banner 728x90
Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan manajemen PT BRC Lagoi serta CIQP membahas charter flight dan kunjungan wisatawan mancanegara dalam pertemuan tertutup di Nirwan Gardens, Lagoi, Bintan, Sabtu (16/9/2023). F- diskominfo kepri

PT BRC Urus Charter Flight ke Bandara RHF Tanjungpinang, Roby: Bandara Busung Segera Dibangun

Komentar
X
Bagikan

Bintan, suaraserumpun.com – PT Bintan Resort Cakrawala (BRC) Lagoi sedang mengurus penerbangan khusus atau charter flight ke Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang. Selain itu, Bupati Bintan Roby Kurniawan menyatakan, infrastruktur bandar udara (Bandara) Busung segera dibangun.

Charter flight ke Bandara RHF Tanjungpinang dan pembangunan terminal Bandara Busung tersebut merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan wisatawan mancanegara ke Provinsi Kepulauan Riau, khususnya Pulau Bintan. Peluang tersebut dibahas dalam rapat Pemprov Kepri bersama manajemen PT Bintan Resort Cakrawala (BRC), dan unsur Customs, Immigration, Quarantine, and Port Authorities (CIQP) di Nirwana Gardens, kawasan pariwisata Lagoi, Sabtu (16/9/2023).

Rapat dipimpin Gubernur Kepri Ansar Ahmad yang didampingi Plt Kepala Dinas Pariwisata Kepri Luki Zaiman Prawira. Turut hadir Kepala Dinas Kominfo Kepri Hasan SSos, dan Kepala Dinas Perhubungan Junaidi. Manajemen PT BRC dihadiri oleh Chief Operating Officer PT BRC Abdul Wahab dan jajaran. Dari unsur CIQP hadir perwakilan Bea Cukai, Imigrasi, Angkasa Pura, dan Kantor Karantina Kesehatan.

Dalam rapat tersebut disampaikan bahwa PT BRC selaku pengelola kawasan wisata Lagoi, saat ini sedang mengurus penerbangan khusus atau charter flight dari luar negeri yang bisa membawa banyak wisatawan mancanegara ke Pulau Bintan. Namun penerbangan dari luar negeri tersebut terkendala dicabutnya status bandara internasional untuk bandara RHF.

Chief Operating Officer PT BRC Abdul Wahab mengatakan, target kunjungan wisman ke Lagoi Bintan sulit dicapai apabila pintu masuk wisman hanya melalui satu pintu yaitu pelabuhan internasional. Kunjungan wisman ke Pulau Bintan sampai bulan Agustus 2023 baru tercapai 343.848 orang. Angka ini jauh lebih kecil dari kunjungan wisman di tahun 2019, yang mencapai 1.272.508 orang.

Baca Juga :  Hari Jadi Ke-19 Provinsi Kepri, Pertumbuhan Ekonomi Beranjak ke 6,9 Persen

“Kami berharap pemerintah membuka kembali penerbangan internasional ke bandara RHF. Terlebih, pada akhir tahun nanti ada musim monsun yang membuat kapal sulit masuk ke Bintan. Jadi, jalur penerbangan adalah yang paling ringkas,” kata Abdul Wahab.

Beberapa negara yang sudah menunjukkan ketertarikan untuk mengadakan chartered flight ke Bintan. Antara lain adalah Vietnam, Korea Selatan, Tiongkok, Jepang, Hongkong, dan Filipina. Terlebih saat ini BRC sudah membuka kantor representatif di Korea Selatan. Sehingga kemungkinan chartered flight dari Korsel terbuka lebar.

Kawasan Lagoi Bintan saat ini juga tengah membangun sejumlah hotel dan resor untuk menambah jumlah kamar. Beberapa hotel baru yang segera hadir adalah Movenpick Hotel, Four Points by Sheraton, Holiday Inn, dan Indigo Hotel. Kehadiran hotel-hotel baru tersebut harus diimbangi dengan jumlah wisman yang berwisata ke Lagoi Bintan.

Selain itu, Abdul Wahab juga mengungkapkan salah satu penyebab masih lesunya kunjungan wisman ke Bintan adalah pemberlakuan Visa On Arrival (VOA) yang masih memberatkan wisman. Pemberlakuan VOA sebesar Rp500 ribu/pax untuk 30 hari tersebut, tidak sesuai dengan tipikal wisman ke Lagoi Bintan yang hanya berkunjung selama 3-4 hari.

Baca Juga :  Juventus Tersingkir di Liga Champions, Bukan Kesalahan Ronaldo Tok!

“Sebenarnya yang sesuai untuk wisman yang datang ke Lagoi ini short term visa untuk jangka pendek saja, dan biayanya tidak perlu sampai sebesar itu, VOA itu yang masih menjadi pertimbangan turis datang kesini,” kata Abdul Wahab.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad dalam rapat tersebut menyambut baik upaya BRC untuk mendatangkan chartered flight ke bandara RHF. Dicabutnya status bandara internasional untuk bandara RHF memang sangat disayangkannya. Beberapa waktu lalu dirinya menemui Menteri Perhubungan RI untuk mempertimbangkan kembali pengembalian status bandara internasional Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang.

“Kita akan segera menemui lagi Menhub untuk meminta agar penerbangan internasional bisa lagi di RHF. Yang paling penting BRC harus memastikan jadwal charter flight-nya,” kata Gubernur Kepri.

Penerbangan internasional ke bandara RHF bisa dilakukan jika menilik Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 40 tahun 2023. Dalam pasal 41 disebutkan untuk kepentingan tertentu, Bandar Udara Domestik bisa melayani penerbangan ke dan dari luar negeri setelah mendapatkan penetapan oleh Menteri. Kepentingan tertentu tersebut diantaranya menunjang pertumbuhan ekonomi nasional, seperti industri pariwisata dan perdagangan.

Lalu terkait dengan persoalan VOA, Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyatakan, Pemerintah Provinsi Kepri telah mengajukan ke pemerintah pusat untuk keringanan VOA khusus daerah wisata di Kepri. Saat ini pembahasan tersebut tengah dikaji oleh Kementerian Keuangan.

Baca Juga :  Peresmian Jembatan Anak Emas Senilai Rp8,7 Miliar, Ansar Ahmad: Terima Kasih Pak Isdianto

Menurut Gubernur Kepri, untuk meningkatkan daya saing wisata di Kepri memang harus diberikan banyak diskresi supaya wisman tertarik datang. Dirinya membandingkan dengan tempat wisata di negara lain seperti Phuket di Thailand yang begitu mudah menarik wisatawan karena ringannya peraturan visa di tempat tersebut.

“Dua hal ini penerbangan internasional dan visa on arrival jadi perhatian utama kita, karena kesempatan seperti ini tidak datang dua kali jadi harus kita manfaatkan dengan baik,” kata Gubernur Kepri.

Dalam rapat tersebut juga, unsur CIQP (customs, immigration, quarantine, and port authorities) yaitu Bea Cukai, Imigrasi, Angkasa Pura, dan Kantor Karantina Kesehatan menyatakan dukungan mereka untuk dibukanya kembali penerbangan internasional ke bandara RHF.

Bandara Busung
Pada kesempatan lain, Bupati Bintan Roby Kurniawan menyatakan, saat ini pihak swasta sedang mempersiapkan untuk pembangunan infrastruktur Bandara Busung. Bandara Busung ini, tinggal pembangunan terminal dan overlay atau landasan pacunya.

“Izinnya sudah oke. Tinggal pembangunan infrastrukturnya saja. Mudah-mudahan cepat selesai, dan segera beroperasi. Kalau ini selesai, Bandara Busung ini adalah bandara udara yang pertama dibangun oleh pihak swasta,” sebut Roby Kurniawan, Jumat (15/9/2023). (yen)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *