banner 728x90
Kepala Dinas Pariwisata Kepri Luki Zaiman menerima cendera mata di sela penandatanganan kerja sama PT Aviasi Solusi Prima dengan Aviation Hub Singapura, di Gedung Daerah Tanjungpinang, Jumat (9/12/2022). F- diskominfo kepri

Kepri Jadi Percontohan Pariwisata Udara dengan Pesawat Pribadi di Indonesia

Komentar
X
Bagikan

Tanjungpinang, suaraserumpun.con – Provinsi Kepulauan Riau menjadi pelopor atau percontohan pariwisata udara dengan pesawat pribadi (Private Air Tourism) di Indonesia. Hal ini merupakan hasil dari pelaksanaan Flying Adventures Kepri 2022 di kawasan Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang, Juli lalu.

Kepri menjadi pelopor pariwisata udara dengan pesawat pribadi di Indonesia tersebut mendapat kepastian, usai penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara PT Aviasi Solusi Prima, Flybest Aviation Indonesia, yang merupakan pengembangan dari Sekolah Pilot Flybest Flight Academy di Batam dan Tanjungpinang, dengan Aviation Hub Singapura di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Jumat (9/12/2022).

MoU ditandatangani oleh Daryanto Sadewo Direktur Utama PT Aviasi Solusi Prima dengan Direktur Utama Aviation Hub Laurence Liauw. Penandatangan MoU ini disaksikan Gubernur Kepri H Ansar Ahmad yang diwakili oleh Plt Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri Luki Zaiman Prawira, Direktur Pemasaran Wilayah II mewakili MenPareKraf RI, Cecep Sukendi, serta Walikota Batam H. Muhammad Rudi.

Baca Juga :  Hj Dewi Kumalasari Ajak Majelis Taklim Bertransformasi di Puncak Milad Ke-42 BKMT

Gubernur Kepri Ansar Ahma pada saat penandatanganan MoU tersebut sedang menyerahkan bantuan mubalig dan hibah di Belakang Padang, Batam. Ansar Ahmad mengucapkan selamat atas penandatanganan MoU tersebut. Gubernur Kepri berharap, dengan dijadikannya Kepri sebagai pelopor Private Air Tourism di Indonesia akan semakin memperkuat sektor ekonomi yang saat ini sedang bangkit.

“Semoga dengan adanya kesepakatan ini dapat menumbuh kembangkan dan memperkaya pariwisata di Indonesia khususnya Provinsi Kepulauan Riau dalam bidang penerbangan,” harap Gubernur Kepri.

Gubernur Kepri menambahkan, dalam meningkatkan daya saing dengan memanfaatkan potensi yang belum dikelola dengan baik serta pengembangan pariwisata yang berdaya saing di pasar nasional dan internasional, akan memberikan peluang besar untuk meningkatkan akselerasi pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.

“Sektor pariwisata akan meningkatkan daya saing Kepulauan Riau, dengan memanfaatkan potensi yang selama ini belum dikelola dengan optimal, salah satunya adalah potensi maritim, semata-mata untuk meningkatkan akselerasi pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional,” ucap Ansar Ahmad.

Baca Juga :  Ansar Mulai Mengutak-atik APBD Kepri, Target Pendapatan Daerah Ditingkatkan, Belanja Dikurangi

MoU ini meliputi kerja sama antar Flying Club untuk pemasaran dan pelaksanaan Flying Adventure Kepri Packages. Yang mengkombinasikan antara Private Flying (Air Tourism) dan aktivitas adventures/ special interest, seperti diving, sailing, treking, fishing, cycling, dan lainnya, serta reciprocal membership antar Flying Club.

Kerja sama ini menjadikan Flybest Flight Academy sebagai satelit dari Seletar Flight Academy yang merupakan markas Aviation Hub untuk pilot training. Serta pengembangan fasilitas perawatan pesawat (MRO) untuk general aviation di Kepri.

Direktur Utama PT Aviasi Solusi Prima, Daryanto Sadewo mengungkapkan, MoU ini merupakan upaya untuk bersama-sama mengembangkan atraksi wisata baru di Kepulauan Riau yang 96 persen wilayahnya adalah air. Yaitu Air Tourism, Flying Adventures
and Kepri Island Hop Package.

Baca Juga :  Wagub Kepri Mencoba Jadi Atlet Saat Membuka PTS Open 2021 Mix Double

“Ini merupakan upaya Flybest untuk berpartisipasi aktif mendukung
pertumbuhan pariwisata Indonesia dimulai dari Kepulauan Riau, sekaligus mempromosikan potensi aktivitas general aviation bagi negara kepulauan Indonesia untuk menjangkau daerah-daerah terpencil yang memiliki potensi wisata petualang,” ujar Daryanto.

Menurut Daryanto, pesawat-pesawat general aviation umumnya
diterbangkan secara pribadi, dengan 4 hingga 9 tempat duduk, dapat melandas di airstrip yang minimal, maupun air (pesawat amfibi/seaplane).

“Atraksi ini membuka kesempatan pesawat-pesawat pribadi beregistrasi asing, seperti yacht dalam wisata bahari untuk terbang di wilayah Indonesia menuju destinasi wisata, tanpa menggunakan penerbangan komersial,” tutupnya.

Setelah acara penandatangan, 2 pesawat pribadi Aviation Hub dan 2 pesawat Flybest Aviation, langsung melaksanakan penerbangan wisata menuju Kepulauan Lingga.

Acara juga dihadiri Group GM Bintan Resort Cakrawala Abdul Wahab, serta organisasi pariwisata seperti ASPARNAS, ASITA, ASPABR. (yen)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *