanti. Ya, kalau Porwil di Riau bisa meraih perunggu. 2027 nanti, mesti emas atau paling tidak perak. Tentunya itu lolos PON 2028. Untuk meraih prestasi di 2027 itu, kita harus siapkan sejak dini,” ucap Bung Chris.
Untuk persiapan tersebut, Bung Chris pun menyarankan kepada Asprov PSSI Kepri maupun Askab/Askot PSSI di wilayah Kepri, agar menggulir liga sepak bola untuk usia dini. Khususnya pemain yang berusia 20 tahun dan di bawah 20 tahun (U-20) pada saat tahun 2027 nanti. Karena, Porwil atau Pra PON itu pemain berusia di bawah 20 tahun. Untuk Porwil 2027 nanti, pemain sepak bola yang dipersiapkan dari sekarang yaitu kelahiran tahun 2009, 2008, dan 2007.
“Kompetisi itu ibarat gurunya prestasi. Semakin banyak kompetisi atau liga yang digulir secara baik, akan semakin baik pula prestasi ke depan,” jelas Bung Chris.
Selain itu, saran Bung Chris, PPLP atau PPLPD harus dijalankan. Hasil dari PPLPD cabor sepak bola itu sudah terbukti. Tidak hanya di Kepri. PPLPD di provinsi atau daerah lain juga memberikan hasil yang terbaik dari pembinaan melalui PPLP, PPLPD maupun SKO.
“Buktinya, pemain timnas seperti Ramadhan Sananta, itu jebolan PPLPD Kepri. Para pemain jebolan PPLPD Kepri lainnya, juga sudah terbukti berhasil di kompetisi Liga 2 maupun Liga 1 Indonesia,” sebut Bung Chris.
Nah, bagaimana prestasi olahraga sepak bola Provinsi Kepri saat menjadi tuan rumah penyelenggara Porwil Sumatera ke-XII tahun 2027 mendatang? Kita lihat saja bagaimana program pemerintah dan Asprov PSSI Kepri ke depan. (yen)
Editor: Sigik RS