banner 728x90
Kepala BNPB Mayjen TNI Suharyanto bersama Gubernur Kepri Ansar Ahmad memberikan keterangan pers tentang penanganan bencana longsor di Serasan, Natuna, Selasa (7/3/2023). F- diskominfo kepri

Gubernur Kepri dan Kepala BNPB Gelar Rapat Gabungan di Natuna, Keberangkatan ke Serasan Ditunda

Komentar
X
Bagikan

Natuna, suaraserumpun.com – Kepala Badan Penangggulan Bencana Nasional (BNPB) RI Letjen TNI Suharyanto SSos MM dan Gubernur Kepulauan Riau H Ansar Ahmad menggelar rapat gabungan, saat tiba di Ranai, Natuna, Selasa (7/3/2023). Usai rapat, rencana langsung meninjau lokasi tanah longsor di Serasan, terpaksa ditunda akibat cuaca buruk.

Gubernur Kepulauan Riau H Ansar Ahmad bersama kepala BNPB RI Letjen TNI Suharyanto S.Sos MM tiba di Bandara Raden Sadjat, Ranai, Kabupaten Natuna, Selasa (7/3) menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU.

Setibanya di Bandara Raden Sadjat, Ranai, Natuna, Kepala BNPB RI langsung menggelar rapat untuk memberikan arahan kepada Gubernur, Danrem, Kapolda serta seluruh Forkopimda atau perangkat daerah lainnya yang terlibat langsung dalam proses evakuasi para korban tanah longsor di Serasan, Kabupaten Natuna.

Letjen TNI Suharyanto dalam arahannya meminta agar lokasi kejadian tidak menjadi kendala. Evakuasi harus dilakukan dan tim evakuasi harus maksimal dalam mencari korban yang masih dinyatakan hilang untuk sementara. Tidak menjadikan lokasi yang terpencil dan kondisi cuaca yang tidak stabil mempengaruhi proses pencarian.

Baca Juga :  Vaksinasi Covid-19, Ansar Ahmad: Kesehatan Pulih, Ekonomi Bangkit

“Setelah ini kita tetapkan sebagai darurat bencana, maka kita harus bahu-membahu secara maksimal melakukan pertolongan. Sebanyak 47 orang yang dinyatakan hilang itu relatif banyak. Makanya kita harus cari dengan maksimal, sampai betul-betul tidak mungkin ditemukan lagi,” kata Suharyanto.

Untuk masyarakat yang saat ini berada di pengungsian, Suharyanto juga meminta agar kebutuhan sehari-harinya terjamin, baik berupa sandang, papan dan pangannya.

“Jangan sampai masyarakat yang sudah kena musibah itu dibebani lagi dengan susah mendapat bantuan makanan, pakaian dan sebagainya. Kita harus perhatikan betul-betul sampai status darurat bencana selesai,” ujarnya.

Ditegaskannya lagi, meskipun lokasi kejadian cenderung sulit diakses karena jauh dan harus berhadapan dengan cuaca yang tidak menentu di laut Natuna, namun Suharyanto meminta agar standar perlakuan penanganan bencana dilakukan secara seksama.

“Justru harus lebih maksimal lagi karena kondisi geografis dan cuaca mengharuskan kita demikian,” tegasnya.

Turut serta dalam rombongan dari Jakarta yaitu Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setyawan, Kapusdatin BNPB Dr Abdul Muhari, personel Basarnas, dan sejumlah jurnalis media nasional.

Baca Juga :  Menyingkap Tabir Pesona Bintan Triathlon dan Grand Fondo 2023

Usai rapat gabungan di Ranai, Gubernur Kepri Ansar Ahmad bersama Letjen TNI Suharyanto merencakan langsung menuju Pelau Serasan menggunakan kapal laut. Namun, karena kondisi cuaca buruk dan jarak tempuh yang jauh, akhirnya dalam rapat diputuskan ditunda untuk menuju Serasan, yakni menjadi, Rabu (8/3/2023) dini hari atau subuh nanti.

Jarak pulau Serasan dari Ranai ibu kota Kabupaten Natuna ke Serasan, berkisar 330 mil dengan waktu tempuh 12 jam.

Sebelumnya. Gubernur Kepri Ansar juga telah memerintahkan KMP Bahtera Nusantara 1 untuk membawa personel dan peralatan evakuasi ke pulau Serasan. KMP Bahtera Nusantara 1 dengan kapasitas 295 orang dan 36 unit kendaraan mengangkut beberapa personil Kemensos, TNI, Polri, KSOP, BPTD, dan Pemda.

“Kita harus cepat untuk membawa personel dan peralatan ke pulau Serasan karena kondisinya darurat, semua armada yang memungkinkan untuk turun akan kita kirim kesana,” kata Gubernur Kepri.

Sebelumnya, longsor terjadi di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan Timur, Senin (6/3) pukul 11.15 WIB. Longsor disebut menyapu 27 rumah warga di Desa Pangkalan.

Rilis Tim Gabungan Tanggap Bencana Serasan & Serasan Timur pada (07/03) pukul 07:00 WIB mencatat data korban meninggal teridentfikasi sebanyak 6 orang, data meninggal belum terindentifikasi sebanyak 4 Orang.

Baca Juga :  Satpol PP Tanjungpinang Bongkar Warung Penjual Tuak Tak Berizin di Jalan Bandara RHF

Sementara yang dinyatakan hilang sejumlah 47 Orang. Adapun korban luka berat ada 4 Orang, dan korban kritis sejumlah 4 Orang (3 orang dikirim ke Pontianak via Bukit Raya dan 1 orang dikirim ke Ranai via Indra Perkasa).

Saat ini, jumlah orang yang mengungsi di pengungsian PLBN sebanyak 219 Orang, pengungsian Puskesmas: 215 Orang, pengungsian Pelimpak dan Mesjid Alfurqon sebanyak 500 orang, dan pengungsian SMA 1 Serasan ada 282 orang. Total pengungsi berjumlah 1.216 Orang.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad juga sudah bergerak cepat dengan mengirimkan bantuan logistik sebanyak 200 paket. Setiap paketnya berisikan mie instan 2 dus, sarden 5 kaleng, minyak goreng 5 kilogram, gula 2 kilogram, teh 2 kotak, Susu bubuk 2 kotak, peralatan mandi 1 paket, peralatan makan 1 paket, dan peralatan masak 1 paket.

Dalam rombongan yang berangkat dari Jakarta, Basarnas juga mengirimkan enam personel unit K9 yang akan membantu mencari warga yang masih tertimbun longsor. (yen)

Editor: Wahyu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *