Bintan, suaraserumpun.com – Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kepulauan Riau (Kepri) tahun 2022 di Kabupaten Bintan, sudah selesai. Namun, tak sedikit masyarakat Kepri ingin tahu, siapa pemeran badut Dudu yang menjadi maskot pada Porprov Kepri di Bintan. Berikut fakta dua orang sosok pemeran Dudu yang selalu tampil pada Porprov Kepri ke-V tahun 2022, sejak Mei hingga 12 November 2022 lalu.
Sampai Porprov Kepri di Bintan selesai dihelat dan sekarang, masih menjadi misteri, siapa sosok pemeran Dudu tersebut. Namun, namanya masih lengket di ingatan setiap orang.
Nah, bagi yang belum, Dudu adalah nama maskot pada penyelenggaraan Porprov Kepri tahun 2022 di Kabupaten Bintan. Maskot Dudu ini dilaunching atau diluncurkan sejak 21 Mei 2022 lalu. Dudu merupakan singkatan dari Dugong Dugon. Dugong adalah hewan mamalia di laut. Sebagian orang menyebut, dugong adalah ikan duyung.
Dugong ini banyak ditemukan di perairan Kabupaten Bintan. Bahkan, dugong menjadi satu dari sekian banyak benda yang ada di dalam museum Bahari Kabupaten Bintan. Tak perlu diragukan lagi, dugong merupakan simbol hewan mamalia laut yang sering ditemukan di Kabupaten Bintan.
Justru itu, dugong menjadi maskot pada saat Kabupaten Bintan menjadi tuan rumah penyelenggara Porprov Kepri tahun 2022. Sedangkan dugon, adalah nama ilmiah dari dugong. Sehingga, maskot tersebut diberi nama Dudu.
Dudu sudah ada pada saat launching maskot dan logi Porprov Kepri ke-V tahun 2022, 21 Mei lalu. Saat itu, Dudu masih didesain dalam bentuk badut. Sedangkan saat Porprov Kepri digelar, Dudu dibuat dalam bentuk boneka. Boneka Dudu diberikan kepada atlet peraih medali, sebagai maskot dan hadiah khusus.
Namun demikian, Dudu sudah dikenal masyarakat Bintan saat kirab api obor Porprov Kepri, 31 Oktober. Bahkan, Dudu pun menjadi perhatian ketika pembukaan digelar, penyelenggaraan pertandingan cabor, sampai dengan penutupan Porprov Kepri, Sabtu (12/11/2022). Badut maskot Dudu ini selalu menjadi buruan masyarakat. Namun, tidak diketahui, siapa sosok yang mengenakan busana badut maskot Dudu tersebut.
Dua sosok yang mengenakan busana maskot Dudu ini adalah Putra Handoko dan Muhammad Hariyanto. Putra dan Hariyanto adalah saudara kandung, dari keluarga nelayan. Putra dilahirkan 28 November 1997. Saat ini, Putra masih mahasiswa.
Hariyanto juga seorang mahasiswa kelahiran 12 Maret 2000. Putra dan Hariyanto masih tinggal bersama orang tua, di Jalan Pramuka, Lorong Sumba, Kota Tanjungpinang.
Dua saudara kandung ini sangat bangga bisa menjadi pemeran badut untuk maskot Dudu pada Porprov Kepri di Kabupaten Bintan. Sebab, mereka memerlukan uang untuk kebutuhan sehari-hari. Mereka tak ingin membebankan hidupnya kepada orang tua yang bekerja sebagai nelayan.
Putra abang kandung Hariyanto, sehari-hari bekerja menjadi kurir atau pengantar barang catering. Terkadang, Putra juga mengantarkan barang penjualan online.
“Mumpung ada job (pekerjaan) jadi badut Dudu, saya ambil saja. Begitu pula dengan adik saya. Kami berdua lah yang memerankan badut Dudu itu,” kata Putra kepada suaraserumpun.com, Rabu (16/11/2022).
Selama memerankan badut maskot Dudu, Putra dan Hariyanto dibalut busana dan bergerak sana kemari. Kalau ditanya panas atau pengap selama di dalam busana badut maskot Dudu itu? Tentu iya.
“Sejauh ini aman-aman aja, meski pengap di dalam busana Dudu itu. Tapi, ini pengalaman yang sangat berkesan. Ke depannya, untuk panitia agar tetap memperhatikan kipas bagi pemeran maskot itu. Soalnya, saat kami jadi Dudu kemarin, kipasnya sempat mati. Itu pengap sekali,” ujar Putra sambil tertawa.
“Tapi untuk semuanya, sangat bagus. Terima kasih untuk semua rekan-rekan di KONI Bintan dan semua masyarakat Bintan,” sambungnya.
Saat memerankan Dudu, tak sedikit orang yang ingin berfoto dengan Putra maupun Hariyanto. Mulai dari anak-anak sampai dengan kaum ibu.
“Saya ikut merasa senang ketika melihat orang lain senang berfoto dengan kami. Karena tidak semua orang bisa seperti Dudu. Kami mendapatkan kesempatan itu,” ucapnya.
“Tapi, kami tidak merasa selebriti saat semua orang berebut ingin berfoto dengan kami,” kata Putra Handoko menambahkan. (yen)
Editor: Sigik RS