banner 728x90
Ansar Ahmad Gubernur Kepri menyampaikan tentang pertumbuhan ekonomi triwulan ketiga tahun 2022. F- diskominfo kepri

Triwulan Ketiga 2022 Pertumbuhan Ekonomi Kepri Tertinggi di Sumatera

Komentar
X
Bagikan

Tanjungpinang, suaraserumpun.com – Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri semakin membaik. Pada triwulan ketiga tahun 2022 ini, pertumbuhan ekonomi Kepri tertinggi di wilayah Sumatera.

Di triwulan ketiga ini, pertumbuhan ekonomi Kepri mencapai 6,03 persen (year on year/yoy). Lebih tinggi dibandingkan triwulan kedua 2022 yang tumbuh sebesar 5,01 persen (yoy). Pertumbuhan ekonomi Kepri ini juga lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi di wilayah Sumatera, yakni sebesar 4,71 persen (yoy), bahkan juga leih tinggi dari pertumbuhaan ekonomi nasional sebesar 5,72 persen (yoy).

Jika dibandingkan dengan seluruh Provinsi yang ada di wilayah Sumatera, Pertumbuhan ekonomi Kepri di triwulan III ini tercatat sebagai yang tertinggi.

Gubernur Kepulauan Riau H Ansar Ahmad mengatakan, percepatan Pertumbuhan perekonomian Kepri ini sejalan dengan proyeksi. Didukung oleh meningkatnya mobilitas masyarakat seiring dengan semakin terkendalinya COVID-19 dan vaksinasi yang terus membaik, peningkatan kunjungan wisatawan dan aktivitas industri pengolahan. Selain itu, ekspor-impor juga masih tumbuh, sejalan permintaan yang masih kuat.

“Kita patut bersyukur, pelan-pelan kita benahi pereknomian Kepri. Hasil kerja keras kita sejak awal, kini terlihat di triwulan III ini. Yang Penting kita bekerja dengan penuh komitmem, sabar, serius, bertanggungjawab dan berkelanjutan,” kata Ansar Ahmad, Senin (7/11/2022).

Baca Juga :  Penyerahan SK PTK Non ASN di Lingga, Ansar Ahmad: Gajinya Naik

Kinerja positif ekonomi Kepri pada triwulan ketiga didorong oleh hampir seluruh lapangan usaha (LU) yang ada di Kepri, kecuali LU Pertambangan dan Penggalian yang mengalami kontraksi. Sedikitnya ada 5 lapangan usaha yang memberikan andil pertumbuhan ekonomi Kepri, hingga tercatat tertinggi secara berturut.

Kelima lapangan usaha tersebut meliputi, LU Industri Pengolahan yang tumbuh hingga 4,87 persen (yoy), dengan andil 2,06 persen.
Kemudian LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (akmamin) tumbuh mencapai 98,36 persen (yoy), dengan andil 1,01 persen.
Selanjutnya, LU Transportasi dan Pergudangan tumbuh hingga 81,05 persen (yoy), dengan andil 0,91 persen. Adapun LU Perdagangan Besar dan Eceran tumbuh 7,38 persen (yoy) dengan andil 0,58 persen. Terakhir LU Informasi dan Komunikasi tumbuh 16,53 persen (yoy) dengan andil 0,53 persen.

Baca Juga :  Sapi di Tanjunguban Pun Bikin Ulah, Lari ke Makam dan Berenang ke Sungai Ulu Riau

Akselerasi pertumbuhan utamanya didorong oleh lapangan usaha Industri Pengolahan. Sejalan dengan pertumbuhan ekspor komoditas utama yaitu produk mesin/peralatan listrik yang terus mengalami akselerasi. Adapun akselerasi pada sektor pariwisata seperti (LU Akmamin, Transportasi, dan Perdagangan) disebabkan oleh meningkatnya kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara dan juga didorong oleh faktor low base effect akibat outbreak COVID-19 varian delta pada triwulan III 2021.

“Semuanya sektor kita dorong, namun lima lapangan usaha tersebutlah yang kita lihat memberikan andil cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi Kepri,” terang Ansar lagi.

Sedangkan perlambatan pada LU Pertambangan dan Penggalian yang terjadi di Kepri, papar Ansar disebabkan oleh menurunnya produksi migas dan turut disebabkan oleh tren penurunan harga migas global.

Adapun jika dilihat dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Kepri pada triwulan III 2022 didorong pertumbuhan positif pada sebagian besar komponen pengeluaran yang meliputi Komponen konsumsi RT tumbuh 8,69 persen (yoy) dengan andil 3,50 persen, komponen PMTB tumbuh 4,54 persen (yoy) dengan andil 1,85 persen, Komponen net ekspor tumbuh sebesar 3,00 persen (yoy) dengan andil 0,43 persen, serta Komponen Konsumsi LNPRT tumbuh 5,93 persen (yoy), dengan andil 0,01 persen. Di sisi lain, konsumsi Pemerintah masih mengalami kontraksi sebesar -0,48 (yoy), dengan andil -0,02% didorong oleh realisasi belanja pemerintah yang masih terbatas.

Baca Juga :  Timnas Indonesia Merebut Medali Emas, Indra Sjafri: Jangan Benturkan Saya dengan Pelatih Asing

Akselerasi konsumsi RT sejalan dengan peningkatan mobilitas dan konsumsi dipengaruhi oleh tren pemulihan ekonomi serta didorong oleh peningkatan pendapatan masyarakat ditengah membaiknya sektor pariwisata maupun industri pengolahan. Akselerasi komponen PMTB sejalan dengan peningkatan impor barang modal untuk meningkatkan kapasitas produksi ditengah masih kuatnya permintaan ekspor produk elektronik.

“Apa yang saya sampaikan ini merupakan himpunan informasi dan data yang disampaikan oleh pihak Bank Indonesia perwakilan Kepri kepada saya selaku Gubernur. Dan sebisa mungkin kita akan terus membuat terobosan-terobosan baru agar ekonomi Kepri ini bisa terus tumbuh. Muaranya kita ingin masyarakat sejahtera,” tutup Ansar. (yen)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *