banner 728x90
Gubernur Kepri Ansar Ahmad membahas pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dengan Dirut PLN Bright Batam di Hotel CK Tanjungpinang, Selasa (25/10/2022). F- diskominfo kepri

Gubernur Kepri Bahas Pembangkit Listrik Tenaga Sampah dengan Dirut PLN Bright Batam

Komentar
X
Bagikan

Tanjungpinang, suaraserumpun.com – Gubernur Kepulauan Riau H Ansar Ahmad membahas tentang rencana pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) saat menerima audiensi Direktur Utama PT PLN Bright Batam Muhammad Irwansyah di Hotel CK Tanjungpinang, Selasa (25/10/2022). Pengembangan PLTSa ini berada di Kota Batam, untuk pasokan listrik bagi investasi.

Audiensi ini merupakan pertemuan pertama Gubernur Kepri Ansar Ahmad dengan Irwansyah sebagai Dirut PLN Bright Batam yang baru, menggantikan Nyoman Suwarjoni Astawa, sejak 27 September 2022 lalu.

Irwansyah hadir bersama Direktur Operasi M Edyansyah, Direktur Keuangan dan SDM Pardamean Matondang, Corporate Secretary Hamidi Hamid, dan Manager Humas Bukti Panggabean. Sedangkan Gubernur Kepri Ansar Ahmad didampingi Kepala Dinas ESDM Kepri M Darwin.

Baca Juga :  Di Lingga, Ansar Ahmad Menyerahkan Dua Unit Kapal Ambulans Laut

Di awal pertemuan, Gubernur Kepri mengucapkan selamat dan sukses atas ditunjuknya Muhammad Irwansyah menjadi Dirut PT PLN Bright Batam yang baru. Banyak hal yang dibahas kedua belah pihak. Di antaranya rencana pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Batam.

“Sebelumny,a saat bersama Menko Marvest di Batam sudah pernah membahas PLTSa. Menteri Luhut menyarankan melihat rujukan ke Cilacap,” ucap Gubernur Kepri.

Menurut Gubernur Kepri, potensi pemanfaatan sampah di Batam sangat besar. Bahkan pengolahan sampahnya berpotensi merusak lingkungan.

“Maka sangat bagus jika sampah dapat dimanfaatkan sebagai sumber tenaga listrik alternatif,” kata Ansar Ahmad.

Pada saat itu, Gubernur Kepri Ansar Ahmad berpesan, laju pertumbuhan listrik harus sejalan dengan pertumbuhan investasi di Kepri. Menurutnya, iklim investasi di Kepri yang terus dipromosikan. Sementara, jika tidak siap dengan infrastruktur maka akan sulit untuk jaga kredibilitas dan kepercayaan.

Baca Juga :  Bulan Penimbangan Nasional, Ketua PKK Bintan Berbagi Nutrisi Tambahan buat Balita Stunting

“Untuk itu kalkulasi kebutuhan-kebutuhan listrik di wilayah KEK seperti Nongsa Digital Park dan Galang Batang. Ke depan kita adakan FGD bersama PLN pusat, bahas prospek kebutuhan listrik ke depan, sumber-sumber listrik dan solusi masalah kelistrikan,” jelas Gubernur Kepri.

Dirut PT PLN Bright Batam Muhammad Irwansyah menyampaikan, dengan melihat kondisi-kondisi pembangunan PLTSa, dapat melihat PLTSa Putri Cempo di Solo sebagai percontohan selain di Cilacap.

“Kalau di Cilacap sampah diolah menjadi pelet. Jadi hasil pelet tersebut digunakan untuk PLTU. Cilacap cukup sukses, sampahnya dibuat pelet yang bisa digunakan untuk industri semen dan PLTU, itu habis. Tapi kalau untuk langsung memproduksi listrinya, itu di Solo. Kalau mau dibuat pelet seperti di Cilacap, bisa dimanfaatkan untuk PLTU Tanjung Kasam,” ungkap Irwansyah.

Baca Juga :  Satpolairud Polres Karimun Menyelamatkan Korban Kecelakaan Laut

Kadis ESDM Kepri M Darwin menyampaikan, saat ini, referensinya karena Kepri memiliki sumber gas. Rencana keluaran energi ke depan sampai dengan 40 persen adalah berasal dari gas. Namun saat ini masih terhambat infrastruktur.

“Bahkan PLTU Tanjung Kasam rencananya akan dikonversikan ke gas. Ke depan kebutuhan listrik yang besar itu dari Galang Batang yang butuh sampai 2800 MW, dan Nongsa 510 Mw,” sebut Darwin. (yen)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *