banner 728x90
Warga perumahan Mahkota Alam Raya menanam pohon pisang di jalan rusak sekitar perumahan, sambil membentang spanduk, Minggu (19/3/2023) pagi. F- warga

Warga Mahkota Alam Raya Ramai-ramai Tanam Pohon Pisang di Jalan yang Rusak

Komentar
X
Bagikan

Tanjungpinang, suaraserumpun.com – Warga Perumahan Mahkota Alam Raya, Jalan Hang Lekir, Kelurahan Batu IX, Tanjungpinang Timur ramai-ramai menanam pohon pisang di sejumlah jalan yang rusak, di wilayah perumahan tersebut, Minggu (19/3/2023) pagi. Aksi ini sebagai bentuk pelampiasan kekesalan warga kepada pihak developer.

Bukan hanya pohon pisang, warga juga memasang spanduk yang bertuliskan mohon bantuan Pak Gubernur Kepri dan Presiden RI jalan kami rusak dan sampai saat ini tidak diperbaiki, bahkan sudah sering memakan korban.

Melalui keterangan resminya, Ketua RT05/RW07 Syamsul Bahri menyampaikan, aksi penanaman pohon dan pengibaran spanduk ini digelar, karena seluruh warga di Perumahan Mahkota Alam Raya sudah sangat kecewa melihat sikap dan janji yang diberikan oleh PT Duta Perumahan Intisakti, sebagai developer perumahan.

Baca Juga :  Capaian BIAN di Kepri: Batam Terendah, Karimun Mencapai 71,4 Persen

“Saya sudah sejak tahun 2014 tinggal sini. Tapi jalan ini tidak pernah ada dilakukan perbaikan, kami minta Pak Loren sebagai Direktur Developer jangan hanya bikin janji-janji saja,” sebut Syamsul Bahri yang didampingi puluhan warga.

Menurutnya, pihak developer pernah berjanji, bahwasanya prihal jalan yang rusak akan diperbaiki pada tahun 2023 ini. Namun nyatanya, hingga saat ini tidak ada direalisasikan.

Ia menambahkan, aset perumahan ini belum diserahkan ke pemerintah, maka dari itu Pemko Tanjungpinang belum mempunyai kebijakan untuk membangun fasilitas.

Baca Juga :  HUT Ke-21 Kota Otonom, IPSI dan Dispora Menggelar Kejuaraan Silat di SMP Negeri 4 Tanjungpinang

“Nah masalahnya, pihak developer juga tidak pernah melengkapi syarat penyerahan aset yang diminta pemerintah, mereka beralasan akan mengelola sendiri, tapi sampai sekarang tidak ada realisasinya,” tegasnya dengan nada yang kesal.

Pihanya pun meminta kepada pemerintah kota, provinsi maupun pusat agar bisa merespon atas keluhan yang dilakukan warga perumahan ini.

“Kepada pemerintah paling tidak bisa memberikan kami aspal curah sehingga kami bisa kerjakan sendiri, karena jalan ini sudah banyak memakan korban,” terangnya.

Ia menyebutkan, sedikitnya ada 450 kepala keluarga yang ada di perumahan tersebut. 300 warga diantaranya memiliki kendaraan roda empat dan roda dua.

Baca Juga :  BLB U11 2021 yang Diselenggarakan YR Event Organizer Berakhir Hari Ini

“Melihat angka itu tentu banyak yang bayar pajak, baik pajak kendaraan, IMB maupun PBB. Tapi, hak sebagai warga negara, kami tidak ada mendapatkan fasilitas yang layak,” tukasnya.

Sampai berita ini diterbitkan, pihak developer PT Duta Perumahan Intisakti belum memberikan keterangan. (yen)

Editor: Wahyu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *