banner 728x90
Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Bupati Bintan mendiskusikan kegiatan pipanisasi PDAM dan SWRO dengan Dirut PT Tirta Bintan Perkasa dengan nilai investasi Rp3,2 triliun. F- diskominfo kepri

PT Tirta Bintan Perkasa Menginvestasikan Rp3,2 Triliun untuk Proyek Pipanisasi dan SWRO di Pulau Bintan

Komentar
X
Bagikan

Tanjungpinang, suaraserumpun.com – PT Tirta Bintan Perkasa menanam modal atau menginvestasikan Rp3,2 triliun, untuk proyek pipanisasi jaringan PDAM dan pembangunan SWRO di Pulau Bintan. Proyek ini akan dikerjakan dua tahap, setelah membuat MoU dengat Perumda Air Minum PT Tirta Kepri.

Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad menyaksikan penandatanganan MoU atau nota kesepakatan bersama, antara Dirut PDAM Tirta Kepri Mamat SSos dengan Dirut PT Tirta Bintan Perkasa Agus Salim Igarashi, Kamis (19/1/2023). Penandatanganan MoU di ruangan VVIP Bandara RHF Tanjungpinang ini turut hadir Bupati Bintan Roby Kurniawan, dan Asisten II Setdaprov Kepri Luki Zaiman Prawira.

Kerja sama Perumda Air Minum Tirta Kepri dengan PT Tirta Bintan Perkasa ini, pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dengan jaringan perpipaan Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) di Pulau Bintan.

Baca Juga :  Revitalisasi Masjid Raya Sultan Riau Penyengat Dimulai, Ansar: Kunjungan Wisman Bakal Meningkat

Gubernur Kepri H Ansar Ahmad mengatakan, Pemprov Kepri terus mendorong perbaikan infrastruktur PDAM, agar kebutuhan air bersih bagi masyarakat bisa terpenuhi dengan layanan yang terbaik.

Untuk mewujudkan misi tersebut, PDAM Tirta Kepri bakal mengganti seluruh jaringan pipa air di Pulau Bintan. PT Tirta Bintan Perkasa sebagai pihak investor, yang akan mendanai proyek pipanisasi baru dan SWRO di Pulau Bintan tersebut. Dengan investasi sekitar Rp3,2 triliun. Proyek akan mulai dikerjakan tahun 2023 ini.

Agus Salim selaku Direktur Utama (Dirut) PT Tirta Bintan Perkasa menerangkan, pihaknya akan berinvestasi untuk membangun SWRO SPAM serta pipanisasi dan transmisi dengan dana mencapai Rp3,2 triliun. Pelaksanaan kegiatan terbagi dalam 2 tahap. Tahap pertama, untuk 6 juta meter kubik. Tahap dua untuk 10 juta meter kubik.

Baca Juga :  Membaca Arah Kebijakan Pembangunan Kepulauan Riau

“Kami akan membangun fasilitas 300 liter per detik untuk tahap pertama. Dan 500 liter per detik untuk tahap kedua. Untuk tahap pertama, kami akan fokus di Kota Tanjungpinang dan sekitarnya. Sedangkan untuk tahap kedua, kami akan fokus di keseluruhan Pulau Bintan,” kata Agus Salim.

Agus Salim berharap agar seluruh masyarakat di Pulau Bintan akan mendapat akses air 24 jam, 7 hari dalam seminggu. Sehingga melalui akses ketersediaan air bersih bagi masyarakat Bintan ini, bisa membawa kesejahteraan dan menunjang kegiatan perekonomian yang ada.

Baca Juga :  Ansar Ahmad Membuka Rakornas KPI, Peserta Menikmati Suasana Welcome Dinner di Doulos Phos The Ship Hotel

“Insya Allah Bintan dan Tanjungpinang akan berkembang. Serta memenuhi kebutuhan air bersih, yang menjadi salah satu faktor menurunnya stunting di daerah Bintan-Tanjungpinang,” ujarnya.

Agus Salim menambahkan, perusahaan sebelumnya, telah membangun dan mengoperasikan sarana SWRO/BWRO atau proses penyulingan air laut dan air payau menjadi air bersih dan air minum di beberapa sarana fasilitas dan infrastruktur BUMN. Saat ini, sedang membangun fasilitas serupa di Kota Kupang, untuk mendukung sarana SPAM dan industri di Kota Kupang dan sekitarnya. (yen)

Editor: Wahyu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *