Bintan, suaraserumpun.com – Tiga lokasi pemukiman warga di Bintan dihantam angin kencang, dalam kurun waktu yang hampir bersamaan, Rabu (11/1/2023) pagi tadi. Akibat bencana alam ini, rumah warga rusak parah. Berikut foto akibat angin kencang dan puting beliung.
Awalnya, bencana alam angin kencang ini terjadi sekitar pukul 09.30 WIB, Rabu (11/1/2023) pagi. Bencana angin kencang ini terjadi di Desa Dendun, Kecamatan Mantang. Angin kencang menghantam pemukiman warga di RT001/RW001, RT003/RW001, RT006/RW002. Pada waktu yang sama juga terjadi angin kencang di Pulau Alang, RT006/RW002.
Saat itu terjadi hujan disertai petir dan angin kencang yang mengakibatkan atap rumah warga rusak parah. Rumah warga yang terdampak itu milik Irwan Wahyu Dianto di RT001/RW001, dengan jumlah keluarga 4 orang. Kemudian, rumah M Iswadi di RT003/RW001 dengan jumlah keluarga 3 jiwa. Rumah milik Johari di RT006/RW002 dengan jumlah keluarga 4 jiwa. Serta rumah yang dihuni Khalid di RT006/RW002 dengan jumlah keluarga 2 jiwa.
Di tempat lain, Rabu (11/1/2023) sekitar pukul 09.30 WIB, juga terjadi bencana alam berupa angin puting beliung di Desa Mantang Besar, Kecamatan Mantang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri. Bencana angin puting ini terjadi di Kampung Selat Limau, RT02/RW001. Rumah yang dihantam puting beliung ini milik Amran, warga Selat Limau, Mantang Besar. Akibat bencana puting beliung ini, rumah Amran mengalamai rusak.
Berselang 30 menit kemudian, bencana angin kencang terjadi di Kampung Kuala Lumpur, RT02/RW06 wilayah Kelurahan Kijang Kota, Kecamatan Bintan timur. Bencana ini mengakibat atap rumah yang dihuni Ruslan dengan jumlah keluarga 5 orang ini mengalami rusak.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bintan Ramlah SSos menyatakan, pihaknya sudah menerima laporan tentang tiga lokasi yang ditimpa bencana alam angin kencang dan puting beliung tersebut. Tim BPBD sudah melakukan rapid asessment terhadap bencana itu. Di antaranya penilaian kerusakan, kerugian dan pemenuhan kebutuhan dasar untuk warga yang ditimpa bencana alam itu.
“Untuk sementara, warga dan pemerintah setempat serta pihak terkait lainnya melaksanakan gotong royong. Kami akan turun lagi ke lokasi, Kamis (12/1/2023) besok,” kata Ramlah saat dihubungi. (yen)
Editor: Wahyu