banner 728x90
Pemerintah Kota Tanjungpinang melalui Dispora Tanjungpinang menyerahkan bonus atlet dan pelatih bagi cabor peraih medali pada Porprov Kepri tahun 2022, di lapangan Pamedan, Minggu (5/3/2023). F- dok/suaraserumpun.com

Pelatih Cabor Andalan Kontingen Tanjungpinang Kecewa, Perolehan Medali Kurang Prestise, Tolak Bonus Porprov

Komentar
X
Bagikan

Tanjungpinang, suaraserumpun.com – Dinas Kepemudaan dan Olahraga Tanjungpinang menyerahkan bonus atlet dan pelatih/ofisial kontingen Porprov, saat pelaksanaan lomba maraton 10K, Minggu (5/3/2023). Sejumlah pelatih cabang olahraga (cabor) andalan penyumbang medali kontingen Tanjungpinang justru kecewa, dan sebagian menolak bonus. Bagi mereka, kurang prestise atau kebanggaan untuk prestasi perolehan medali pada Porprov Kepri tahun 2022 lalu.

Pada penyelenggaraan Poprov Kepri tahun 2022 di Kabupaten Bintan lalu, kontingen Kota Tanjungpinang berada di peringkat kedua. Cabor renang atau PRSI Kota Tanjungpinang menjadi penyumbang medali terbanyak dibandingkan cabor lainnya. Atletik (PASI) Tanjungpinang berada di urutan kedua, catur penyumbang medali terbanyak ketiga, dan cabor tarung derajat (Kodrat) Tanjungpinang penyumbang terbanyak keempat.

PRSI Kota Tanjungpinang meraih 15 emas, 14 perak, 7 perunggu. Atletik menyumbangkan 8 emas, 5 perak, 7 perunggu. Kodrat Tanjungpinang 4 emas, 2 perak dan 3 perunggu. Bagi atlet yang berprestasi diberikan bonus uang tunai berdasarkan perolehan medali emas, perak dan perunggu. Pelatih dan ofisial juga diberikan bonus. Hanya saja, untuk pelatih dihitung berdasarkan medali tertinggi dalam batasan tertentu.

Penyerahan bonus bagi kontingen Tanjungpinang yang berprestasi tersebut dilakukan pada saat kegiatan lomba maraton 10K, di lapangan Pamedan. Penyerahan dilakukan secara simbolis, hanya perwakilan atlet dan pelatih tertentu saja.

“Penyerahan bonus itu cuma nimbrung di acara lain. Kami dari Kodrat Tanjunpinang, kecewa la. Kegiatan apresiasi atlet dan ofisial peraih medali di Porprov Kepri itu, kan yang juara tingkat provinsi. Tapi, tidak ada undangan dari Dispora Kota Tanjungpinang selaku penyelenggara. Acara pun nimbrung di kegiatan lain. Tak ada prestise untuk prestasi di Porprov Kepri, buat atlet, pelatih dan ofisial,” kata Khoirul Effendi, Sekretaris Kodrat Tanjungpinang.

Baca Juga :  Bupati Bintan Sebut RDTR Perkotaan Kijang Terdiri dari Empat SWP

Padahal, apresiasi yang diberikan kepada atlet dan ofisial ini merupakan multievent 4 tahunan. Bukan hanya event dadakan yang tiba-tiba dilaksanakan. Untuk meraih prestasi itu, bukan mudah. Pelatih dari setiap cabor itu, menjalani proses. Perlu waktu, energi dan lainnya.

“Kenapa saat menyerahkan bonus atau apresiasi bagi atlet berprestasi bersama ofisial dan pelatih itu, seperti dianggap sepele. Kalau alasannya tidak ada anggaran dan kegiatan apresiasi pun harus menumpang di lomba 10K, kenapa tak direncanakan dan dianggarkan? Kami dari cabor, seperti tak dianggap. Wajar, banyak pelatih dan cabor lainnya, juga kecewa,” tambahnya.

Mengenai nilai bonus yang tidak sesuai, Khoirul Effendi mengatakan, dari Kodrat juga sedih. Karena, ketika cabor itu ada meraih medali emas, tetapi untuk perak dan perunggu tapi tidak dihitung dan tidak dipertimbangkan oleh Dispora Kota.

“Untuk menjadi juara itu, perlu proses. Bukan hanya hasil yang dilihat. Untuk mencetak juara level provinsi ini banyak proses yang sudah kita lalui. Dari proses seleksi atlet, pembinaan, pemusatan latihan maupun try out. Bukan hanya tiba-tiba, suruh orang ikut bertanding dan jadi juara,” ujar Khoirul Effendi.

“Kami berterima kasih kepada pihak yang sudah memperjuangkan dan memberikan apresiasi bagi atlet kami. Adanya bonus dan apresiasi bagi ofisial maupun pelatih yang sesuai, tak akan membuat ofisial kaya dari dana tersebut. Tapi, kita akan gunakan kembali anggaran tersebut untuk membiayai proses pencetakan atlet, maupun pelatih dari masing-masing cabor untuk tetap mempertahankan prestasi.”

“Kalau pembinaan untuk olahraga ini masih dilakukan secara asal-asalan, mimpi untuk mencetak juara juara selanjutnya. Saya rasa hanya akan jadi angan-angan belaka,” sambungnya.

Baca Juga :  Nelayan Hanyut hingga Malaysia, Satpolairud Polres Bintan dan Tim Gabungan Jemput di Tengah Laut

Tolak Bonus Porprov Kepri
Pada kesempatan lain, Edy seorang pelatih cabor atletik Kota Tanjungpinang mengatakan, pada saat penyerahan apresiasi, Dispora tidak menyebutkan nilai bonus. Namun, pemberian bonus itu berdasarkan batasan tertentu dalam perolehan medali. Untuk pelatih cabor peraih 1 emas sampai 5 emas diberikan apresiasi sebesar Rp1,35 juta. Untuk peraih 6 emas sampai 10 emas, diberikan Rp1,7 juta. Sedangkan pelatih cabor peraih 11 emas sampai 15 emas atau lebih, diberikan Rp2 juta. Bagi cabor yang sudah ada mendapat emas, untuk perak dan perunggu tidak dihitung lagi. Padahal, perak dan perunggu itu sangat susah untuk meraihnya.

“Bagi kami, nilai bonus berdasarkan batasan tersebut, itu tidak adil. Bayangkan saja, cabor yang meraih 1 emas dapat Rp1,35 juta, dibandingkan peraih 10 emas mendapat Rp1,7 juta. Cuma selisih Rp350 ribu. Atau pelatih yang cabornya dapat 2 emas sebesar Rp1,35 juta, dibandingkan peraih 15 emas sebesar Rp2 juta, selisih cuma Rp650 ribu. Di mana letak adilnya? Kan tidak wajar,” kata Edy.

Menurut Edy, pada Porprov 2018 sebelumnya, Tanjungpinang juga keterbatasan anggaran. Tapi, bisa mengakomodir secara adil. Kemudian, pada saat pemberian apresiasi, semua atlet dan pelatih berprestasi diundang. Ada perhatian khusus atau bentuk kepedulian dari semua unsur.

“Pada Porprov 2022, pemberian apresiasi itu dilaksanakan tahun 2023 ini. Tapi, kami tidak ada diundang secara resmi. Kami dari atletik, meraih 8 emas, 5 perak dan 7 perunggu. Atletik cabor andalan dan berada di peringkat kedua dibandingkan cabor lain, dalam memperoleh medali,” sebutnya.

Baca Juga :  Polres Bintan Mengatur Lalu Lintas Pagi Hari, Ditemukan Pengantar Anak Sekolah Tak Pakai Helm

“Kami menolak menerima bonus yang diberikan Dispora,” sambungnya.

Untuk cabor lain, Deka selaku Ketua Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Kota Tanjungpinang menyatakan hal serupa. Menurut Deka, cabor renang meraih 15 emas, 14 perak dan 7 perunggu pada Porprov Kepri tahun 2022 di Kabupaten Bintan lalu. PRSI Tanjungpinang berterima kasih kepada Pemko Tanjungpinang yang telah memberikan apresiasi kepada atlet. Tapi, untuk apresiasi kepada pelatih, tidak setimpal.

Untuk pelatih PRSI Tanjungpinang, sebut Deka, hanya disebutkan akan mendapat bonus sebesar Rp10 juta. Itu dihitung Rp2 juta dikali lima orang pelatih. Ada beberapa cabor yang hanya meraih di batasan antara 6 emas sampai 10 emas. Tapi, pelatih dan ofisialnya tujuh orang. Sehingga, cabor itu akan menerima bonus sebesar Rp11,9 juta, dari 7 dikali Rp1,7 juta.

Wali Kota Tanjungpinang dan jajaran Dispora bersama atlet dan pelatih cabor peraih medali pada Porprov 2022. F- dok/suaraserumpun.com

“Kan tak adil dalam perhitungan seperti itu. Sementara, perak dan perunggu pun tak dihitung untuk bonus pelatih. Makanya, para pelatih kami di PRSI Tanjungpinang, sepakat menolak bonus yang diberikan. Penolakan bonus pelatih dan ofisial ini, mungkin sama yang dirasakan cabor lain. Seperti atletik dan cabor tarung derajat (Kodrat). Kami tidak tahu juga, kenapa seperti itu pemberian apresiasi ini. Sebelumnya, tidak ada pembicaraan atau kesepakatan pengurus cabor dengan Dispora maupun KONI Tanjungpinang,” jelas Deka.

Sampai berita ini diterbitkan, pihak KONI maupun Dispora Kota Tanjungpinang belum memberikan penjelasan. Bonus atlet dan ofisial cabor berprestasi diserahkan secara simbolis di lapangan Pamedan, di sela kegiatan lomba maraton 10K, Minggu (5/3/2023) pagi. (yen)

Editor: Wahyu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *