banner 728x90
Ansar Ahmad Gubernur Kepri mengecek pesawat N219 buatan PT Dirgantara Indonesia di bandara RHF Tanjungpinang, Sabtu (17/6/2023). F- diskominfo kepri

Ansar Sebut Pesawat N219 Buatan PT Dirgantara Indonesia Jadi Opsi Transportasi Masyarakat Kepri

Komentar
X
Bagikan

Tanjungpinang, suaraserumpun.com – Gubernur Kepulauan Riau H Ansar Ahmad menyebutkan, pesawat N219 buatan PT Dirgantara Indonesia menjadi opsi alternatif transportasi bagi masyarakat Kepri. Hal itu dikatakan Ansar Ahmad usai melakukan uji coba pesawat N219 produk PT Dirgantara Indonesia di Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang, Sabtu (17/6/2023).

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) membawa pesawat N219 terbang ke Kepulauan Riau (Kepri), dalam rangka kegiatan N219 Market Survey Flight, atau penerbangan survei pasar. Gubernur Kepri H Ansar Ahmad berkesempatan melakukan uji coba langsung Pesawat N219 yang merupakan hasil karya anak bangsa tersebut.

Kepulauan Riau sebagai wilayah yang terdiri atas lebih dari 1.000 pulau membutuhkan penguatan dalam konektivitas antarpulau khususnya melalui transportasi udara. Pesawat N219 yang diproduksi dalam negeri ini bisa menjadi pilihan sebagai wahana transportasi udara yang akan mendukung program transformasi ekonomi di Kepulauan Riau.

“Pesawat N219 ini sangat cocok untuk menjadi opsi transportasi masyarakat Kepri. Karena selama ini kita lebih banyak mengandalkan transportasi laut. Setelah ini kita akan langsung bahas untuk opsi pembelian pesawat ini. Apakah dengan bersama-sama tujuh kabupaten kota, atau soal operasionalnya,” sebut Ansar Ahmad Gubernur Kepri usai mencoba naik langsung ke pesawat N219.

Baca Juga :  Ditreskrimsus Polda Kepri Tangkap Tiga 'Pemain' Biosolar Bersubsidi di Batam, Berikut Modusnya

Gubernur Kepri Ansar Ahmad juga mengapresiasi Kementerian PPN/Bappenas yang telah memilih Provinsi Kepri untuk dijadikan sebagai pilot project penggunaan pesawat N219. Bappenas bersama tim terkait telah menyusun bisnis model melalui sinergi ekosistem dengan melibatkan Pemerintah Daerah termasuk BUMD-nya, Aircraft Operator Company (AOC), perusahaan leasing dalam negeri dan PTDI sendiri, tentunya dengan dukungan Pemerintah Pusat, agar komersialisasi pesawat N219 di Kepulauan Riau segera terwujud.

“Setelah kemarin Bappenas membuat road map ekonomi untuk Kepri, sekarang kita juga dijadikan pilot project untuk pesawat N219. Itu yang kita apresiasi karena Bappenas begitu serius untuk pembangunan Kepri,” kata Ansar Ahmad.

Direktur Niaga, Teknologi dan Pengembangan PTDI Moh Arif Faisal menyebutkan, kegiatan N219 Market Survey Flight merupakan salah satu upaya PTDI dalam melakukan proses komersialisasi pesawat N219 di dalam negeri, yang tentunya juga dapat mendukung program transformasi ekonomi di Kepri, khususnya dalam peningkatan konektivitas wilayah, serta mendorong percepatan pembangunan daerah.

Baca Juga :  Saat Ini, Gubernur Kepri Cemas dengan Belajar Tatap Muka di Sekolah

“Ini juga bagian dari komitmen kami untuk terus mengembangkan dan menghadirkan produk-produk yang inovatif, efisien dan handal untuk memperkuat ekosistem Defend ID,” jelas Moh Arif Faisal.

Pesawat N219 merupakan hasil kerja sama PTDI dengan Badan Riset & Inovasi Nasional (sebelumnya LAPAN) yang pada tanggal 16 Agustus 2017 telah melakukan uji terbang perdana dan pada tanggal 10 November 2017 diberi nama Nurtanio oleh Presiden RI, Joko Widodo. Hingga akhirnya berhasil memperoleh Type Certificate (TC) pada tanggal 22 Desember 2020 yang diterbitkan oleh Direktorat Kelaikudaraan & Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU), Kementerian Perhubungan RI, dengan nilai TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) sebesar 44,69 persen.

Kemudian akan terus ditingkatkan, sehingga dapat memberikan dampak pertumbuhan (spin-over) terhadap beberapa industri dalam negeri, termasuk industri di daerah, salah satunya dalam hal industri maintenance/pemeliharaan.

Pesawat N219 dikembangkan secara khusus untuk dapat mendukung pembangunan konektivitas dan aksesibilitas daerah 3TP (Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan) dengan kemampuan Short Take Off Landing di landasan yang panjangnya kurang dari 800 meter dan tidak beraspal. Dalam pemanfaatannya, pesawat N219 dapat digunakan dengan berbagai konfigurasi sesuai kebutuhan pengguna, baik untuk angkut penumpang, logistik, maupun medical evacuation dan flying doctor.

Baca Juga :  Ansar Ahmad Bahas Soal Indeks Kebebasan Pers dengan Dewan Pers

Pesawat N219 memiliki berbagai macam keunggulan dibanding pesawat sekelasnya, diantaranya: 1) Cabin yang luas untuk menjamin kenyamanan penumpang; 2) Dilengkapi dengan Full Glass Cockpit untuk membantu mengurangi beban kerja pilot; 3) Wide Side Door untuk memudahkan proses loading/unloading kargo.

Saat ini, PTDI juga sedang mengembangkan pesawat N219 versi amphibious yang dapat lepas landas di permukaan air, sehingga diharapkan dengan inovasi transportasi udara tersebut di masa mendatang terbuka kemungkinan dicapainya semua tujuan destinasi pariwisata Nusantara laut di beberapa wilayah Indonesia dengan cepat menggunakan pesawat N219 amphibious.

Pada kesempatan tersebut, pesawat N219 melaksanakan lowpass yang disaksikan langsung oleh Gubernur Provinsi Kepri, H. Ansar Ahmad, Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN RI/Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti, calon operator yang akan mengoperasikan pesawat N219, serta beberapa tamu undangan lainnya, didampingi Direktur Niaga, Teknologi & Pengembangan PTDI, Moh Arif Faisal dan Dewan Komisaris PTDI. (yen)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *